Sebelum Azan Subuh, Ratusan Orang Antre Tebus Obat ke Apotek
Sebelum Adzan Shubuh berkumandang, ratusan orang sudah mengantri di Apotek Medika Antapani, Jalan Purwakarta Antapani Kota Bandung.
Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Sebelum Azan Subuh berkumandang, ratusan orang sudah mengantri di Apotek Medika Antapani, Jalan Purwakarta Antapani Kota Bandung.
Mayoritas dari mereka adalah anggota keluarga hingga kerabat pasien BPJS Kesehatan dari berbagai kelas dan dari berbagai rumah sakit di Kota Bandung.
Tidak sedikit mereka yang mengantri adalah pasien itu sendiri. Mereka hendak menukar resep dokter dengan obat.
Antrian warga sejak dini hari itu rupanya sudah jadi pemandangan sehari-hari. Pantauan Tribun, Rabu (26/6) sejak pukul 04.35, antrian sudah mencapai nomor ke-30-an.
Baca: Promo Tiket Pesawat Rp 1,2 Juta untuk Penerbangan ke Eropa
Baca: Jelang Sidang Pembacaan Putusan, Hakim Mahkamah Konstitusi Gelar Rapat Internal
Baca: Prabowo dan Sandi Akan Nobar Sidang Putusan MK di Kertanegara Besok
Baca: Sering Ditanya Kenapa Belum Menikah, Dinda Kanyadewi Berikan Jawaban : Jodohku Telah Tiada
Banyak orang tua usia sekira di atas 50-an hingga pemuda yang mengantri. Semakin dini hari datang, nomor antrian semakin awal. Begitu juga sebaliknya.
Mereka yang antri tidak hanya dari kawasan Antapani saja. Melainkan dari berbagai dari di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung melainkan dari luar kota. Tribun mencermati skema antrian. Pertama, antrian mereka berdasarkan tempat duduk yang berjejer di halaman apotek.
Setiap yang mengantri di tempat duduk, tidak boleh meninggalkan tempat duduknya jika tidak ingin disalip pengantri lainnya. Sekitar pukul 05.45, petugas apotek mulai memberikan antrian.
Caranya, pengantri secara beruntun menuju meja antrian sesuai dengan jajaran tempat duduk lalu menunjukan resep dokter disertai foto kopi kartu BPJS Kesehatan dan KTP. Antrian yang diberikan diberi kode A diikuti nomor antrian.
Kedua, usai mendapat antrian dengan kode A, mereka kembali mengantri apotek buka pada pukul 07.00. Saat jarum jam menunjukan pukul 06.30, masih banyak warga baru datang dan kebagian antrian nomor170-an.
Setelah apotek buka, warga akan dipangil oleh petugas apotek yang berjaga di empat loket sesuai nomor antrian. Di tiap loket, petugas akan memeriksa kelengkapan administrasi. Setelah itu, warga kembali diberi antrian untuk mengambil obat dan bisa dibawa di lain waktu.
"Apotek kami termasuk yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," ujar seorang petugas apotek.
Disamping ada apotek lain yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sejumlah pengantri bercerita bahwa apotek ini termasuk paling lengkap baik dari segi obat maupun pembiayaan.
"Saya pernah coba ke apotek lain tapi seringkali obatnya tidak lengkap, kalaupun lengkap, sebagian obat tidak tercover BPJS Kesehatan. Selama ini, cuma ke sini yang rata-rata lengkap obatnya dan semuanya bisa tercover BPJS Kesehatan," ujar Faisal (39), warga Jalan Cikutra Kota Bandung. Ia divonis menderita penyakit ginjal sejak dua tahun lalu.