Sebelum Azan Subuh, Ratusan Orang Antre Tebus Obat ke Apotek
Sebelum Adzan Shubuh berkumandang, ratusan orang sudah mengantri di Apotek Medika Antapani, Jalan Purwakarta Antapani Kota Bandung.
Editor: Hendra Gunawan

Penyakit ginjal membutuhkan biaya tinggi. Beruntung, sejak dua tahun terakhir, pembiayaanya ditanggung BPJS Kesehatan. Faisal peserta mandiri. Kebutuhan cuci darah dan obat mayoritas ditanggung.
"Sebulan dua kali ambil obat. Dari rumah jam 04.00 supaya dapat antrian lebih awal," ujar Faisal.
Warga Kabupaten Kuningan juga tampak mengantri dan dapat antrian nomor awal. Indra (40) salah satunya. Orang tuanya dirawat inap di RS Hasan Sadikin Bandung karena diabetes. Ia diberi resep dokter namun setelah mencari ke sejumlah apotek, tidak semua resep dokter yang ia bawa dicover BPJS Kesehatan.
"Saya yang ke empat kali ambil obat kesini sambil nunggu orang tua di rumah sakit. Datang ke sini tadi jam 04.30, kebagian antrian lebih awal," ujarnya.
Meski mengantri sejak dini hari, sejumlah warga tidak mempermasalahkannya. Toh, yang penting, pembiayaan obat sesuai resep dokter tercover BPJS Kesehatan.
"Kalau beli obat sendiri mah biayanya juga mahal, bukan sekali dua kali juga beli obatnya. Jadi lebih baik disini saja," ujar Indra.
Eman Komarudin (46) warga Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung mendapat antrian awal karena ia tiba di Antapani pukul 04.00 membawa resep dokter untuk anaknya.
"Saya mau nebus obat untuk anak. Semakin pagi semakin dapat antrian awal. Ini yang ke tiga kali, semua pembiayaan obat dicover," ujar dia.
Meski banyak yang merasa diuntungkan terkait pembiayaan obat yang dicover BPJS Kesehatan, banyak orang tua usia di atas 50-an yang berada di antrian saat di pagi buta.
"Kalau harus beli obat pakai uang sendiri kan mahal, manfaatkan fasilitas yang ada saja," ujar Eman.
Saat hari sudah terang, warga yang mengantri semakin banyak. Sebagian pengantri yang mendapat antrian paling awal sudah meninggalkan apotek lebih awal. (men)