Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tubuh Sulami si Manusia Kayu Masih Kaku, Hanya Jarinya yang Bisa Bikin Kerajinan Tangan untuk Hidup

Dua tahun lalu tepatnya 2017 silam, nama Sulami di manusia kayu menjadi perbincangan luas hingga menghebohkan dunia internasional.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tubuh Sulami si Manusia Kayu Masih Kaku, Hanya Jarinya yang Bisa Bikin Kerajinan Tangan untuk Hidup
TribunSolo.com/Ryantono
Sulami terbaring di tempat tidur di rumahnya. 

Walaupun rumahnya sudah direnovasi namun kondisi tubuh Sulami tidak mengalami kemajuan.

Sampai saat ini Sulami tetap menghabiskan hari - harinya di atas tempat tidur sebab tidak bisa bergerak bebas.

"Tubuhnya masih kaku tidak bisa bergerak makanya menggunakan tongkat dan harus berdiri," tutur Susi Lowati.

Seluruh tubuhnya tetap kaku dan hanya jari jemarinya yang bisa digunakan untuk beraktivitas.

Sulami sendiri menghabikan waktu di kamarnya ditemani sebuah radio kecil dan handphone.

Mengisi waktu luang dia membuat kerajinan tangan dari bahan plastik yang dia sambung sendiri dengan benang.

Sulami terbaring di tempat tidur di rumahnya.
Sulami terbaring di tempat tidur di rumahnya. (TribunSolo.com/Ryantono)

Tetap Semangati Diri
Sulami "Manusia Kayu" memiliki semangat hidup yang tinggi dan bisa mengambil hikmah dari apa yang dialaminya.

BERITA REKOMENDASI

Saat ditemui Tribunsolo.com di kediamannya di Selorejo Wetan, Kedawung, Sragen dia terlihat asyik membuat kerajinan tangan berupa tas dari bahan pernak-pernik plastik.

Sulami ramah menyambut Tribunsolo.com menceritakan kegiatannya sehari - hari.

Kamar Sulami terlihat simpel, hanya berisi barang kebutuhan Sulami seperti tongkat, kain jarik untuk menyelimuti dirinya.

Walau hidup didalam keterbatasan gerak tubuh, Sulami tetap bersemangat menyemangati dirinya.

"Dengan kondisi saya ini saya jadi bisa jauh dari apa yang tidak disukai Allah SWT," papar Sulami.

"Coba kalau tubuh saya normal mungkin saya bisa saja melakukan hal negatif dan jauh dari Allah," kata Sulami.

"Hidup ini hanya singkat dan ada alam akhirat yang menanti," jelas Sulami pada Tribunsolo.com.

Bagi Sulami dirinya memang menderita di dunia dalam artian fisiknya tidak sama seperti orang lain.

Namun, dia yakin saat di akhirat nanti akan ada hal yang lebih membahagiakan dan lebih baik.

Prinsip itu yang ditanamkan dalam hidup Sulami dalam menjalankan hari-harinya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas