Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 100 KK Warga Tanah Barak Karangasem Mulai Kesulitan Air Bersih

Sebanyak 110 KK warga Tanah Barak bagian atas, Seraya Timur, Kecamatan Karangasem mulai kesulitan memperoleh air bersih lantaran memasuki musim panas.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lebih dari 100 KK Warga Tanah Barak Karangasem Mulai Kesulitan Air Bersih
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi: Warga sedang mengambil air bersih dari dalam sumur di tengah sawah. 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Sebanyak 110 KK warga Tanah Barak bagian atas, Seraya Timur, Kecamatan Karangasem mulai kesulitan memperoleh air bersih lantaran memasuki musim panas.

Untuk mendapatkan air bersih warga harus jalan kaki atau bersepeda tiga kilometer.

Kepala Dusun Tanah Barak, I Made Putra menjelaskan, warga mulai kesulitan peroleh air mulai pertengahan Juni 2019.

Warga Tanah Barak bagian atas bertumpu pada sumber air kayuhan anak yang berada diatas pegunungan. Biasanya warga cari air satu timba sehari.

"Jumlah penduduk di Dusun Tanah Barak 300 KK. Sebanyak 110 KK tinggal di bagian atas, sedangkan 190 KK bagian bawah. Kalau warga di bagian bawah sudah teraliri PDAM, dan sebagian punya cubang (tempat penampung air hujan)," ungkap Made Putra, Jumat (28/6/2019).

Ditambahkan, seandainya debet air kayuhan anak habis otomatis masyarakat sulit mencari air.

Warga kadang mengusulkan bantuan air ke pemerintah daerah (pemda) Karangasem. Seperti BPBD, Dinas Sosial, serta Palang Meraah Indonesia (PMI) Kaarangasem.

Baca: Mertua Mindo Tampubolon: Sampai Mati pun Kami Tetap Yakin Mindo Bukan Pembunuh Istrinya

Baca: Sri Sultan HB X Setujui Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Solo-Yogyakarta

BERITA REKOMENDASI

"Warga Tanah Barak bagian atas sebagian sudah memiliki stok air untuk keperluan beberapa hari. Kalau stok habis warga kembali mencari ke kayuhan anak," jelas Putra.

Warga Tanah Barak bagian atas sulit peroleh air bersih karena berada lokasi cukup tinggi.

Sebelumnya, Perbekel Seraya Timur, Made Pertu menjelaskan, Tanah Barak bagian atas memang sering kesulitan mendapat air bersih saat musim kemarau dikaarenakan lokasinya di atas.

Aliran PDMA belum bisa mengaliri hingga atas, hanya Tanah Barak bawah.

Ada 5 Banjar Dinas di Desa Seraya Timur, yang biasanya kesulitan peroleh air bersih saat musim kemarau. Yakni Tanah Barak bagian atas, Bukit Catu, Ting Jalas, Gili Selang, dan Tukad Buah bgian atas.

Penduduk yang kesulitan memperoleh air bersih sampai seribu KK.

Saat stok air di rumah warga habis, biasanya mereka terpaksa mencari air ke tetangga yang berlanganan PDAM dengan berjalan kaki.

Beberapa warga juga terpaksa membeli air bersih. Per jeriken harganya Rp 4 ribu, atau membeli per tangki secara urunan antara warga.

"Biasanya harga air per tangki sekitar 250 hingga 400 ribu. Tergantung medan yang dilalui. Apalagi ada acara keagamaan pasti warga beli air. Untuk sekarang masih ada stok air di rumahnya," imbuh Pertu, sapaan akrbnya.

Untuk diketahui, ada beberapa desa di Karangasem yang kesulitan memperoleh air bersih saat musim kemarau.

Seperti di Tianyar Barat, Tianyar, Nawakerti, Datah, Seraya Timur, Dukuh bagian atas, Tulamben bagian atas, serta Desa Ban, Kecamatan Kubu.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 110 KK Warga Tanah Barak Karangasem Mulai Kesulitan Air Bersih

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas