Fakta-fakta Pendaki Hilang di Gunung Piramid, Beredar Suara Minta Tolong saat Pencarian
Seperti unggahan akun di Instagram yang memperlihatkan video di tengah hutan dengan teriakan minta tolong.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Kabar hilangnya pendaki gunung bernama Thoriq Rizki Maulidan di Gunung Piramid, Bondowoso, viral. Thoriq disebut sudah tak berkomunikasi selama seminggu.
Dirangkum tribun-timur.com, berikut fakta-fakta seputar Thoriq Rizki Maulidan sang pendaki yang disebut hilang misterius di Gunung Piramid, Bondowoso, Jawa Timur.
1. Satu Minggu Hilang Misterius
Hilangnya Thoriq menjadi pembicaraan bersamaan dengan banyak video yang beredar.
Seperti unggahan akun di Instagram yang memperlihatkan video di tengah hutan dengan teriakan minta tolong.
Dan pencarian mulai dilakukan pada Selasa (24/6/2019) dan hingga kini, keberadaan Thoriq masih belum ditemukan oleh para penyelamat, Senin (1/7/2019).
2. Info Update dari PMI, Basarnas, dan TNI
PMI Kabupaten Bondowoso pun memberikan update soal pencarian Thowiq di Gunung Piramid.
Selain dari pihak PMI, pihak Basarnas, TNI, dan warga sekitar juga turut membantu pencarian Thoriq.
Mereka juga turut membangun tenda di sekitar Gunung Piramid tersebut.
"Baik teman-teman hari ini sudah hari ke tujuh di manas posisi Thoriq belum bisa ditemukan, ini masih nihil. Di sini jam 17.24 WIB. Saya bersama teman-teman dan warga setempat," ujar seorang relawan yang turut mencari Thoriq.
"Teman-teman relawan ini sedang berkumpul, kami melaporkan dari pos bayangan di atas pos satu sampai saat ini kondisi Piramid sudah berkabut, semoga besok masih ada kabar baik, saya mohon doanya, terima kasih," tambahnya.
Sementara pada unggahan selanjutnya, PMI Kabupaten Bondowoso mengunggah gambar Gunung Piramid dengan hasil operasi pencariannya.
"Senin, 1 Juli 2019
HASIL OPS SAR H7
LAPORAN HASIL OPS SAR KMM KMA SATU ORG PENDAKI HILANG DI GUNUNG PIRAMID KEC.CURAHDAMI KAB.BONDOWOSO
Minggu, 30 Juni 2019 Pukul 19.00 WIB 》Hasil Ops SAR
✓ SRU 1 melanjutkan penyisiran dari camp Batu Langgar menuju sisa sektor 5 yg belum terjangkau melalui sisi atas tebing, kembali ke camp di pos 2 dgn hasil NIHIL
✓ SRU 2 berangkat dari posko melanjutkan penyisiran sektor 5 yg belum terjangkau melalui aliran sungai bawah tebing, kembali ke camp di pos 2 dgn hasil NIHIL
✓ SRU 3 berangkat dari posko menuju pos 2 melanjutkan sisa sektor 5 yg belum terjangkau melalui sisi atas tebing, kembali ke posko pukul 18.30 WIB dgn hasil NIHIL
✓ SRU 4 berangkat dari posko melanjutkan penyisiran sektor 5 yg belum terjangkau melalui aliran sungai bawah tebing bergabung dengan SRU 2, kembali ke posko pukul 17.45 WIB dgn hasil NIHIL * Kondisi cuaca cerah * Hasil Evaluasi
Disepakati bersama keluarga dan Seluruh Unsur yg terlibat Operasi SAR dihentikan dan dilanjutkan pemantauan, jika terdapat tanda-tanda akan keberadaan Korban maka Operasi SAR akan di buka kembali," tulis PMI Kabupaten Bondowoso.
3. Beredar Video Hoaks Minta Tolong
Sementara dari akun @ndorobeii, terlihat foto yang diduga Thoriq dikolase dengan sebuah video.
Dalam video tersebut terdengar suara wanita yang disebut minta tolong.
"Menurut dm lagi viral di bondowoso , ada suara tidak ada orangnya," tulis @ndorobeii.
Namun, video tersebut dinyatakan hoaks oleh pihak PMI.
Mulanya netizen dengan akun @dari_saudaramu bertanya soal kebenaran video tersebut.
"Min, apakah video teriakan yang sedang viral itu benar kejadin ini?," tulis akun @dari_saudaramu.
"dari info yang kami dapat, video teriakan itu hoax. Mohon berhati-hati agar tidak menyebarkan berita hoax sebelum pihak berwenang memberikan keterangan. Info lebih lanjut akan kami update secara berkala. Terima kasih atas atensinya," jawab pihak PMI.
Kecelakaan dalam pendakian kerap terjadi di Indonesia.
Kecelakaan terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kurangnya persiapan hingga kondisi alam yang sedang tak bersahabat.
4. Data Basarnas
Menurut data yang dihimpun Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau yang dikenal dengan BASARNAS, kecelakaan pendaian mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir.
Pada tahun 2015, tercatat 12 kecelakaan pendakian terjadi yang menyebabkan 2 pendaki meninggal dunia, 4 pendaki ditemukan sakit, dan 6 pendaki ditemukan dalam keadaan selamat.
Jenis kecelakaan pendakian selama tahun 2015 antara lain 8 kejadian pendaki mengalami kelemahan fisik saat mendaki, 2 kejadian pendaki tertimpa batu, 1 kejadian pendaki terperosok ke dalam jurang, dan 1 kejadian pendaki tersambar petir.
Tahun 2015, kecelakaan pendakian paling sering terjad di Gunung Semeru, Jawa Timur.
Pada tahun 2016 jumlah kecelakaan pendakian meningkat menjadi 15 kasus yang menyebabkan 7 pendaki meninggal dunia, 7 pendaki ditemukan terluka, dan seorang pendaki ditemukan dalam kondisi sehat.
Tak jauh berbeda dari tahun 2015, kecelakaan pendakian masih seputar kelemahan fisik pendaki, pendaki tertimpa batu, pendaki terperosok ke dalam jurang, hingga pendaki tersambar petir.
Namun di tahun 2016, 2 orang ditemukan tewas karena mengalami serangan hipotermia.
Hal itu dialami Oki Kumara Putra (17) yang merupakan pendaki asal Mustokoweni, Plomboan, Semarang Utara, Bengkulu yang mendaki Gunung Merbabu, Jawa Tengah pada Februari 2016 dan Edward (20), seorang mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang mendaki Gunung Gede, Jawa Barat pada Desember 2016.
Pada tahun 2017, jumlah kecelakaan pendakian sama seperti tahun 2016, yaitu 15 kejadian.
Pada tahun tersebut sebanyak 7 pendaki meninggal dunia, 5 pendaki ditemukan sakit, dan 3 pendaki ditemukan sehat.
Pada tahun ini kecelakaan pendakian yang paling sering terjadi adalah pendaki terjatuh hingga terperosok ke dalam jurang. Angka ini meningkat cukup signifikan pada tahun 2018.
Sebanyak 23 kejadian terjadi yang menyebabkan 6 pendaki meninggal dunia, 4 pendaki dinyatakan hilang, 7 pendaki ditemukan sakit, dan 592 pendaki ditemukan selamat.
Pada tahun 2018 terjadi gempa di Lombok yang membuat BASARNAS harus mengevakuasi 548 pendaki Gunung Rinjani.
Sebanyak 546 pendaki berhasil diselamatkan dan 2 pendaki ditemukan meninggal dunia.
Pada tahun 2018 kejadian pendaki tersesat dan hilang juga meningkat menjadi 16 kasus jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terjadi 3 kasus.
Memasuki awal tahun 2019, kecelakaan dalam pendakian kembali terjadi.
Kabar duka datang dari Sumedang, Jawa Barat.
Ketiganya diduga telah meninggal dunia selama lebih dari 24 jam di dalam tenda.
Selain faktor alam, persiapan sebelum melakukan pendakian juga sangat menentukan keselamatan pendaki.
Jika semua prosedur keamanan dipatuhi, diharapkan angka kecelakaan pendakian dapat ditekan tahun ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pendaki Hilang di Gunung Piramid, Beredar Suara Minta Tolong saat Pencarian, Tim SAR Beri Penjelasan.