Peringati Hari Anti Narkoba Bersama Arumi Bachsin, Khofifah: Coba Narkoba Sama Saja Jemput Kematian
BNNP Jawa Timur, Pemprov Jawa Timur, Polda Jawa Timur, menggelar peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2019 pada Minggu (7/7/2019)
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - BNNP Jawa Timur, Pemprov Jawa Timur, Polda Jawa Timur, menggelar peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2019 pada Minggu (7/7/2019)
Kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi, mengedukasi dan mengajak secara masif agar muda mudi Jatim berperang melawan narkoba.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, Ketua PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak, dan Ketua BNNP Jawa Timur Brigjen Bambang Priyambadha memimpin langsung para millenial Jatim untuk melakukan sumpah menjauhi narkoba.
"Jika ingin menyambut generasi emas Indonesia tahun 2024, maka jauhi narkoba. Anak-anakku, anak-anak Jawa Timur angan sekali-kali mencoba, kalau sudah ketagihan maka sama halnya menjemput kematian," kata Khofifah.
Kematian yang dimaksud Gubernur Khofifah ada dua. Pertama kematian dalam arti sebenarnya, kedua kematian masa depan.
Gubernur Khofifah menyebut, Jika sudah ketagihan narkoba, maka kesehatan pengguna narkoba akan dirusak, yang akhirnya bisa mudah menemui ajal.
Saat ini banyak program konstruktif yang ditujukan untuk generasi muda Jawa Timur. Pendidikan di tingkat SMA SMK sudah gratis.
Sehingga diharapkan dengan peningkatan kualitas pendidikan ini juga bisa meningkatkan kualitas generasi anak Jawa Timur.
"Saat ini di Jawa Timur sekolahnya sudah gratis, tentu kita harap kualitas generasi muda kita juga meningkat. Tapi kalau di sisi lain dirusak oleh narkotika dan psikotropika lalu ini semua tidak akan ada gunanya," kata Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa ia ingin menekankan tentang pemberantasan perdagangan gelap narkoba.