4 Fakta Tabrak Lari di Overpass Manahan Solo : Firasat Keluarga hingga Pesan Terakhir Korban
Berikut 4 fakta tabrak lari di Overpass Manahan Solo, dari firasat keluarga hingga pesan terakhir korban.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
Berikut 4 fakta tabrak lari di Overpass Manahan Solo, dari firasat keluarga hingga pesan terakhir korban.
TRIBUNNEWS.COM - Video tabrak lari yang merekam terjadinya tabrak lari di Overpass Manahan Solo viral di media sosial.
Video tersebut menunjukkan tragedi tabrak lari yang dialami pengendara sepeda motor dan mobil di Overpass Manahan Solo.
Tabrak lari tersebut terjadi pada Senin, (1/7/2019), dini hari, pukul 02.00 WIB.
Dilansir Tribun Solo, Kanit Laka Satlantas Polresta Solo, AKP Bambang Subekti, mengatakan kejadian tersebut benar adanya.
Baca: Kronologi Tabrak Lari di Flyover Manahan Solo, Cerita Putra Korban sebelum Kecelakaan Terjadi
Baca: VIRAL Video Tabrak Lari di Flyover Manahan Solo, Korban Meninggal hingga Pelaku Masih Buron
Baca: Tabrak Lari Emak-emak, Calya Abu-abu Hantam Gerobak Batagor di Bangetayu Semarang
Saat ini, polisi sedang memburu pelaku.
"Itu kejadian 1 Juli kemarin dan pelaku sampai saat ini masih dalam pencarian," kata AKP Bambang Subekti, Rabu (10/7/2019), dikutip Tribunnews dari Tribun Solo.
Korban bernama Retnoning Tri (54) warga Kelurahan Serengan, Solo.
Ia meninggal satu hari setelah kejadian tersebut.
Berikut 4 fakta tabrak lari di Overpass Manahan Solo, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber :
1. Kronologi
Dikutip Tribunnews dari Tribun Solo, dalam video yang beredar luas di media sosial, pengendara motor dari arah barat (Plasa Manahan, Jalan Adi Sucipto) tertabrak mobil yang melaju kencang.
Retno mengendarai motor berplat AD 2499 ES.
Sementara itu, mobil melaju dari arah selatan (Kota Barat, Jalan Dr Moewardi) menuju ke barat.
Tabrakan terjadi karena mobil berusaha menyalip dua pengendara motor dari lajur sama hingga berada di luar marka.
Benturan keraspun tak terelakkan sehingga menyebabkan pengendara motor jatuh dan terkapar di jalanan.
Pengendara mobil sempat berhenti beberapa detik setelah korban terjatuh sebelum akhirnya meninggalkan lokasi kejadian.
Retno dibawa ke RS Kasih Ibu untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka parah.
Ia diketahui mengalami patah tulang paha kanan sebanyak enam bagian dan patah rahang kanan sehingga menyebabkan pendarahan.
2. Firasat Keluarga
Dilansir Tribun Jateng, anak korban, Hari Setiawan (22) menjelaskan kejadian tragis yang menimpa ibunya.
Ia mengaku, kala itu ibunya selesai mengantarkan Hari ke Terminal Tirtonadi.
"Itu kejadiannya sekitar pukul 02.00, Senin dini hari. Itu ibu mau pulang ke rumah, setelah mengantarkan saya ke Terminal Tirtonadi. Saya kerja di Kudus, Senin sudah masuk kerja," kata Hari Setiawan melalui telepon, dikutip Tribunnews dari Tribun Jateng.
Hari mengetahui ibunya kecelakaan setelah mendapat telepon dari Unit Laka Polresta Solo.
Waktu menerima kabar buruk itu, bus yang ditumpanginya masih berada di wilayah Boyolali.
"Saya langsung turun, ganti kendaraan ke arah Solo. Lalu saya menuju ke rumah sakit Kasih Ibu, tempat ibu dirawat," lanjutnya.
Hari mengatakan tidak merasa ada firasat buruk ketika diantar ibunya ke terminal.
"Cuma saya heran saja. Kok tumben ibu mau antar saya. Padahal biasanya saya naik Gojek. Itu anehnya, tapi tidak ada firasat apa-apa waktu itu," tutur Hari.
3. Pesan Terakhir Korban
Hari seharian menemani Retno di rumah sakit.
Mereka sempat bercanda untuk mengusir kesedihan setelah tragedi tersebut.
"Saya bilang kepada ibu, ini cobaan dari Tuhan. Harus tabah," ujarnya.
"Ibu pun mengiyakan. Beliau pesan, supaya saya menjaga adik. Adik lulus SMA mau kuliah, saya suruh membimbing supaya jadi orang sukses," ungkap Hari.
Retno tak mampu bertahan.
Kondisinya berangsur memburuk.
Perempuan berambut pendek itu menghembuskan nafas terakhir pada Senin malam.
"Saya ikhlas ibu pergi. Tapi saya akan cari si penabrak sampai ketemu," ucapnya.
Hari menyampaikan terima kasih untuk warganet yang banyak mendoakan ibundanya.
4. Penabrak Masih Buron
Polisi masih berupaya mengungkap identitas mobil yang kabur setelah menabrak pemotor di Jalan Layang (Overpass) Manahan, Kota Solo.
Kanit Laka Sat Lantas Polresta Solo, AKP Bambang Subekti membenarkan peristiwa itu terjadi pada Senin (1/7/2019) dini hari.
"Kami masih mencari penabraknya. Itu sangat tidak terpuji, menabrak lalu lari dari tanggungjawab," katanya melalui telepon, Rabu (10/7/2019) malam.
Korban meninggal dunia pada Senin malam di rumah sakit Kasih Ibu.
Identitas korban bernama Retnoningtri (54) warga Slembaran RT 3 RW 3, Kecamatan Serengan, Solo.
Retno mengendarai motor berplat AD 2499 ES.
Bambang berujar berdasar rekaman CCTV yang beredar tampak korban melaju dari arah Manahan ke Kotabarat.
Saat melintasi jalan menanjak lalu berkelok, motor yang dikendarai korban tertabrak mobil yang belum diketahui identitasnya.
Mobil itu melaju dari arah Kotabarat ke Manahan.
Tampak laju mobil melebihi batas marka jalan, saat kecelakaan terjadi.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Pravitri Retno, Tribun Solo/Riyantono, Tribun Jateng/Daniel Ari)