Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berawal dari Chatting di Medsos, Istri Polisi Nyaris Diamuk Warga

Seorang istri oknum polisi di Kabupaten Kepulauan Meranti, nyaris diamuk warga.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Berawal dari Chatting di Medsos, Istri Polisi Nyaris Diamuk Warga
Istimewa
Seorang istri polisi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau nyaris diamuk warga pada Selasa (9/7/2019) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, MERANTI - Istri oknum polisi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau yang nyaris diamuk warga, Selasa (9/7/2019) kini menjalani pemeriksaan di Mapolres Kepulauan Meranti dan akan dilakukan tes urine.

Hal tersebut dibenarkan Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek SH MH, melalui Kasat Narkoba Iptu Darmanto SH, pada Kamis (11/7/2019).

"Iya dia (Rita) sedang dilakukan pemeriksaan dan akan dilakukan tes urine. Perkembangannya akan kita kabari lagi ya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang istri oknum polisi di Kabupaten Kepulauan Meranti, nyaris diamuk warga.

Wanita diketahui bernama Rita Mariana itu terhindar dari amukan warga setelah diamankan aparat kepolisian setempat.

Pantauan Selasa (9/7/2019) malam sekitar pukul 21.20 WIB, kerumunan warga semakin memadati sekitaran rumah Rita.

Sementara aparat kepolisian juga sudah berada di lokasi dan menjaga di depan pintu rumah tersebut.

Berita Rekomendasi

"Halau saja dari kampung kami, jika perlu dites urine. Macam sudah tak waras lagi asal cakap saja," teriak salah seorang warga ditengah kerumunan.

Selang beberapa saat, pihak kepolisian langsung membawa Rita masuk kedalam mobil yang telah standby di sekitar lokasi.

Seorang istri polisi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau nyaris diamuk warga pada Selasa (9/7/2019) malam.
Seorang istri polisi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau nyaris diamuk warga pada Selasa (9/7/2019) malam. (Istimewa)

Wanita itu pun tampak tertunduk masuk ke dalam mobil dengan menggunakan helm.

Kemudian, warga pun terus mengerumuni mobil aparat kepolisian yang membawa wanita itu dengan mengambil foto dan videokan kejadian tersebut.

Perlahan mobil berjalan, warga pun mulai membubarkan diri.

"Beruntung kepolisian cepat datang dan membawa pergi, kalau tidak tentu akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena warga makin terus berdatangan," ujar Mahmudin selaku Ketua RW 04 atau RW setempat.

Kata Mahmudin, dirinya selaku ketua RW sebenarnya sangat menyayangkan sampai terjadi seperti itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas