Dinilai Buat Resah, Warga Bantai Tujuh Babi Hutan
Warga melemparkan senjata apapun yang digenggam, mulai tombak hingga tongkat bambu ke tubuh babi hutan
Editor: Eko Sutriyanto
![Dinilai Buat Resah, Warga Bantai Tujuh Babi Hutan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/babi-hutan-ok1233.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzaki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Warga dan relawan di Kecamatan Pandanarum Banjarnegara kembali memburu babi hutan yang dianggap meresahkan warga.
Hewan liar itu dilaporkan terlihat oleh warga berada di sebuah kebun Desa Beji Kecamatan Pandanarum, Sabtu (13/7/2019).
Melihat keberadaan babi itu, sontak warga tak menyiakan kesempatan.
Warga ramai-ramai mengejar hewan yang selama ini menjadi target perburuan mereka.
Menurut Adi Muhadi, relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Pandanarum Banjarnegara, warga belakangan ini intensif berburu babi hutan karena sudah dianggap meresahkan.
Binatang itu sudah berani menyerang beberapa warga hingga terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Warga yang murka mengangkat tombak atau alat lain yang bisa melumpuhkan binatang itu.
Baca: Cerita Rahmat Duel dengan Babi Hutan Berbobot 100 Kg yang Tewaskan Warsinah: Saya Bacok Tak Mempan
Sejumlah anjing pelacak ikut dikerahkan untuk membantu mengendus keberadaan hewan tersebut.
Mereka ramai-ramai menyusuri kebun dan hutan untuk menemukan babi hutan dan membantainya.
Usaha warga untuk menangkap kawanan babi hutan akhirnya berbuah hasil.
Satu persatu hewan yang juga disebut Celeng itu berhasil dilumpuhkan.
Saat hewan itu terlihat, warga berlari cepat mengejarnya.
Warga melemparkan senjata apapun yang digenggam, mulai tombak hingga tongkat bambu ke tubuh babi hutan.
Hingga saat ini, setidaknya tujuh babi hutan berhasil dibantai hingga mati di tangan warga.
"Yang sudah ditangkap tujuh," katanya.
Warga terus melanjutkan perburuan.
Jumlah itu belum seberapa dibading keseluruhan populasi babi hutan yang cepat berkembang biak.
Di musim kemarau ini, menurut Adi, babi hutan turun banyak yang turun hingga masuk perkampungan.
Apalagi tujuan binatang itu jika tak untuk berbur
Baca: Samsun Aniaya 2 Anaknya Hingga Pingsan, Diringkus Polisi Setelah Sempat Kabur ke Hutan
u pakan.
Layaknya manusia, binatang pun butuh makan untuk bertahan hidup.
Lahan pertanian warga yang ditumbuhi tanaman pangan atau buah-buahan jadi sasaran serbuan babi hutan.
Hewan itu memakan hasil bumi yang juga diandalkan untuk kebutuhan hidup warga.
Kawanan babi ini amat doyan dengan hampir apapun yang ditanam warga, semisal jagung, singkong, padi, hingga kapulaga.
"Tentu ada (kerugian), karena sekarang lagi musim tanam Jagung,"katanya.
Baca: Gubernur Kepri Tersangka Suap dan Gratifikasi Izin Resor di Hutan Lindung
Para petani pun harus menanggung kerugian lantaran tanamannya dirusak babi hutan.
Hasil panen sebagian petani menurun karena sebagian tanamannya rusak.
Ada juga petani yang harus merelakan seluruh hasil buminya dimakan babi alias gagal panen.
Padahal, bagi masyarakat desa yang rata-rata bermatapencaharian sebagai petani, tanaman itu jadi sumber perekonomian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Karenanya wajar, warga berusaha mempertahankannya dari serangan babi hingga panen diraih.
Sebagian warga bahkan sampai rela menginap di kebun untuk menjaga tanaman mereka dari serbuan babi di malam hari.
"Sampai warga ada yang menginap di kebun,"katanya.
Baca: Terkena Serangan Jantung, Anggota Polsek Bogor Barat Meninggal Dunia Setelah Tabrak JPO
Sebelumnya, sekitar seminggunan lalu, beberapa warga di Kecamatan Pandanarum dilaporkan menjadi korban serangan babi di tempat dan waktu yang berbeda.
Mbok Cipto (47), warga Desa Beji Dusun Beji tengah Kecamatan Pandanarum jatuh hingga tak sadarkan diri usai syok melihat kemunculan babi yang melintas di dekatnya.
Babi hutan juga dilaporkan menyerang Kastini (45), warga dusun Gamblang RT 02/02 Desa Pringamba Kecamatan Pandanarum.
Kastini mendapat serangan mendadak dari babi yang lari dari hutan menuju ladang sekitar Dusun Gamblang.
Ia yang sempat berduel dengan babi itu harus menderita luka serius di beberapa bagian tubuh, dari bagian kepala hingga anggota tubuh lainnya.
Seekor babi hutan dengan berat sekitar 60 kilogram juga dilaporkan menyerang warga di Desa Beji Rt 2 Rw 1, Mundori (50).
Babi itu mulanya ditemukan warga dalam kondisi terkena jebakan warga. Kakinya terikat kawat bendrat.
Warga berusaha menusukkan tombak ke tubuh babi hutan itu.
Tak disangka, dalam kondisi terjerat, hewan itu tak kehilangan kedigdayaannya.
Babi itu mampu lepas dari jeratan dan berlari menghindari tempat itu.
Hewan itu bukannya lari kembali ke hutan, namun menyerang Mundori yang sedang beraktifitas di ladang hingga mengalami luka.
"Dengan kejadian kemarin,warga jadi takut dan was-was kalau ke kebun," katanya. (aqy)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Menjarah Kebun dan Serang Warga, 7 Babi Hutan di Pandanarum Banjarnegara Dibunuh
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.