Pengakuan Pelaku Mutilasi PNS Kemenag Bandung: Beritahu Istri, Pantau Berita, dan Niat Bangun Rumah
Tersangka kasus mutilasi DP (37) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/7/2019).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Tersangka kasus mutilasi DP (37) dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/7/2019).
Dalam kesempatan tersebut, DP mengaku bila dirinya sempat memberitahukan aksi sadisnya tersebut kepada sang istri.
Diketahui, setelah membunuh dan memutilasi ASN Kemenag berinisial KW (57) di sebuah rumah kontrakan di Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019), DP langsung membawa jasad korban dengan menggunakan mobil ke rumahnya di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Saat datang, DP menyampaikan kepada istrinya, Senin (8/7/2019) subuh, dengan membawa potongan tubuh korbannya, karena kesal kerap dituduh selingkuh.
Baca: Hilang Bersama Berlian Majikan Rp 850 Juta, Pembantu di Kota Malang Ditangkap Kencan di Villa
Baca: Striker Israel: Mohamed Salah Tak Pernah Bilang Tak Menginginkan Saya di Liverpool
Baca: Cerita Ari Lasso saat Kabur dari DEWA 19, Sampai Tak Berani Angkat Telepon Ahmad Dhani Karena Ini
"Saya sempat ngasih tahu istri. Kamu kan mengira aku selingkuh terus, itu yang kamu kira selingkuhan aku mutilasi, kalau tidak percaya lihat sendiri," kata DP menirukan ucapannya kepada istri.
Mendengar penuturan suaminya, istri tersangka hanya terdiam.
Istri tersangka juga tidak menuruti perintah suaminya untuk melihat potongan tubuh korban di dalam mobil.
Seperti diketahui, setelah membunuh dan memutilasi korban di sebuah kontrakan di Bandung, Minggu (7/9/2019) sore, tersangka pulang ke rumah membawa potongan tubuh yang dimasukkan ke kontainer plastik menggunakan mobil korban.
Selanjutnya korban membuang dan membakar potongan tubuh korban di dua lokasi berbeda, yakni di Banyumas dan Kebumen.
Baca: Kisah Nining Suryani, Guru Honorer yang Tinggal di Toilet Sekolah, Bekas WC Jadi Tempat Masak
Baca: Juara K-Pop World Festival 2017 Ini Ajak Hijabers Tampil Lebih Kreatif, Maksimalkan Potensi
Di lokasi kedua, tersangka membakar potongan tubuh di dua titik yang saling berdekatan.
"Saya takut ketahuan jadi saya mutilasi, saya buang untuk menghilangkan jejak agar tidak ketahuan," ujar DP.
Tersangka mengaku berniat membunuh korban karena diminta membayar utang Rp 25 juta.
Selain itu, korban juga meminta tersangka menikahinya secara siri di Banjarnegara.
"Korban minta uang dibalikin yang Rp 25 juta itu, selain minta uang dibalikin, minta dinikahin juga. Karena saya nggak bisa bayar utang, nggak bisa nikahin juga, saya sudah punya anak," kata DP.
Setelah menjalankan aksinya, tersangka menukar mobil korban Toyota Rush dengan mobil Daihatsu Xenia di sebuah showroom di Purwokerto.
Tersangka mendapat uang kembalian Rp 100 juta.
"Uang itu rencananya mau buat bikin rumah, saya mau misah, ingin punya rumah sendiri (rencana dibangun) di belakang rumah orang tua," ujar DP yang selama ini masih tinggal serumah dengan orang tuanya.
Selama dalam pelarian, tersangka mengaku sempat meminta istrinya untuk melihat berita-berita kasus mutilasi di media online.
"Saya tahu dari berita televisi saat beli ban (untuk bakar korban) di bengkel. Habis nonton saya WA istri supaya lihat di Google," kata DP.
Kronologi penemuan
Penemuan potongan tubuh manusiadi Banyumas bermula dari saksi Pariman (45) warga setempat yang mendapat laporan dari seorang anak kecil berumur 12 tahun sekira pukul 16.30 WIB, Senin (8/7/2019).
Anak tersebut mengaku menemukan daging besar bekas di bakar di selokan atau gorong-gorong Desa Watu Agung RT 8 RW 3, Kecamatan Tambak, Banyumas.
Mendapat laporan dari anak kecil tersebut Pariman kemudian langsung mendatangi TKP dan mengecek lokasi tersebut.
Ketika dicek oleh Pariman, ternyata benar menemukan adanya potongan tangan dan kepala yang sudah hangus terbakar.
Baca: MK Tak Istimewakan Gugatan Keponakan Prabowo Subianto
Baca: Wajahnya Terlihat Letih, Gunawan Dwi Cahyo Ungkap Rasa Lelahnya Setelah Diperiksa Polisi
Baca: Kejari Pontianak Amankan Uang Negara Sekitar Rp 4,7 Miliar dalam Kasus Korupsi
Penemuan potongan kepala dan tangan yang hangus terbakar tersebut cukup mengemparkan warga sekitar.
Polisi sampai saat ini masih menyelidiki potongan kepala dan tangan tersebut dengan membawanya ke rumah sakit Margono Purwokerto untuk di autopsi.
Potongan kepala, tangan, dan kaki manusia yang sudah dalam keadaan terbakar ini ditemukan warga di bawah gorong gorong.
Tepatnya di jembatan saluran air dekat dengan jalur perbukitan jalan alternatif penghubung antara Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Saat ditemukan kondisi kepala tangan dan kaki sudah dalam kondisi gosong akibat terbakar.
Potongan kepala tersebut sudah hangus dan susah untuk dikenali.
Tim inafis Polres Banyumas yang datang ke TKP penemuan kepala dan potongan tangan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Seorang warga yang biasa melintasi jalan alternatif penghubung Banyumas dan Banjarnegara, Ratno (45) warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara mengaku sempat melihat kepulan asap di tempat kejadian.
"Saya memang sering lewat jalan ini. Tetapi, saya tidak menyadari bahwa asap itu adalah pembakaran mayat. Saya kira itu bakar-bakar biasa," ungkap Ratno kepada Tribunjateng.com, Selasa (9/7/2019).
Sementara itu, saat di konfirmasi Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan tersebut.
"Jadi kita kemarin sore menerima informasi dari warga ada potongan tangan, kepala dan kaki. Anggota langsung melakukan olah TKP, sekarang masih dalam penyelidikan, karena itu lokasinya berada di perbatasan Banyumas dan Banjarnegara yang berjarak hanya 50 meter," ujar Kapolres.
Kepulan asap
Ratno (45), warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara mengatakan, siang hari sebelum penemuan potongan tubuh, ia sempat melihat kepulan asap di lokasi tersebut.
"Kemarin sekitar pukul 14.00 saya di atas (tugu perbatasan Banyumas-Banjarnegara), turun lewat sini mau beli kambing, lihat asap di sini," kata Ratno di lokasi kejadian, Selasa (9/7/2019) dikutip dari kompas.com
Ratno yang saat itu mengendarai sepeda motor mengaku sama sekali tidak menyangka kepulan asap tersebut berasal dari lokasi penemuan potongan tubuh manusia.
Baca: Hasil Persebaya Vs Barito Putera Tanpa Gol Babak I: Hat-trick Hero Lawan Persib Dicoret Mendadak
"Sama sekali tidak menyangka, karena di daerah hutan sini sering ada bakar-bakaran kayu atau sampah, itu hal biasa. Saya baru dengar tadi malam katanya ada temuan tubuh manusia yang terbakar," ujar Ratno.
Saat melintas lokasi penemuan, Ratno mengatakan, kondisi di sekitar sangat sepi dan tidak ada aktivitas manusia.
Ratno mengaku tidak melihat atau berpapasan dengan warga lainnya.
Hal senada disampaikan Rasikin (50), warga Dusun Plandi, yang rumahnya berada di bawah lokasi kejadian.
Siang hari sebelum penemuan, Rasikin lewat jalan tersebut hingga empat kali.
Namun, Rasikin tidak mencurigai apapun.
"Kemarin pagi sekitar pukul 08.15 saya lewat sini, mau berangkat kerja, tidak lihat apa-apa. Bahkan kemarin saya bolak-balik lewat sini naik motor sampai empat kali karena momong anak, tapi saya enggak lihat," kata Rasikin.
Pisau, lipstik, dan anting
Di sekitar lokasi penemuan potongan tubuh yang terbakar ditemukan sejumlah barang.
Pariman (43), warga Dusun Plandi yang kali pertama mendatangi lokasi mengatakan, di sekitar potongan tubuh ditemukan pisau, anting dan tempat lipstik.
"Ada pisau, terus benda seperti anting atau apa tadi malam, dan tempat lipstik. Di situ juga ditemukan sehelai rambut yang cukup panjang, ditemukan menyatu dengan abu," kata Pariman, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (9/7/2019).
Pariman menceritakan, Senin sekitar pukul 16.30 WIB selepas pulang dari hutan ia mendapat laporan dari seorang anak berusia 12 tahun.
Baca: Wanita Hamil Ini Tiba-tiba Jambak Rambut Nikita Mirzani, Apa Salah Nyai?
Baca: Tio Pakusadewo Dikabarkan Terkena Stroke, Begini Kondisi Terbarunya
Anak tersebut melaporkan adanya bekas perapian di selokan yang mencurigakan.
"Anak kecil mau latihan motor mencium bau menyengat, ditengok, terus memberitahu ke tempat saya. Katanya ada bekas bakar-bakaran, tapi ada dagingnya masih besar," ujar Pariman.
Pariman lantas mendatangi lokasi yang ditunjukkan anak tersebut.
Saat didatangi, kata Pariman, bekas pembakaran tersebut masih agak berasap.
"Pertama kali lihat itu seperti ikan (daging-red), setelah ditengok di dalam gorong-gorong ada kepala, jaraknya sekitar 50 sentimeter dari mulut gorong-gorong," kata Pariman.
Sedangkan potongan tangan dan kaki, lanjut Pariman, berada di mulut gorong-gorong.
"Ada tulang juga, agak di ujung, ada beberapa tapi saya enggak hitung. Yang masih agak utuh kepala, potongan (kaki bagian) lutut, sama telapak tangan," ujar Pariman.
Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita DP, Tersangka Mutilasi: Sempat Beritahu Istri usai Bunuh Korban, hingga Berniat Bangun Rumah dari Uang Hasil Kejahatan"