Kisah Pegawai Honorer Berstatus Janda yang Merangkap Jadi PSK, Sewa Kamar Hotel Berbintang
Penghasilan kecil, ditambah statusnya janda dan punya tanggung jawab pada satu anak, membuatnya jadi terjun ke bisnis esek-esek ini.
Editor: Sugiyarto
Mereka adalah para PSK online, sebab ordernya secara daring (online), dalam praktik prostitusi online.
Jasmine yang mengaku berusia 23 tahun bilang saat ini mereka lebih suka menunggu tamu di hotel berbintang.
Pertimbangan utama adalah faktor keamanan, dan yang selanjutnya adalah aspek prestise.
Mereka merasa lebih berkelas beraksi di hotel berbintang daripada hotel melati.
Tarif hotel yang mahal mereka siasati dengan cara berbagi kamar sesama rekan seprofesi.
Satu kamar bisa diisi dua hingga tiga orang PSK.
Secara bergiliran tentu.
Siapa yang mendapat tamu maka dia yang memakai kamar.
Temannya akan menunggu di luar, biasanya di lobi hotel.
Temannya akan masuk lagi setelah tamu rekannya itu sudah meninggalkan kamar hotel.
Begitulah siklus kehidupan di kamar hotel itu mereka buat, supaya semua aksi mereka bisa berjalan lancar.
Bagi mereka siklus seperti ini membuat untung semua pihak, termasuk tamunya.
"Tamu jadi lebih irit juga kan, soalnya dia gak perlu lagi booking kamar," katanya.
Tarif Rp 600 Ribu
Tarif terendah yang dipatok Jasmine untuk kencan singkat adalah Rp 600 ribu.
Pada saat menawarkan di awal kepada tamu yang ingin menggunakan jasanya, ia akan menyebut angka Rp 800 ribu.
"Biasanya tamu akan nawar. Tapi ada juga yang baik, gak nawar, langsung oke tarifnya segitu," terangnya.
Mengaku sudah lima tahun tinggal di Kota Jambi, ia juga bilang pernah menjadi SPG serta LC freelance. (Tribun Jambi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.