Kawanan Lumba-Lumba Muncul di Perairan Bali, Ini Penjelasannya
Bagaimana penjelasan ratusan lumba-luma muncul di perairan Bali? Begini penjelasannya
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Bagaimana penjelasan ratusan lumba-luma muncul di perairan Bali? Begini penjelasannya
TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana penjelasan ratusan lumba-luma muncul di perairan Bali?
Pengunjung dikejutkan dengan munculnya ratusan lumba-lumba yang tertangkap kamera di perairan Bali.
Kawanan mamalia ini tertangkap kamera oleh seorang pemandu wisata di Pantai Lovina, Kabupaten Buleleng, pada Kamis (18/7/2019).
Kepala BKSDA Bali, Budi Kurniawan mengatakan, Pantai Lovina memang menjadi habitat dan jalur imigrasi lumba-lumba, yang kadang dilakukan berkelompok dalam jumlah banyak atau sedikit
Lumba-lumba ini bergerak dari perairan timur seperti perairan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan utara Bali, menuju ke perairan barat seperti Laut Jawa dan Samudera Hindia.
Baca: Update Gempa Bali: 8 Luka-luka, 62 Bangunan Rusak
Baca: Viral Aplikasi FaceApp: Bahaya Mengintai hingga Cara Mudah Menggunakannya
Selain itu, perairan di Pantai Lovina menjadi pertemuan arus dingin dan hangat yang disukai lumba-lumba.
"Jadi, ini memang selama ini jalur transit yang memang intens. Karena ini merupakan salah satu pertemuan arus antara arus hangat dan dingin dan ini yang disukai lumba-lumba," kata Budi, saat dihubungi, Kamis.
Dia mengungkapkan, ini terjadi sepanjang tahun.
Lumba-lumba ini akan terus kembali dan melewati jalur tersebut jika merasa aman dari gangguan.
"Jadi, kalau perilaku lumba-lumba ini selalu bergerak sepanjang tahun dan dia tak akan diam di satu tempat," kata dia.
Terkait aktivitas pariwista di perairan tersebut, Budi mendorong agar pembahasan dan pengaturan ruang zona perairan wisata dan perairan dilindungi, segera dituntaskan.
Sebab, satwa liar seperti lumba-lumba sangat bergantung dengan ketersediaan habitat tanpa ada gangguan.
Baca: Soal Kasus Garuda Indonesia dan YouTuber, Kedua Pihak Sepakat Selesaikan secara Kekeluargaan
Sepengetahuannya, pengaturan ruang tersebut tertuang dalam RZWP3K yang kini masih dalam pembahasan.
"Terkait kebijakan maka perlu pengaturan ruang. Ini menjadi area-area yang memang diperuntukan untuk satwa-satwa tertentu perlu diatur ruang," kata dia.
Ia mengimbau, pelaku pariwisata peduli dalam menjaganya karena lumba-lumba merupakan aset dan daya tarik.
"Di satu sisi untuk bagaimana meningkatkan kunjungan, tapi ada aset konservasi untuk dijaga daya dukungnya. Perlu dibuat semacam itu pengaturannya," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penjelasan Kawanan Besar Lumba-Lumba Muncul di Perairan Bali"