Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inovasi Pangan, BPPT Gandeng Badan Ketahanan Pangan Lampung

Kreativitas dalam mengolah makanan tentunya tidak memiliki batasan, bahan baku apapun bisa saja 'disulap' menjadi kuliner lezat.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Inovasi Pangan, BPPT Gandeng Badan Ketahanan Pangan Lampung
Fitri Wulandari
'Beras Sigerku', produk inovasi pangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang berbahan baku singkong dan diproduksi di Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) di Lampung, Jumat (19/7/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Kreativitas dalam mengolah makanan tentunya tidak memiliki batasan, bahan baku apapun bisa saja 'disulap' menjadi kuliner lezat.

Seperti inovasi yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Pati (B2TP) yang bekerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Lampung.

Beragam penganan diolah menggunakan bahan baku ubi kayu atau dikenal sebagai singkong.

Perlu diketahui, Lampung merupakan provinsi produsen singkong terbesar di tanah air.

Jika anda sebelumnya mengetahui bahwa beras yang anda konsumsi berasal dari tanaman padi, maka inovasi yang dikembangkan BPPT ini akan memberikan alternatif bagi anda, khususnya bagi pecinta singkong.

Komoditas satu ini tidak hanya bisa diolah sebagai getuk atau penganan tradisional saja, namun juga bisa 'disulap' menjadi beras.

Bulir-bulir beras singkong itu tentunya menyerupai makanan pokok yang biasa anda konsumsi setiap harinya.

BERITA REKOMENDASI

Kepala B2TP BPPT Aton Yulianto mengatakan jelang peresmian Pojok Inovasi Cassava Castle di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (19/7/2019), bahwa singkong menurunkan risiko bagi penderita diabetes.

Bahkan cocok dikonsumsi bagi mereka yang sedang melakukan diet atau hendak menurunkan berat badan.

Hal itu karena jika dibandingkan beras padi, tentunya beras yang terbuat dari singkong memiliki indeks glikemik yang jauh lebih rendah.

Beras padi disebut merupakan makanan yang paling pantang dikonsumsi oleh penderita diabetes.

"Beras berbahan baku singkong indeks glikemiknya lebih rendah dari beras padi," ujar Aton.


Ada beberapa jenis beras yang diproduksi B2TP BPPT melalui inovasinya.

Mulai dari 'beras sehatku' yang terbuat dari pati singkong, kemudian 'beras sigerku' yang dibuat dari tepung singkong segar, hingga 'beras tiwulku' yang berbahan baku tepung gaplek atau singkong yang telah dikeringkan.

Aton menambahkan, beras singkong memiliki keunggulan yakni mampu membuat perut cukup lama merasa 'tidak lapar', karena bersifat mengenyangkan.

Sementara itu, masih ada produk tepung olahan dari bahan baku singkong yang juga bisa diolah menjadi berbagai penganan ringan seperti kue dan cemilan.

Tentunya tepung-tepung tersebut juga menjadi 'jagoan' dalam inovasi pangan yang digagas oleh BPPT ini.

Pembuatan produk-produk inovatif itu dilakukan di Technopark yang berada di kawasan Lampung Tengah, Lampung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas