Modus Penipuan PSK Online, Omi Sudah Transfer Rp 100 Ribu Tapi Wanita Sasarannya Tak Bisa Dihubungi
Omi kini berhati-hati sekali dengan aplikasi Michat. Dia pernah tertipu mengirim sejumlah uang, namun wanita sasarannya tidak bisa dihubungi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Beragam modus penipuan dilakukan melalui aplikasi kencan. Salah satunya aplikasi kencan yang sedang booming di Lampung, MiChat.
Omi, bukan nama sebenarnya mengaku pernah tertipu kasus kencan esek-esek melalui aplikasi ini.
Awalnya Omi mencari sasaran wanita penjaja melalui "lihat sekitar" yang ada di MiChat.
"Tidak semua memang pengguna aplikasi ini PSK online, tetapi gampang saja melihat mana yang 'bisa' dan tidak. biasanya dari statusnya, seperti open BO (Booking order), atau BO, atau status lain yang mengarah ke urusan seks," katanya.
Jika sudah menemukan sasaran, biasanya tidak hanya satu, bisa banyak perempuan yang diajak ngobrol.
"Lihat saja dari 'Sekitar' yang ada di MiChat. Tinggal Chat saja, kita bisa langsung negosiasi harga, biasanya mereka sudah menyiapkan tempat juga," ujarnya.
Omi kini berhati-hati sekali dengan aplikasi ini. Ia tidak ingin transfer DP atau uang muka terlebih dahulu.
Pasalnya, ia pernah tertipu mengirim sejumlah uang, namun wanita sasarannya tidak bisa dihubungi.
"Pernah tertipu awal-awal menggunakan aplikasi ini dulu, waktu itu saya ajak ngobrol di MiChat, setelah lama chating, dia minta transfer dulu untuk DP (uang muka), dia minta Rp 450 ribu tetapi DP Rp 100 ribu, ditransfer melalui rekening," katanya.
Namun, setelah DP dikirim, Omi justru diblokir.
"Setelah ditransfer tidak bisa dihubungi lagi, diblokir. Ya sudah lah jadi pengalaman saja," kenangnya.
PSK Online di Metro
Polisi membongkar kasus prostitusi online via WhatsApp di Metro, Lampung pada pertengahan Juni 2019 silam.
Reporter Tribunlampung.co.id yang kemudian melakukan liputan mendalam terkait pekerja seks komersial atau PSK online di kota tersebut menemukan fakta lain.