Limbah Minyak Tumpah di Perairan Karawang, Buruh Angkut Raup Keuntungan Rp 1 Juta Per Hari
Produktivitas menurun hingga ancaman bibit ikan dan udang menghantui beberapa warga Desa Sedari
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Tumpahnya minyak di perairan Karawang, Jawa Barat, membuat Warga Desa Sedari yang mata pencahariannya bersumber dari maritim kian terancam.
Produktivitas menurun hingga ancaman bibit ikan dan udang menghantui beberapa warga Desa Sedari.
Baca: Burung Buat Sarang Dari Limbah Plastik Dan Muntahkan Plastik, Kaca Dan Logam
Meski demikian, warga desa di Kecamatan Cibuaya tersebut mendapatkan pekerjaan sementara.
Pekerjaan tersebut yakni kuli angkut pasir yang terkontaminasi minyak.
Syahroni (26) tengah menunggu antrean di jalan pesisir Pantai Sedari.
Di depannya, puluhan motor melaju satu per satu karena jalan yang dilalui cukup sempit dan berpapasan langsung dengan laut.
Menggunakan sepeda motornya, Syahroni baru saja mengangkut 10 karung berisi 20 plastik berisi pasir dan tumpahan minyak.
"Saya diupah Rp 5.000 untuk satu kantong. Ini sudah ada dua kali bolak-balik, ya ada sekitar 40 kantong lah," ujar Syahroni di lokasi, Selasa (23/7/2019).
Syahron yang tinggal di Dusun Karangsari, Desa Sedari, dalam dua hari kemarin berhasil mengangkut 200 hingga 300 karung, dan itu berarti dalam sehari dirinya berhasil mengumpulkan Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.
"Kalau saya namanya kuli ngojek, ada juga yang kuli harian," lanjutnya
Tugas Syahroni dan sebagian masyarakat Desa Sedari yakni membersihkan pantai dari ceceran minyak, dengan cara mencangkul pasir dan memasukkan ke karung berisi plastik hitam.
Lalu kemudian diangkutnya dan dikirim menggunakan sepeda motor ke tempat pembuangan Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Namun, tak sebagian masyarakat Desa Sedari mendapatkan nominal serupa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.