Ridwan yang Tewas Ditembak Brigpol IP Ternyata Kepala Komplotan Pemalak Bermodus Pedagang Asongan
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, menjelaskan, Ridwan merupakan kepala komplotan pemalak di Simpang Macan Lindungan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Muhammad Ridwan Alias Dedek yang masuk target operasi polisi tewas ditembak anggota Polres OKI, Brigpol IP.
Ridwan alias Dedek ini merupakan target operasi dari Polsek IB 1 Palembang dan Polda Sumsel.
Ridwan dan kedua temannya yang kabur saat penembakan, merupakan pelaku perampasan ponsel sopir truk pada tanggal 26 Juni 2019 lalu di Jalan Soekarno Hatta tepatnya Simpang Macan Lindungan Palembang.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, menjelaskan, Ridwan merupakan kepala komplotan pemalak di Simpang Macan Lindungan.
Komplotan Ridwan terdiri dari tiga orang termasuk Ridwan.
"Setiap beraksi, dua teman Ridwan selalu menggunakan sajam. Sedangkan Ridwan yang mencari mangsa dengan modus menjadi pedagang asongan di lampu merah tersebut," jelas Supriadi, Selasa (23/7/2019).
Saat Polresta Palembang melakukan penangkapan pada tanggal 28 Juni lalu, hanya beberapa orang ditangkap tetapi bukan komplotan Ridwan yang ditangkap.
Karena Ridwan selaku kepala komplotan selalu memberitahu kedua rekannya jangan sampai mendekat dan harus kabur ketika datang polisi.
"Ridwan ini selalu memberi kode kepada dua rekannya. Bila sudah ada sopir yang akan mereka palak. Ketika Ridwan mendekati truk, kedua rekannya juga mendekat dari pintu sebelah kiri dengan membawa sajam," jelasnya.
Brigpol IP Diamankan Propam
Brigpol IP yang menembak mati Muhammad Ridwan alias Dedek, merupakan anggota Shabara Polres OKI.
Berdasarkan keterangan yang diterima Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi dari Brigpol IP, bila dirinya memang mengendarai truk milik orangtuanya dengan nopol seri G.
Saat di simpang Macan Lindungan, datang Ridwan yang tidak membawa sajam dan langsung meminta uang dan ponsel miliknya.
Merasa dipalak, membuat Brigpol IP kesal dan marah dengan Ridwan.