Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akhir Hidup Pecatan Polisi yang Banting Setir Jadi Bandar Narkoba, Satriandi Tewas dalam Baku Tembak

Satriandi bukan bandar narkoba kelas receh. Dilihat dari rekam jejaknya di dunia kriminal, ia adalah penjahat kakap.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Akhir Hidup Pecatan Polisi yang Banting Setir Jadi Bandar Narkoba, Satriandi Tewas dalam Baku Tembak
Kolase Kompas.com | IDON TANJUNG
Satriandi, mantan polisi yang jadi gembong narkoba. 

Dia adalah mantan polisi yang dipecat pada tahun 2015, karena kasus narkoba.

Setelah dipecat, Satriandi menjadi bandar narkoba lintas provinsi.

Ia pernah digerebek polisi dan lompat dari lantai delapan di salah satu hotel Pekanbaru.

Selain kasus narkoba, pada 2017, dia melakukan pembunuhan terhadap temannya bernama Jodi Oye.

Satriandi berhasil ditangkap Satreskrim Polresta Pekanbaru di wilayah Sumatera Barat.

Satriandi saat itu juga dilumpuhkan oleh petugas.

Satriandi kemudian divonis 12 tahun penjara.

Berita Rekomendasi

Namun, dia kabur dari Lapas Pekanbaru, dengan cara menodongkan senjata api ke petugas lapas. 

Berikut, rekam jejak kejahatan Satriandi yang dilansir dari Tribun Pekanbaru

1. Mantan Polisi

Pernah bertugas di Polres Rokan Hulu, namun dipecat.

2. Dipecat tak hormat

Satriandi dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena terlibat kasus peredaran narkoba.

3. Terlibat sindikat narkoba

Satriandi justru terlibat lebih dalam dalam sindikat narkoba.

Pada Mei 2015, Satriandi digerebek aparat Satuan Reserse Narkoba di kamarnya di lantai 8 Hotel Aryaduta, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, atas kasus kepemilikan ribuan pil ekstasi.

Meski terkepung, ia tak menyerah.

4. Nekat lompat dari lantai 8 Hotel Aryaduta Pekanbaru

Satriandi nekat melompat ke bangunan di belakang hotel yang jauh lebih rendah, namun gagal.

Akibatnya ia terkapar kritis, dengan luka-luka serius dan patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.

Butuh perawatan intensif sampai akhirnya nyawanya dapat tertolong.

Satriandi dinyatakan kemungkinan besar akan cacat permanen.

5. Sempat disebut alami gangguan kejiwaan

Pemeriksaan kasus tersebut tidak berjalan karena Satriandi sering mengingau selama pemeriksaan oleh polisi.

Ia kemudian disebut mengalami gangguan kejiwaan.

Kepolisian tidak melanjutkan perkaranya karena Satriandi dinyatakan tidak bisa memberikan keterangan apapun akibat mengalami gangguan kejiwaan.

Sejak saat itu, namanya tenggelam seiring tidak adanya pemberitaan terhadap dirinya.

Terakhir kali, Satriandi diketahui menjalani perawatan di rumahnya untuk pemulihan.

6. Tembak mati pesaing bisnisnya

Lalu pada Sabtu malam, 7 Januari 2017, Satriandi menembak mati seorang pemuda bernama Jodi Setiawan, yang juga bandar narkoba, bermotifkan persaingan bisnis haram tersebut.

Ia sempat kabur seusai penembakan tersebut, namun berhasil ditangkap polisi di wilayah Batipuh, Sumatera Barat.

7. Divonis 12 tahun penjara

Satriandi diseret ke meja hijau dan divonis dengan hukuman 12 tahun penjara.

8. Kabur dari Lapas dan todong petugas jaga dengan senjata api

Bak aksi penjahat di film action, Satriandi yang masih pincang todongkan senjata api ke petugas jaga Lapas Klas II A Pekanbaru pada 2017 lalu.

9. Tewas ditembak polisi

Satriandi tewas saat baku tembak di daerah Jalan Sepakat, Tampan, Kota Pekanbaru, 23 Juli 2019 pagi.

Berita ini sudah dimuat di Tribunpekanbaru.com dengan judul Akhir Pelarian Satriandi, Loncat dari Lantai 8, Kabur dari Lapas Hingga Tewas Saat Baku Tembak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas