Generasi Milenial Harus Berkoperasi dan Menjadi Pelaku UKM
Dengan kondisi mayoritas usaha mikro,sulit untuk didorong berakselerasi dan berkompetisi karena ada persoalan SDM karena mayoritas lulusan SD dan SMP
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Generasi milenial harus bangga dengan berkoperasi dan menjadi pelaku UKM.
Dengan berkoperasi bisa membangun usaha yang tidak kalah dengan usaha dengan legalitas selain koperasi.
Pun begitu, generasi milenial akan lebih terlihat keren dengan menjadi wirausahawan.
Ini dikatakan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi pada seminar Nasional dengan tema "Kebijakan Pemerintah Pusat dalam Mendukung Pengembangan Usaha Koperasi dan UKM di kabupaten/kota Jawa Barat, di gedung budaya Sabilulungan Bandung, sabtu (27/7/2019).
"Jangan berkecil hati untuk berkoperasi, dengan koperasi bisa membuat usaha yang besar," kata Ahmad Zabadi memberi semangat berkoperasi kepada para generasi milenial Jawa Barat.
Baca: Koperasi Butuh SDM Handal Hadapi Tantangan Era Milenial
Kekuatan Koperasi itu, imbuhnya, ada di anggota, prinsip koperasi menolong orang untuk menolong diri sendiri.
"Saya mencontohkan Koperasi di Pasuruan yang bernama koperasi syariah Sidogiri. Itu koperasi yang beranggotakan para santri dan alumni, kini memiliki aset 2,5 triliun, keren kan," jelas Zabadi yang disambut aplus para peserta seminar.
Keren Berwirausaha
Ahmad Zabadi yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP KUKM) ini bertekad mendukung promosi produk koperasi dan UKM masuk pasar ekspor.
Ia berharap generasi milenial mampu mengambil profesi sebagai wirausahawan, supaya mampu meningkatkan daya saing.
"Harus berani menjadi wirausahawan dan jangan takut risiko," harapnya.
Ia mengungkapkan, data Kemenkop dan UKM, pada 2018, ada 64.199.606 UMKM di Indonesia.
Baca: Soraya Larasati Hapy Banget Maraton di Bandung
Dari jumlah itu 98,68% usaha mikro (63.350.222 unit). Usaha besar hanya 0,01%, usaha menengah 0,09% dan usaha kecil 1,22%.
Dengan kondisi mayoritas usaha mikro, jelasnya, sulit untuk didorong berakselerasi dan berkompetisi karena ada persoalan SDM. Mayoritas SDM-nya SD dan SMP.
"Karenanya tidak ada solusi selain pendampingan terhadap usaha mikro. Sementara kompetiter kita rata-rata pendidikannya tinggi seperti di Malaysia Singapura Thailand," papar Zabadi.
Satu-satunya cara untuk mendorong generasi milenial ini, tambahnya, mendorongnya untuk berusaha supaya jangan sampai menjadi tamu di negeri sendiri.
Acara yang digelar dalam rangka peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke 72 tingkat Jawa Barat ini dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji, Kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Bandung Cakra Amiyana, generasi milenial dan insan koperasi dan UKM se-Jawa Barat.