Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu/Kg, Mulai Stok Terbatas Sampai Petani Lokal Gagal Panen

Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kalimantan Timur sejak, Juli ini mulai merangkak naik. Bahkan saat ini harga sudah mencapai Rp 100 ribu/kg

Editor: ade mayasanto
zoom-in Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu/Kg, Mulai Stok Terbatas Sampai Petani Lokal Gagal Panen
Tribunkaltim.co, Siti Zubaidah
Pedagang cabai di Pasar Pandansari Kota Balikpapan 

TRIBUNNEWS.COM- Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kalimantan Timur sejak, Juli ini mulai merangkak naik. Bahkan saat ini harga sudah mencapai Rp 100 ribu/kg, padahal sebelumnya hanya Rp 40 ribu.

Sejumlah penyebab sehingga harga cabai ini mengalami kenaikan, mulai karena stok yang terbatas sampai gagal panen yang dialami petani khususnya petani lokal akibat banjir.

Seperti harga cabai rawit di Pasar Petung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Harganya mengalami lonjakan yang signifikan. Pembeli bahkan mengatakan harga cabai lebih pedas dari rasa cabai sendiri.

Salah satu pedagang sayur di Pasar Petung, Kecamatan Penajam saat melayani pembeli cabai rawit. Minggu (28/7/2019).
Salah satu pedagang sayur di Pasar Petung, Kecamatan Penajam saat melayani pembeli cabai rawit. Minggu (28/7/2019). (TribunKaltim.Co/Heriani AM)
Sri Mulyani (38), warga Desa Giripurwa yang berbelanja mengeluhkan harga cabai, karena keluarganya merupakan pencinta pedas.

Harga cabai rawit di Pasar Petung dibandrol Rp 100.000 perkilogram. Kenaikan harga cabai rawit juga berdampak pada harga cabai keriting, yang dijual Rp 30.000 perkilogram.

"Makanan tidak enak kalau tidak pake sambel. Mau tidak mau beli cabai yang lebih pedas harganya dari jumlah yang didapat," kata perempuan berkerudung ini, Minggu (28/7/2019).

Pedagang sayuran, kepada tribunkaltim.co mengaku, kenaikan harga cabai yang drastis di PPU disebabkan kurangnya pasokan dari petani lokal.

Berita Rekomendasi

Meski PPU masih memasok cabai dari luar PPU, seperti membeli dari Balikpapan atau mengambil pasokan dari Pulau Sulawesi dan Jawa, namun biasanya petani lokal mampu menekan harga cabai dari hasil panennya sendiri.

"Ngeri sih naiknya ini. PPU punya perkebunan cabai yang luas, tapi karena gagal panen, kita sebagaian besar ngambil dari Balikpapan. Di sanapun mahal, kami belinya Rp 80.000 perkilogram," kata Rusni, pedagang sayur.

Senada dengan Rusni, Latif yang juga berprofesi sebagai penjual sayur mengatakan, pasca banjir yang merendam sebagian wilayah PPU, termasuk perkebunan petani beberapa waktu lalu, petani mengalami gagal panen. Sehingga, pasokan cabai rawit lokal sangat minim.

"Semingguan ini, harga cabai Rp 100.000 perkilogram. Sayur lainnya seperti tomat, kangkung, bayam dan lainnya juga naik sedikit, tapi tidak parah," pungkasnya.

Kenaikan harga cabai rawit juga terjadi di Kabupaten Kutai Timur. Di Pasar Induk Sangatta, harga cabai rawit Rp 45.000/ Kg pada pekan lalu, Minggu (28/7), menjadi Rp 75.000/Kg.

Baca berita selengkapnya di >>>>>>>>

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas