Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pompanisasi Turut Selamatkan Pertanian Purwakarta dari Kekeringan

Kekeringan di musim Kemarau juga melanda pertanian Kabupaten Purwakarta. Namun dengan penanganan yang cepat, lahan yang terdampak kekeringan bisa dise

Editor: Content Writer
zoom-in Pompanisasi Turut Selamatkan Pertanian Purwakarta dari Kekeringan
Kementan
Pompanisasi Turut Selamatkan Pertanian Purwakarta dari Kekeringan 

Akan tetapi dirinya memastikan kebutuhan atau stok produksi masih dikatakan aman, karena tidak terlalu signifikan.

"Potensi sudah ada khususnya di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara kita terus antisipasi kurang lebih kalau ditotal mencapai 100 ribuan hektar, adapun puso mencapai 12 ribu hektar, berdampak iya tapi tidak terlalu signifikan," katanya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, untuk mengantisipasi kekeringan areal pesawahan, terutama keberadaan sumber air, pihaknya akan memanfaatkan areal bekas galian C untuk sumber air, terutama untuk pesawahan berjenis tadah hujan.

"Kita manfaatkan saja galian C sebagai sumber air alternatif, akan tetapi kesulitannya kan lahannya milik personal sehingga kita hanya memberikan himbauan. Saat ini kita memanfaatkan bekas galian C untuk mengairi sawah yang rawan kekeringan itu dan itu rata-rata milik dari perorangan atau dari perusahaan agak sulitnya disitu, memungkinkan ke depan itu menjadi program yang khusus dan pemerintah daerah bisa menyediakan lahan yang bekas galian golongan C itu dijadikan sumber air bagi pertanian dan pemerintah terus berupaya memfasilitasinya," jelas Agus di tempat yang sama.

Pola tersebut salah satunya adalah dengan keinginan Bupati Purwakarta, tentang keberadaan sumber mata air dimana kebijakannya membeli sumber mata air dari masyarakat.

"Kan selain embung keinginan ibu bupati adalah penyediaan air dengan membeli sumber mata air dan ini salah satu cara untuk mewaspadai potensi kekeringan," kata Agus. 

Sementara, Ketua Kelompok Tani Padi Saluyu Desa Cibodas, Amu Mulyana mengaku, sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Kementan ini. Sehingga petani bisa mengairi persawahan melalui pompanisasi memanfaatkan perairan yang ada.

Berita Rekomendasi

"Tentu sangat membantu, saya mendapat bantuan selang buang air pompa 500 meter dan digunakan untuk mengairi persawahan seluas 25 hektare," kata Amu. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas