Akibat Konflik Bersenjata di Nduga 53 Warga Sipil Meninggal Dunia, Ini yang Dilakukan Kemensos
Kemensos menyatakan terbuka menerima informasi terbaru terkait kondisi pengungsi asal Nduga yang tersebar di Wamena
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Konflik yang terjadi di Kabupaten Nduga benar-benar membuat warganya menderita.
Hingga saat ini, akibat konflik tersebut warga yang tidak ikut-ikutan pun menjadi korbannya. Ribuan orang mengungsi dan puluhan dikabarkan meninggal dunia
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat menjelaskan, berdasarkan laporan dari pemkab dan aparat keamanan jumlah korban meninggal dunia hingga saat ini mencapai 53 orang.
Dari jumlah itu, 23 orang anak-anak. Rata-rata penyebabnya karena sakit dan bukan kejadian luar biasa.
"Tidak benar berita lebih dari 130 orang meninggal dalam pengungsian. Jumlah korban meninggal dunia itu merupakan akumulasi dari awal konflik terjadi. mereka yang meninggal karena sakit," kata Harry dalam keterangannya.
Kemensos menyatakan terbuka menerima informasi terbaru terkait kondisi pengungsi asal Nduga yang tersebar di Wamena, Timika, Kenyam, hingga Lanny Jaya.
Baca: Update Hasil Thailand Open 2019: Laga Berry/Hardianto di Court 2 Pukul 18.30 WIB
Baca: Makanan dan Perlengkapan Kucing di Indiana, Amerika Serikat Bisa Digunakan untuk Membayar Parkir
Baca: Tania Nadira dan Abdulla Alwi Bakal Gelar Resepsi Mewah, Total Biaya Capai Rp 10 M
Baca: Selingkuh saat Suami & Anak Pulang Kampung, IRT yang Sering Diingatkan Ini Akhirnya Alami Hal Tragis
”Rapat kerja ini bertujuan mengklarifikasi informasi terkait pengungsi Nduga di media massa nasional maupun internasional,” kata- nya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Nduga Namia Gwijangge menegaskan ke 53 data korban meninggal dunia tersebut hasil dari pendataan dan investigasi di 11 distrik yang terdampak konflik.
”Data 53 orang itu dilengkapi nama dan lokasi me- ninggal. Informasi warga yang meninggal hingga 139 orang belum terverifikasi,” ujarnya.
Dapat PKH
Dijelaskannya, pemerintah tengah menyiapkan skema bantuan berkelanjutan bagi penyintas Kabupaten Nduga sebagai perlindungan sosial jangka panjang.
Harry menjelaskan skema bantuan berkelanjutan yang dimaksud adalah bantuan program keluarga harapan, bantuan beras sejahtera (Rastra) dan bantuan sosial lainnya.
"Kita akan lakukan evaluasi siapa saja yang masuk kreteria dan akan mendapatkan bantuan tersebut," jelas Harry di Wamena, hari ini.
Berdasarkan basis data terpadu dari pusat data kementerian sosial, sebanyak 1.720 jiwa Nduga yang akan menjadi calon penerima rastra. Mereka berada di distrik Kenyam.
"Validasi akan dilakukan bulan Juli-Agustus. Kerena di Kabupaten Nduga belum ada pendamping maka pendamping PKH Wamena akan diterjunkan melakukan validasi. Jika dalam validasi ditemukan ada unsur PKH maka mereka juga akan mendapatkan PKH," tambah Harry.