Bunga Krisan Samigaluh Kulon Progo Siap Tembus Pasar Jepang
Bunga Krisan dari Samigaluh, Kulon Progo konon siap menembus pasar ekspor ke Jepang dalam waktu dekat.
Editor: Sugiyarto
"Jepang kan paling ketat soal kualitas. Kalau bisa ekspor ke Jepang, kami optimistis bisa ekspor ke negara lainnya,"kata Suharso.
Secara total, Seruni Menoreh saat ini memiliki 86 unit kubung yang kebanyakan untuk memenuhi pasar lokal di Kotabaru, Wates, Bantul, dan Purworejo.
Saat panen, satu kubung bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp7 juta.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Aris Nugraha mengatakan varietas bunga di di Agrowisata Kebun Bunga Krisan akan ditambah agar semakin berdaya tarik.
Direktorat Tanaman Buah dan Flori Kultura, Kementerian Pertanian sudah melaksanakan sosialisasi varietas baru tersebut.
Adapun di Smaigaluh kini hanya ada 8 varietas bunga krisan yang ditanam.
Yakni, puspita nusantara, cacardi, marimar, yulimar, fiji pink, fewi ratih, jarum/sena dan lolyred.
Pihaknya berharap kawasan agrowisata ini terus berkembang menjadi ikon wisata unggulan.
Terkendala Bibit
Meski memiliki pasar yang menjanjikan, produksi bunga krisan di Sleman terkendala pembibitan.
Pasalnya hingga saat ini, petani bunga krisan yang berpusat di Hargobinangun, Pakem belum dapat melakukan pembibitan secara mandiri.
Sejauh ini, petani mengandalkan bibit bunga krisan yang didatangkan dari luar daerah. Kondisi tersebut berpengaruh pada jumlah produksi panen bunga krisan yang dihasilkan.
Seorang petani bunga krisan di Sidorejo, Hargobinangun, Sukardi (63) mengatakan setiap kali selesai panen, petani langsung membeli bibit dari Bandungan, Ambarawa, Semarang.
Namun pembelian sangat dibatasi lantaran di daerah asalnya, bibit tersebut tidak hanya dimanfaatkan oleh petani di Hargobinangun saja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.