Hingga Hari Ini Gunung Tangkuban Parahu Masih Tutup, Ini 3 Rekomendasi BNPB
"Jalur evakuasi akan dievaluasi. Hari ini akan melihat secara langsung di lapangan. Jalur dan sistem SOP akan dibahas," katanya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Kadang komentar-komentar yang sensitif harus dikurangi, karena semua orang punya media sekarang," jelas Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga mengimbau masyarakat untuk selalu merujuk informasi pada lembaga yang resmi, seperti pemerintah daerah atau lembaga kebencanaan.
3 Rekomendasi BNPB
Baca: Pascaerupsi, Taman Wisata Tangkuban Parahu Ditutup Selama 3 Hari
Pascaerupsi pada Jumat lalu (26/7/2019) PVMBG masih menetapkan Gunung Tangkuban Parahu pada status Level I (Normal).
Gunung dengan ketinggian 2.084 m dpl tersebut mengalami erupsi yang bersifat freatik.
Erupsi yang terjadi sekitar pukul 15.48 WIB itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm (overscale) dan durasi ± 5 menit 30 detik.
"Dari kemarin hingga pagi ini (30/7/2019) visual gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal," ujar
Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo.
Pada status tersebut PVMBG masih merekomendasikan beberapa poin sebagai berikut:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.
2. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas gas vulkanik dan dihimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa.
3. Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.