Istri Penjual Sayur Kaget Saat Suaminya Ajak Naik Haji, Tak Tahu Ada Simpanan Uang di Bawah Kasur
Kisah dua calon haji Aceh, Hanafiah Putih Hasyim (98) dan Asma Abdullah Syafari (67), bagaikan cerita sinetron.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kisah dua calon haji Aceh, Hanafiah Putih Hasyim (98) dan Asma Abdullah Syafari (67), bagaikan cerita sinetron.
Pasangan suami istri itu menuaikan ibadah haji memakai uang tabungan sang suami, Hanafiah Putih Hasyim.
Uniknya, Hanafiah Putih Hasyim menabung selama 30 tahun, uang disimpan di bawah kasur.
Tiap hari, ia menyisikan uang hasil penjualan sayur tanpa sepengetahuan istrinya, Asma Abdullah Syafari.
Pasangan Hanafiah Putih Hasyim dan Asma Abdullah Syafari ini berasal dari Sumbok Rayeuk, Kecamatan Nibong, Aceh Utara.
Keduanya bersama 391 calon haji lain tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 6 embarkasi Banda Aceh, sudah bertolak ke Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah.
Mereka meninggalkan Tanah Air melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu (28/7/2019) sekitar pukul 22.35 WIB.
Serambinews.com sempat bertemu keduanya di Aula Utama Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh, Minggu (28/7/2019) sore.Sang istri, Asma Abdullah Syafari (67), tak sungkan berbagi cerita awal mula hingga keduanya bisa naik haji bersama.
Asma mengatakan, keberangkatan haji ini merupakan “kado cinta” dari suaminya Hanafiah Putih Hasyim yang bekerja sebagai penjual sayur di Pasar Nibong, Aceh Utara.
Asma tak pernah menyangka jika di usia senjanya mendapatkan kesempatan memenuhi panggilan Allah, berangkat haji ke Tanah Suci.
"Bapak sehat, teuma ka tuwoe-tuwoe. (Bapak sehat, hanya saja sudah mulai sering lupa)," kata Asma ketika Serambinews.com menanyakan keberadaan suaminya yang tidak ikut ke Aula Asrama Haji tersebut.
Asma tak keberatan berbagi cerita ia dan suami dapat menjadi calon jemaah haji Aceh pada tahun ini.
Suami istri yang memiliki 10 orang anak lima laki-laki dan lima perempuan ini, sama-sama sudah lama menyimpan niat untuk menjadi tamu Allah.
Namun keduanya tidak pernah saling menyampaikan.