Misteri Meninggalnya 4 Orang dalam Kapal Tongkang, Tim Labfor Ambil Sampel Cairan di Lokasi
Tim Labfor Mabes Polri Cabang Semarang mengambil sampel cairan dari lokasi ditemukannya empat orang meninggal di palka Kapal Tongkang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Empat orang pekerja perbaikan kapal ditemukan meninggal di Kapal Tongkang Zulkifli 2 yang bersandar di PT Dok Kodja Bahari kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang, Minggu (28/7/2019) malam.
Keempat korban berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan, Senin (29/7/2019) pukul 02.00 WIB.
Korban diketahui bernama Mardjono (61) warga Gondosari II Nomor 39 RT 7 RW 17 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi serta tiga korban lainnya adalah Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22), dan Jadi (33), ketiganya warga Desa Pentur, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali.
Kejadian tersebut berawal ketika keempat pekerja memperbaiki bagian dalam kapal sejak Minggu siang. Namun hingga malam mereka tidak keluar.
Pekerja lain yang curiga akhirnya mengecek keberadaan keempat pekerja sekitar pukul 21.30 WIB.
Setelah hanya menemukan barang-barang korban di atas kapal, pengecekan dilakukan ke dalam kapal. Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
"Keempat korban di dalam ruang palka kapal itu diduga menghirup gas beracun sehingga menyebabkan mereka meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Jateng, Aris Sofingi, Senin.
Korban dievakuasi oleh tim SAR yang dilengkapi alat bantu pernafasan. Setelah berhasil dievakuasi, korban dibawa ke RSUP dr Kariadi, Semarang.
Kapal Tongkang Zulkifli 2 di Dok perkapalan Kodja Bahari kawasan Pelabuhan Tanjung Emas sudah dua tahun mangkrak.
"Kemungkinan karena lama tidak digunakan sekitar dua tahun, ruangan di dalam palka terdapat udara yang beracun," kata Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Iptu Slamet Widodo, Senin.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri kemarin berada di Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi untuk memeriksa korban.
Selanjutnya, Tim Labfor akan melakukan penyelidikan di Kapal Tongkang Zulkifli 2 tempat empat korban meregang nyawa.
Menurut Slamet, hasil pemeriksaan Tim Labfor akan menunjukkan penyebab pasti meninggalnya keempat korban.
"Dugaan sementara menghirup udara yang beracun. Nanti Labfor akan mencari penyebab adanya udara yan diduga mengandung racun," tambah Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, AKP Samsu Wirman.
Ambil Sampel Cairan
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang mengambil sampel cairan dari lokasi ditemukannya empat orang meninggal di palka Kapal Tongkang Zulkifli 2.
Baca: Jokowi Ingin Danau Toba Jadi Kawasan Wisata Berkelas
Baca: Disebut Gagal Paham Soal LHKPN Seleksi Capim KPK, Apa Penjelasan Yenti Garnasih?
Cairan tersebut akan diidentifikasi untuk melihat kemungkinan racun yang terkandung.
"Kegiatan tadi siang pengambilan sampel cairan yang ada di dasar kapal yang diduga cairan beracun tersebut," kata Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, AKP Slamet Iptu Slamet Widodo.
Namun, pihaknya belum dapat memastikan kapan hasil dari pemeriksaan cairan tersebut oleh Tim Labfor akan keluar.
Berdasarkan penyelidikan awal, empat korban diperkirakan meninggal karena racun yang berada di palka kapal tersebut setelah dua tahun tak beroperasi.
"Dari keterangan Tim Labfor sementara, bahwa penyebab kematian korban karena gas beracun yang muncul karena proses pembusukan binatang atau benda lainnya," ujarnya.
Selain mengambil sampel cairan dari dalam kapal, Tim Labfor juga memeriksa empat korban meninggal di Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi.
"Kalau hasil pemeriksaan pada mayat, menurut keterangan dari forensik akan keluar dalam empat atau lima hari," katanya. (Jam)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Misteri Empat Orang Tewas dalam Kapal Tongkang Maut Tanjung Emas, Ini Hasil Lab Sementaranya