Seorang Mahasiswi UNS Jadi Korban Pembobolan ATM, Uang Kuliah di Rekening Ludes
Seorang Mahasiswi UNS Jadi Korban Pembobolan ATM, Uang Kuliah di Rekening Ludes
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Whiesa Daniswara
Seorang Mahasiswi UNS Jadi Korban Pembobolan ATM, Uang Kuliah di Rekening Ludes
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, viral di media sosial Twitter atas utas atau thread seorang mahawiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) yang membagikan kisahnya soal uang di ATM-nya yang ludes terkuras.
Dalam utas tersebut, ia menuliskan bahwa dirinya menjadi korban atas pembobolan ATM dengan metode skimming.
Mahasiswi UNS yang bernama Mazidatur Rizqiyah tersebut menceritakan kisah pilunya pada Sabtu (27/7/2019).
Dalam akun Twitternya @cerublasem, ia menceritakan bahwa dirinya pada hari Senin (22/7/2019), ia bersama dengan teman-teman kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gunung Kidul tengah membicarakan soal pembayaran UKT.
Baca: Kepala BPPT: Sinergi dan Kolaborasi, Kata Kunci Berhasilnya Inovasi
Baca: Presiden Jokowi dan Iriana Menikmati Wisata Batu Persidangan di Huta Siallagan
Reza yang merupakan sapaan akrab Mazidatur Rizqiyah mengaku bahwa sebelumnya ia belum mengetahui kalau dirinya terkena skimming.
Ditengah obrolannya dan teman-teman KKN-nya, Reza iseng untuk membuka mobile banking.
Reza kaget karena mendapati sisa uangnya hanya tersisa Rp 2 ribu.
Sebelumnya, ia mengingat bahwa sisa saldo dalam tabungannya ada Rp 7 juta.
Uang sebesar Rp 7 juta tersebut akan ia gunakan untuk membayar kuliah.
Uang kuliah (UKT) dari Reza sendiri sebesar Rp 6,3 juta.
"Senin malam tgl 22 Juli krn aku lagi kkn dan teman2 sedang ngobrol tentang pembayaran ukt. Iseng2 lah aku buka mobile banking EH TAPI KOK sisa uangku 2ribu aja. Padahal kuingat2 saldoku ada 7jt.an. Sedangkan tagihan uktku 6,3," tulis @ceriblasem.
Awalnya, Reza sempat mengira bahwa hilangnya uang tersebut merupakan cut off autodebet yang secara otomatis memotong sesuai tagihan UKT.
Namun, ia menyadari bahwa cut off autodebet baru dimulai pada tanggal 23 Juli 2019.