Apartemen Peninggalan Gubernur Aher di Rancaekek, Dinikmati Ratusan Buruh Karena Biaya Sewa Murah
Bocah lainya berlarian di sekitaran taman Apartemen Transit Rancaekek, di Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Dua bocah bermain perosotan di bawah pohon berdahan lebar. Bocah lainya berlarian di sekitaran taman Apartemen Transit Rancaekek, di Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Apartemen itu diresmikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada 2015. Apartemen dikhususkan untuk para pekerja di kawasan industri di timur Kabupaten Bandung. Huniannya dengan sistem sewa per bulan, paling tinggi Rp 300 ribu untuk satu apartemen dengan dua kamar, ruang tamu, dapur dan toilet.
Bocah yang bermain itu merupakan anak-anak dari para pekerja yang tinggal di apartemen yang terdiri dari enam tower. Setiap tower dijaga petugas keamanan. Meski sudah lama berdiri, kebersihan apartemen masih terjaga.
Lapangan basket, taman bermain anak, lapangan futsal hingga lapangan voli tersedia di area luar apartemen.
Baca: Kasus Meikarta, Mantan Presdir Lippo Cikarang Batal Diperiksa KPK
Baca: Hikmah Penting Larangan Memotong Kuku & Rambut di 10 Hari Awal Dzulhijjah Jelang Idul Adha 2019
Baca: Wisatawan Hanya Sampai Pintu Gerbang Gunung Tangkuban Parahu
Seorang penghuni, Asri (36) tampak sedang menyuapi balitanya di sekitar taman.
"Saya sudah disini sejak 2017. Suami kerja di pabrik di sekitaran sini. Kalau saya isi apartemen dua kamar, harga sewa per bulannya Rp 245 ribu," ujar Asri.
Dua tahun tinggal di apartemen memang tidak seperti halnya tinggal di pemukiman biasa yang meniscayakan interaksi sosial yang dekat karena keberagaman profesi.
Tinggal di apartemen dengan latar belakang pekerjaan yang sama, membuat interaksi antar sesama penghuni apartemen tidak sebagaimana lazimnya.
"Kalau siang sepi karena pada kerja. Sore sampai malam ramai sekali karena orang-orang pada kerja. Sejauh ini betah," ujar dia.
Sebelum tinggal di apartemen, ia dan suaminya menyewa rumah kontrakan petak di Kecamatan Cileunyi. Harganya Rp 600 ribu per bulan.
"Sejak pindah kesini terbantu karena biaya sewanya murah," ujar Asri yang berasal dari Kabupaten Sumedang itu.
Hal senada dikatakan Dea (16), anak dari pekerja yang menghuni apartemen. Bapaknya bekerja di pabrik tekstil di Rancaekek. Ibunya berjualan nasi di dekat apartemen.
"Sudah setahun tinggal disini. Betah, karena tempatnya nyaman dan bersih. Ada tamannya juga, kalau di tempat ngontrak dulu sih enakan disini," ujarnya.
Hendra (45), warga Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung sudah tinggal selama 1 tahun di apartemen bersama satu anak dan istrinya.
"Apartemennya sejauh ini bersih, tidak seperti rusunawa di tempat lain yang biasanya kumuh. Terutama biaya sewanya murah," ujar Hendra yang membayar Rp 215 ribu untuk hunian satu kamar.
Kepala Keamanan Apartemen Transit Rancaekek, Dedi mengatakan dengan biaya sewa yang murah, artinya, beban pekerja untuk hunian bisa ditekan.
"Grand designya, dengan sewa apartemen yang rumah, mereka para pekerja bisa menabung untuk bisa membeli rumah," ujar Dedi. Ia menambahkan, saat ini apartemen dihuni oleh lebih dari 500 orang.
"Semuanya dari kalangan pekerja, ad ayang sudah berkeluarga dan masih lajang," ujarnya. (men)