Sebelum Meninggal di Jepang, Wayan Ada Kirim Orang Tua Rp 30 Juta untuk Beli Truk
Wayan Ada berangkat ke Jepang untuk melakukan kerja magang selama 3 tahun sebagai buruh bangunan dengan penghasilan Rp 15 juta per bulan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Suasana duka menyelimuti kediaman Wayan Ada, di Banjar Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (6/8/2019).
Wayan Ada adalah warga negara Indonesia (WNI) asal Bali yang tewas di Sungai Warashina Perfektur Shizuoka Jepang.
Orang tua korban, Wayan Parsa dan kerabat bersedih atas kepergian pria kelahiran 11 November 1997 tersebut.
Wayan Parsa mengungkapkan, sebelum dikabarkan meninggal dunia, Wayan Ada sempat berkomunikasi dengan keluarga dan menanyakan kabar.
Saat itu suaranya juga tampak biasa, Wayan Ada bersenda gurau lewat telepon.
Diceritakan juga bahwa Wayan Ada sempat membuat babi guling bersama rekannya.
"Dua hari sebelum kejadian saya sempat bermimpi ada dua ambulans datang ke rumah. Tapi itu sebatas mimpi, tidak ada pikiran apa-apa. Dua hari setelah mimpi mendapat informasi dari yayasan jika anak saya meninggal di Jepang," keluh I Wayan Parsa.
Selama ini Wayan Ada adalah tulang punggung keluarga.
Baca: Misteri Kematian Pasangan Selingkuh Mulai Terkuak, Pelaku Ternyata Masih Kerabat Suami Korban
Almarhum bercita-cita menjadi guru TK.
Wayan Ada berangkat ke Jepang untuk melakukan kerja magang selama 3 tahun sebagai buruh bangunan dengan penghasilan Rp 15 juta per bulan.
"Sering kirim uang ke keluarga. Terakhir kirim Rp 30 juta untuk beli truk," ungkap Parsa.
"Wayan Ada ke Jepang untuk cari uang agar bisa menabung untuk kuliah. Korban ulet sering bantu keluarga. Kita merasa kehilangan sekali," lanjut Parsa saat ditemui di rumahnya sekitar Dusun Desa Pempatan.
Menurut informasi dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda, diketahui bahwa Wayan Ada bersama temannya, Wayan Ariana yang sama-sama menjadi korban tenggelam diberangkatkan ke Jepang oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Dwi Pahara Bali.
LPK tersebut beralamat di Jalan Kresna Nomor 87A Metra Kaja, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.