Pria Ini Bunuh Selingkuhannya karena Tak Terima Ditampar, Kemudian Kabur ke Rumah Istrinya di Manado
Bagus Putu Wijaya alias BPW (33) melarikan diri ke Manado setelah membunuh pacarnya, Putu Yuniawati pada 5 Agustus lalu di sebuah penginapan di Bali.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Bagus Putu Wijaya alias BPW (33) membunuh wanita selingkuhannya di sebuah penginapan di Denpasar Bali. Ia kalap karena wanita yang baru sebulan dipacarinya itu, menamparnya.
Bagus Putu Wijaya sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.
Wakil Tim Resmob Polda Sulut, AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan demikian, berdasarkan keterangan BPW.
"Saya baru sebulan pacaran sama dia dan kemudian bertemu di penginapan Teduh Ayu, Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali," kata pelaku saat diambil keterangan oleh Sugeng, Jumat (9/8/2019).
"Kami kemudian bertengkar di dalam kamar dan korban menampar saya. Saya marah dan membekap serta menyumpal mulut korban hingga meninggal dunia,” jelas Sugeng seperti dikutip Tribun Bali dari Tribun Manado.
Baca: Putrinya Jadi Korban Begal Payudara, Orang Tua Melapor ke Polres Tangerang Selatan
Baca: Iqbal Ramadhaan Berharap Hasil Film Bumi Manusia Tak Khianati Usaha
Lanjut Sugeng, selain itu, pelaku ternyata juga mengincar mobil Toyota Avanza yang digunakan korban. Usai membunuh korban, mobil dibawanya dan kemudian digadaikan.
“Uang hasil menggadai mobil yang digunakan pelaku untuk melarikan diri datang ke Manado,” ujarnya.
Malam itu, saat kejadian lanjut Sugeng, pelaku masih bersembunyi di sekitar Bandara Ngurah Rai.
Kunjungi Istri di Manado
Bagus Putu Wijaya alias BPW (33) melarikan diri ke Manado setelah membunuh pacarnya, Putu Yuniawati pada 5 Agustus lalu.
Tersangka Bagus Putu Wijaya melarikan diri datang ke Manado bersembunyi di kediaman istrinya di Kelurahan Teling, Kota Manado.
Kemudian Tim Resmob Polda Sulut, Tim Macan Polresta Manado, Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar, mendapat informasi keberadaan Bagus Putu Wijaya di Kelurahan Teling, saat petugas menggrebek di rumah istrinya, namun keberadaan pelaku tak ada.
Petugas terus berupaya mencari keberadaan pelaku dan mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di Ratahan, rumah saudara istrinya.
Dikutip dari Tribun Manado, Jumat (9/8/2019), Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso SH Sik, mengatakan, pihaknya mendapat informasi keberadaan pelaku di Manado dari Polda Bali.
Kemudian lanjutnya, pihak kepolisian menuju ke Ratahan, kurang lebih 2 jam melakukan pencarian, pihaknya mendapati pelaki sedang berjalan kaki di jalan Trans Ratahan.
"Kita tangkap pelaku sedang berjalan kaki di jalan raya, pelaku tak berkutik saat dilakukan penangkapan," kata Sugeng.
TKP Tewasnya Putu Yuniawati
Seorang warga di seputaran Penginapan Teduh Ayu 2, Nomor 8, Jalan Kebo Iwa Utara, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, Bali, menceritakan kondisi penginapan pada Rabu (7/8/2019).
Warga sekitar, Wayan KR (40) menduga penginapan tersebut digunakan untuk prostitusi.
Bahkan, sebutnya hal itu sudah diketahui banyak orang di sana. Banyak pasangan tak jelas menginap di sana.
"Ya semua orang sudah tahu itu. Yang datang ke penginapan itu kebanyakan pasangan yang hanya melakukan hubungan intim saja. Entah perselingkuhan atau apalah. Ya kalau sudah kejadian seperti ini ya mohon petugas polisi untuk selalu mengontrol hal-hal seperti ini," jelasnya.
Petugas hotel Kadek Yuliani (37) saat ditemui Rabu (7/8/2019) tak begitu banya cerita tentang kondisi penginapan tersebut.
Dia mengaku baru saja pulang dari kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.
Kadek Yuliani (37) adalah petugas penginapan di Teduh Ayu 2, kamar nomor 8 yang berada di Jalan Kebo Iwa Utara, Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat, Bali.
Korban datang ke penginapan bersama seorang lelaki sekitar pukul 18.00 WITA, Senin (6/8/2019).
Keduanya tiba di pengiapan mengenderai mobil Avanza warna putih.
Kadek Yuliani mengatakan keduanya menyewa kamar selama dua jam.
Petugas penginapan pengaku tidak meminta identitas satu di antaranya penyewa kamar lantaran hanya menggunakan kamar dua jam dengan sewa Rp 60 ribu.
Selanjutnya mereka berdua langsung menuju ke kamar nomor 8 setelah menerima kunci yang sudah diberikan petugas penginapan.
Ni Putu Yuniawati dan lelaki yang datang bersamanya masuk ke kamar dan menutup pintu kamar.
Sekitar satu setengah jam, pria yang masuk bersama Ni Putu Yuniawati keluar kamar menuju mobil, lalu meninggalkan tempat penginapan.
"Masuk bedua sambil pegangan tangan. Lalu sewa kamar dua jam Rp 60 ribu," jelasnya.
Tanpa curiga, petugas hotel akhirnya mengetuk pintu kamar penginapan sekitar pukul 21.30 WITA lantaran waktu sewa telah habis.
Saat dipanggil korban tidak menyaut, petugas pun mengecek dan melihat korban tengah dalam keadaan tidur dengan posisi tengkurap.
Lalu, petugas mencoba membangunkan korban, dan mencoba membalikkan badan perempuan tersebut.
Saksi yang juga petugas penginapan kaget, melihat mulut korban dalam keadaan dibekap dengan handuk dan terdapat bercak darah yang keluar dari mulut korban.
Setelah dipastikan, ternyata Ni Putu Yuniawati sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Selanjutnya petugas pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Saat ditemukan, mulut wanita 39 tahun tersumpal kain dan ada bercak darah sekitar pukul 21.30 WITA pada Senin (5/8/2019).
Informasinya dari kepolisian, Ni Putu Yuniawati kelahiran Denpasar, 15 Juni 1980 yang merupakan karyawan swasta dan tinggal di Banjar Lingkungan Kaje Serangan, Denpasar Selatan.
Kasubag Humas Polresta Denpasar, Iptu Andi Muhamad Nurul Yaqin membenarkan ada kasus temuan jasad wanita dalam kamar penginapan.
"Intinya memang betul ada kejadian penemuan mayat perempuan di lokasi kejadian. Kasus ini masih diselidiki tim gabungan dari Resmob Polresta Denpasar dengan Buser Polsek Denbar (Denpasar Barat)," ujar mantan Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan tersebut.
Ditanyai penyebab pasti kematian tersebut, Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Andi Muhamad Nurul Yaqin pun belum mengetahui secara pasti kasus tersebut.
"Terkait itu masih dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan untuk menjawab, apakah itu memang pembunuhan atau meninggal karena sakit," tambahnya.
Kondisi TKP Pembunuhan
Sementara itu, dari keterangan saksi petugas saat itu korban datang bersama seorang laki-laki dengan perkiraan usia 40 tahun.
Laki-laki tersebut terlihat dengan perawakan kurus, menggunakan sandal, baju kaos abu-abu, celana kain abu-abu, lengan kanan full tato, dan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Sedangkan saksi lainnya I Wayan Budiarta (43) mengatakan saat itu ia melihat sebuah mobil Avanza warna putih di parkiran hotel, namun tidak mengingat nomor kendaraannya.
Namun saksi Wayan Budiarta menjelaskan di mobil tersebut terdapat stiker Transformer di pintu belakang sebalah kanan.
Hingga berita ini diterbitkan, Tribun Bali masih menerima laporan perkembangan dari Kepolisian Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Barat terkait motif apa dibalik penemuan mayat perempuan tersebut.
Sedangkan jenazah korban sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah, Denpasar dengan menggunakan ambulan BPBD Kota Denpasar.
Menurut pantuan Tribun Bali saat mendatangi TKP Pembunuhan di Penginapan Teduh Ayu 2, Nomor 8, Jalan Kebo Iwa Utara, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, Bali, terlihat sepi dan kondisi gerbang tertutup, Rabu (7/8/2019)
Namun saat mencoba masuk, ternyata ada beberapa penjangga atau karyawan yang sedang duduk-duduk di sekitaran loby penerima tamu serta terlihat police line yang membentang di tempat TKP Korban yakni di bagian depan kamar nomor delapan.
Kemudian Tribun Bali pun menghampiri beberapa karyawan atau penjangga yang berada disitu untuk menanyakan terkait kesaksian sebelum korban bernama Ni Putu Yuniawati tewas di dalam kamar. Diketahui korban bekerja sebagai SPG Mobil
Karyawan atau penjangga, Kadek Yuliani (37) mengatakan, saat kejadian tersebut memang Yuliani sedang bertugas saat itu. Pasangan tersebut datang ke penginapan menggunakan mobil Avanza berwarna putih.
Setelah parkir di halaman, perempuan itu (korban) melakukan chek in dengan menunjukkan identitas diri atau KTPnya. Usai di catat, pasangan tersebut menuju ke kamar nomor delepan, sekitar pukul 18.00 Wita.
"Memang saat kejadian tersebut, kebetulan saya yang yang sedang menjaga. Saya juga tidak tahu pasti plat nomor kendaraan itu. Ini aja saya baru kembali dari kantor polisi, barusan pemeriksaan kasus ini," ujar karyawan asal Buleleng ini
Lanjutnya, beberapa jam kemudian laki-laki dengan berpakaian rumahan itu keluar sendiri meninggalkan penginapan tanpa perempuan itu (korban). "Kusaran pukul 19.30 laki-laki itu keluar sendiri dan mencapkan gas ke arah utara," ucapnya
Yuliani pun kemudian timbul kecurigaan, sebab perempuan itu (korban) belum saja keluar dari kamar. Penjaga penginapan setempat pun kemudian mendatangi kamar no delapan untuk mengecek perempuan tersebut.
Usai mengecek, ternyata perempuan itu ditemukan tewas dalam posisi tidur tengkurap. "Ya kan berselang lama tamu perempuan itu tidak keluar kamar. Setelah dicek, ternyata perempuan itu tewas dengan kondisi tengkurep dan terdapat darah pada mulut. Diduga sih ya dipukul. Tapi katanya sih kehabisan nafas karena mulut dan hidungnya dibekap. Setahu saya pasangan itu baru pertama kali ke sini," ujarnya
Selain itu, menurut keterangan dari warga sekitar bernama Wayan Kr (40) menjelaskan bahwa lokasi tersebut diduga sebagai tempat penginapan yang digunakan untuk prostitusi.
"Ya semua orang sudah tahu itu. Yang datang ke penginapan itu kebanyakan pasangan yang hanya melakukan hubungan intim saja, entah perselingkuhan atau apa lah. Ya kalau sudah kejadian seperti ini ya mohon petugas polisi untuk selalu mengontrol hal-hal seperti ini," tutupnya.
Berita ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul BREAKING NEWS! Baru Pacaran, Bagus Putu Wijaya Ungkap Penyebab dan Kronologi Pembunuhan