Dipicu Perbedaan Pilihan Kepala Desa, Makam di Kayuagung Sumatera Selatan Dibongkar dan Dipindahkan
Dipicu perbedaan pilihan kepala desa, aksi pembokaran makam terjadi di Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, OKI - Dipicu perbedaan pilihan kepala desa, aksi pembokaran makam terjadi di Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Pembongkaran dan pemindahan makam tersebut terjadi di Desa Serigeni Lama.
Ali merasakan kesedihan sangat mendalam karena harus memindahkan makam ibunya gegara beda dukungan calon kepala desa.
Pembongkaran serta pemindahan makam ini karena problem perselisihan yang dipicu perbedaan pilihan calon kepala desa atau kades, antara pihak keluarga almarhum dengan sang pemilik lahan makam.
Baca: Pengakuan Pria Pembunuh Siswi SMK di Tapanuli Utara: Aku Menarik Bajunya Sampai ke Bawah Gitu
Baca: Anies Baswedan Genap Setahun Jomblo tanpa Wagub, Minta DPRD segera Selesaikan Tanggung Jawab
Baca: Simak Bacaan Takbir Jelang Idul Adha 2019, Lengkap Beserta Arti
Ali menceritakan antara keluarganya dengan keluarga sang pemilik lahan masih terjalin ikatan keluarga.
Namun, karena berbeda pilihan calon kepala desa maka timbul kejadian seperti ini.
Keluarga Ali menolak dan bertolak belakang saat diminta untuk mendukung bakal calon kades pilihan pemilik lahan makam.
Lantas demi meredam perselisihan Ali kemudian mengalah dan memindahkan makam orangtuanya.
“Ya akhirnya kami diusir dari sini karena tidak tunduk dengan yang punya lahan, padahal ini aja belum pendaftaran Kades," ucap Ali saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (9/8/2019).
Ali menambahkan, sebenarnya ada empat makam yang harus dipindahkan karena beda pilihan calon kades itu.
Baca: Diduga Korban Perang Antar-Geng Narkoba di Meksiko, 9 Mayat Ditemukan Digantung dan 7 Dimutilasi
Baca: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Kosong Warga Palembang
Tetapi tiga keluarga lain menolak untuk memindahkan makam.
Karena itu hanya makam almarhumah ibunya yang dibongkar dan dipindahkan.
"Saya sangat sedih harus membongkar dan memindahkan makam ibu saya hanya karena masalah perselisihan seperti ini, tapi ya mau bagaimana lagi untuk mengurangi konflik," ujarnya.
Keluarga membawa jasad almarhumah Maimunah, ibunya Ali dengan perahu menyeberangi sungai dari Desa Serigeni Lama untuk dimakamkan di desa lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.