Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dua Bule Terlibat Kasus Penistaan di Petirtaan Monkey Forest Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan

Meskipun kasus ini tidak akan dilanjutkan ke ranah hukum, Sabina dan Jdanek tetap ingin segera pulang ke negaranya Republik Ceko.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Bule Terlibat Kasus Penistaan di Petirtaan Monkey Forest Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sabina Dolezalova dan Jdenek Slova, dua WNA yang lecehkan petirtaan suci di Monkey Forest, Ubud, Bali. Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta 

Rapat tersebut dihadiri Kantor Migrasi Denpasar, Polsek Ubud dan semua prajuru desa setempat.

Baca: Petugas Kurban di Masjid An Nur Pekanbaru Patah Lengan Usai Diseruduk Sapi

"Kejadiannya terjadi tiga hari lalu di Pura Beji Padangtegal. Di sana sudah ada tulisan dilarang cuci kaki. Dalam sudut pandang kami, cuci kaki saja tidak boleh apalagi yang lain. Tapi mereka sudah minta maaf, dan Kertha Desa sudah memaafkan. (memafkan) ini semata-mata demi kebaikan objek pariwisata kami ke depan. Kami minta pihak terkait menutup permasalahan ini," ujarnya.

Terkait biaya upakara, Gandra menegaskan pihaknya tidak menyinggung permasalahan tersebut.

Dalam hal ini, pihaknya akan menanggung sendiri biaya, tanpa sepeser pun meminta sumbangan pada kedua WNA ini.

"Kami tidak mau dikatakan, karena sudah dikasih uang untuk mecaru, sehingga mau berdamai. Kami tidak ingin dicap seperti itu, makanya semua keperluan untuk upacara ini, kami yang urus," ujarnya.

Pantauan Tribun Bali, jalan masuk ke petirtan Pura Beji tersebut tertutup sejak Senin (12/8/2019) pukul 10.00 Wita.

Padahal sebelumnya, kawasan ini terbuka untuk turis.

Berita Rekomendasi

Gandra menegaskan, penutupan itu dilakukan tidak terkait permasalahan ini.

Sabina Dolezalova dan Jdenek Slova, dua WNA yang lecehkan petirtaan suci di Monkey Forest, Ubud, Bali. Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sabina Dolezalova dan Jdenek Slova, dua WNA yang lecehkan petirtaan suci di Monkey Forest, Ubud, Bali. Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

"Tidak ada kaitannya dengan ini. Itu ditutup karena kami akan melakukan perbaikan jalan di sana," tandasnya.

Kapolsek Ubud Kompol Nyoman Nuryana menghormati keputusan pihak desa adat.

Karena itu, pihaknya tidak melanjutkan permasalahan ini ke ranah penyelidikan.

"Intinya dari kami, kalau kondisi sudah kondusif, lancar dan nyaman, itu harapan kami. Kedua belah pihak telah menyepakati permasalahan ini secara damai, kami sangat mendukung," ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan Kepala Kantor Migrasi Kelas I TP Denpasar, Wisnu Widayat.

Pihaknya tidak melakukan penjegalan atau pengusiran kedua WNA ini dari Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas