Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nestapa TKI Alis Juariah, Dianggap Meninggal di Arab Ternyata Masih Hidup Dalam Kondisi Menyedihkan

Seorang pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Alis Juariah (46), diduga menjadi korban kekerasan majikan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nestapa TKI Alis Juariah, Dianggap Meninggal di Arab Ternyata Masih Hidup Dalam Kondisi Menyedihkan
Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman
Dikdik (39) didampingi keponakannya Selpi (27) memerlihatkan foto Alis Juariah (46), seorang TKI asal Cianjur, Jawa Barat yang hilang kontak selama belasan tahun dan diduga menjadi korban kekerasan majikan di Riyadh, Arab Saudi. 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR – Seorang pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Alis Juariah (46), diduga menjadi korban kekerasan majikan di Riyadh, Arab Saudi.

Pihak keluarga pun tengah berupaya untuk memulangkannya dengan meminta bantuan pemerintah melalui instansi dan lembaga terkait, namun belum membuahkan hasil.

Sang adik, Dikdik (39), menuturkan, keluarga sempat hilang kontak dengan Alis selama 21 tahun. Alis sendiri pergi ke Arab Saudi sejak 1998.

“Sejak pergi 21 tahun lalu itu sampai sekarang tidak pulang-pulang. Keluarga bahkan sempat mengikhlaskannya jika memang sudah meninggal dunia.

Baca: Mahfud MD Tantang Beri Rp 10 Juta Bagi yang Temukan Statement Dirinya Persoalkan Bendera Tauhid

Baca: Telkom Umumkan 125 Pemenang Undian IndiHome Miliarder Paket Semarak Kebahagiaan Tahap 1

Baca: Panglima TNI Shalat Idul Adha 1440 H Bersama Ribuan Prajurit

Namun empat tahun lalu datang surat yang mengabarkan bahwa kakak saya ternyata masih hidup, namun nasibnya tidak beruntung,” tutur Dikdik saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kampung Muhara, RT 001/010, Desa/Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Senin (12/08/2019).

Dikdik mengaku selama puluhan tahun di Riyadh, Alis sempat berkirim surat tiga kali yang isinya menceritakan soal perlakukan majikan dan keinginannya untuk pulang.

“Kakak saya tidak diperbolehkan keluar rumah, kalau majikan dan keluarganya pergi keluar, kakak saya dikunci di kamar mandi sampai majikan pulang.” Katanya. “Kakak saya bisa kirim surat juga sembunyi-sembunyi, suratnya dititipin ke sopir majikannya,” ucapnya.

Berita Rekomendasi

Bahkan di surat yang terakhir, disebutkan Didik, kakaknya itu memohon agar segera bisa dipulangkan karena sudah tidak tahan dengan perlakuan sang majikan.

Baca: Curhatan MUA yang Jadi Make Up Talent A Team Awkarin Viral, Ini yang Terjadi

Baca: Pria Tembak Mantan dan Kekasih Dengan Senapan Angin, Cemburu Lihat Mereka Jalan Berduaan

“Tolongin dik, tolongin teteh, teteh sudah tidak kuat, teteh disiksa, tangan teteh ditusuk sampai 20 jahitan," kata Dikdik menirukan isi surat sang kakak.

Berbekal isi surat tersebut, Dikdik pun mendatangi instansi terkait di Jakarta untuk meminta bantuan proses pemulangan saudari kandungnya itu.

Meski keluarga sempat dihubungkan dengan pihak KBRI di Arab Saudi, namun upayanya untuk bisa memulangkan Alis tidak membuahkan hasil.

“Saya sudah bolak-balik ke Jakarta, pinjam sana sini bahkan jual yang ada untuk biaya agar kakak saya bisa segera dipulangkan, tapi belum ada hasilnya sampai sekarang,” ucapnya.

Sementara anak semata wayang Alis Juariah, Selpi Lusniawati (27), mengaku selama 21 tahun ditinggal ibunya, ia hanya dua kali menerima surat dan kiriman uang.

“Setelah dua tahun bekerja itu ibu ternyata tidak pulang sampai sekarang, tak ada kabar sama sekali. Saya waktu itu masih kecil belum mengerti seperti sekarang, saya pikir ibu memang sedang bekerja saja di sana, ternyata kondisinya seperti ini,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas