Ratusan Penganut Islam Aboge Baru Hari Ini Salat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal, Makan Bareng
Ratusan penganut Islam Aboge di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, baru melaksanakan Salat Idul Adha hari ini, Selasa (13/8/2019).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Ratusan penganut Islam Aboge di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, baru melaksanakan Salat Idul Adha hari ini, Selasa (13/8/2019).
Kebiasaan tersebut, berbeda dengan mayoritas muslim di Indonesia yang sudah merayakan Idul Adha pada Minggu (11/8/2019) lalu.
Salat Idul Adha dilaksanakan di Masjid Saka Tunggal Baitussalam, Cikakak, Wangon.
Masjid Saka Tunggal Baitussalam adalah masjid bersejarah yang diyakini masyarakat setempat sudah dibangun sejak ratusan tahun silam.
Sulam yang merupakan Juru Kunci Generasi ke-12 Masjid Saka Tunggal mengatakan, jumlah jemaah yang akan mengikuti Salat Idul Adha cukup banyak.
Akan tetapi, diperkirakan tidak semuanya ikut karena sebagian warga masih merantau dan sebagian anak sudah sekolah.
"Memang tidak seramai kalau waktu Idul Fitri, karena perantau banyak yang mudik. Tapi waktu Idul Adha itu biasanya banyak yang tidak mudik," ujar Sulam kepada Tribunjateng.com, Selasa (13/8/2019).
Pada saat pelaksanaan Salat Idul Adha jamaah yang hadir kurang lebih mencapai 100 orang.
"Salat Idul Adha dilaksanakan sekitar jam 06.30 WIB," katanya.
Barulah selepas salat, para jamaah berkumpul di masjid dan makan bersama.
Setelah makan bersama, para jamaah kemudian melakukan pemotongan hewan di kompleks masjid.
Menurut Sulam, perayaan Idul Adha baru hari ini karena memang menggunakan almanak Alif Rebo Wage (Aboge).
Jika berdasarkan penanggalan Aboge, tahun ini merupakan tahun Be Misgi atau Kamis pasaran Legi.
Menurutnya awal bulan Haji (Dzulhijjah) jatuh pada Minggu Legi.
Dengan demikian, tanggal 10 yang menjadi hari Idul Adha jatuh pada hari Selasa Kliwon.
"Perhitungan kalender Abogenya sudah pasti, tidak pakai tanggal, tapi hari dan pasarannya," pungkasnya.
Fakta Tentang Masjid Saka Tunggal
Pemerintah Kabupaten Banyumas menetapkan dua bangunan menjadi benda cagar budaya melalui Surat Keputusan Bupati Banyumas yang turun sejak pertengahan Februari 2018 lalu.
Dua bangunan yang ditetapkan sebagai benda cagar budaya itu adalah Masjid Saka Tunggal Darussalam Dusun Legok Desa Pekuncen Kecamatan Pekuncen dan gedung SMP N 2 Purwokerto.
Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpirapar) Banyumas Carlan mengatakan, dua bangunan itu telah melalui kajian oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) sebelum turun rekomendasi untuk ditetapkan.
Penelitian terhadap dua bangunan itu sudah dilakukan sejak TACB terbentuk, 2015 lalu hingga diputuskan bangunan itu layak cagar budaya.
Dinporabudpar mencatat ada 59 benda diduga cagar budaya yang dilindungi pemerintah. Secara bertahap, benda-benda itu akan ditetapkan sebagai cagar budaya setelah diteliti dan memenuhi syarat benda cagar budaya.
"59 benda diduga ini akan lama prosesnya. Karena butuh kajian mendalam dari tim untuk menentukan benda itu cagar budaya," katanya, Sabtu (3/3/2018).
Penetapan ini, kata Carlan, melahirkan konsekuensi bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar terlibat dalam upaya pelestarian benda cagar budaya itu.
Dari catatan sejarah, Masjid Saka Tunggal Pekuncen yang dibangun tahun 1915 semasa Bupati Purwokerto Raden Mas Tumenggung Cokronegoro III.
Sesuai namanya, Masjid Saka Tunggal punya karakteristik bangunan unik yakni hanya meniliki satu tiang atau saka tunggal sebagai penyangga utama bangunan. Tiang kayu di ruang tengah masjid itu masih kokoh berdiri hingga sekarang. Bangunan itu masih utuh dan terawat hingga sekarang.
Sementara gedung SMP N 2 Purwokerto merupakan sekolah menengah pertama di Banyumas yang dibangun sekitar tahun 1946 dan sempat dipakai untuk kantor Karesidenan Banyumas.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hari Ini, Ratusan Penganut Islam Aboge Baru Salat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal, https://jateng.tribunnews.com/2019/08/13/hari-ini-ratusan-penganut-islam-aboge-baru-salat-idul-adha-di-masjid-saka-tunggal?page=2.