Tanaman dan Pagar Warga Rusak, Mandor Proyek Pembangunan Drainase Tewas Dianiaya
Seorang mandor pembangunan drainase jalan tewas dianiaya dan ditusuk oleh warga Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten OKU Selatan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA - Seorang mandor pembangunan drainase jalan tewas dianiaya dan ditusuk oleh warga Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.
Pemicunya warga tersinggung pagar dan tanam-tanaman dirusak akibat aktivitas pembangunan drainase jalan.
Pelaku penganiayaan yakni ES (29 tahun), warga Desa Sukabumi Kecamatan Tiga Dihaji OKU Selatan.
Sedangkan korban adalah AA (42 tahun), yang bekerja di Pembangunan Drainase merupakan warga Jalan KH Azhari, Gang Pratama Kelurahan 10 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu Kota Palembang.
Mandor tewas mengalami tiga luka tusuk akibat senjata tajam yang terjadi di Jalan Desa setempat, Rabu (14/8/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Pelaku ES berhasil diamankan petugas Gabungan Satreskrim bersam Polsek Buay Sandang Aji, di Mapolres OKU Selatan.
Kapolres OKU Selatan AKBP Deny Agung Andriana SIK, MH membenarkan peristiwa yang terjadi Rabu malam tersebut.
Baca: Pemeran Wanita Video Viral Vina Garut Cuma Dibayar Rp 500 Ribu
Baca: Viral Potret Gajah Kurus Berusia 70 Tahun Masih Dipaksa Ikut Festival dengan Kaki Dirantai
Baca: TERBARU Viral Video Vina Garut, Motif Merekam hingga Ancaman Hukuman
"Benar, pelaku sudah diamankan di Mapolres OKU Selatan," terang Deny, Kamis (15/8/2019).
Ditambahkan Kasatreskrim, AKP Kurniawi H Barmawi, penganiayaan yang mengakibatkan Korban meninggal dunia tersebut, diduga dengan motif ketersinggungan.
"Sementara motif ketersinggungan, sebab pagar rumah dan tanaman palawija milik pelaku rusak akibat tertimbun karena aktivitas pekerjaan pembangunan drainase di desa setempat," kata Kurniawi.
Kurniawi menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
Warga sempat menemui kedua pekerja yang merugikannya tersebut.
"Sebelumnya pelaku mendatangi pekerja yang merusak tanaman dan pagar, namun kedua pekerja mengatakan penanggung jawab pekerjaan adalah korban yang merupakan mandor pekerjaan tersebut sehingga membuat pelaku tersinggung," terang Kurniawi.
Kemudian pelaku pulang dan kembali mendatangi kediaman korban di mess perusahaan.