Tangis Prada DP Pecah Saat Oditur Tanya Soal Momen Vera Oktaria Antarkan Dirinya Ikut Pendidikan TNI
Dalam persidangan, Prada DP yang semula terlihat tenang, tiba-tiba langsung menangis tersedu di hadapan oditur.
Editor: Adi Suhendi
Selanjutnya, dikarenakan hari sudah larut malam dan takut tertangkap karena kabur dari pendidikannya, Prada DP memutuskan untuk bersembunyi di rumah seorang warga yang pintunya terbuka.
Di rumah tersebut dia bertemu dengan seorang perempuan paruh baya yang dipanggilnya ibu lontong.
"Sempat dinasehati biar kembali lagi ke pendidikan karena masuk TNI itu susah. Tapi saya tetap tidak mau kembali kesana (mengikuti pendidikan)," ungkapnya.
Keesokan harinya, tepatnya pada 4 Mei 2019, Prada DP diantar pulang ke arah kota Palembang oleh calon menantu ibu lontong.
Kemudian naik travel seorang diri menuju ke kota Palembang.
"Sampai di Palembang tidak langsung pulang ke rumah karena takut. Saya takut mengecewakan orang tua," ujarnya.
Prada DP lantas menemui Iqbal yang sebelumnya pada sidang perdana sudah memberikan kesaksian dihadapan majelis hakim.
Pertemuan tersebut terjadi di Banten Plaju kota Palembang.
Baca: Amankan Unjuk Rasa Mahasiswa di Cianjur, 3 Polisi Terbakar
Serta dia juga mengaku menghubungi Sherli yang sebelumnya disebut-sebut sebagai kekasih lain dari Prada DP.
"Saya tidak pacaran dengan Sherli. Hanya teman dekat saja sejak kelas 1 SMA tahun 2013. Kenalnya sejak sebelum dekat dengan Vera. Mulai agak jauh sama Sherli setahun setelah itu saat kami masuk kelas 2. Saya IPS Sherli IPA," jelas Prada DP saat menceritakan kedekatannya dengan Sherli.
Sebelum menceritakan kronologi kaburnya Prada DP, ketua majelis hakim Letkol Chk Khazim SH bertanya mengenai riwayat pendidikan Prada DP.
Dia mengaku lulus SMA tahun 2016 dan berhasil lulus menjadi anggota TNI saat mengikuti rekrutmen gelombang kedua di tahun 2018.
"Sebelumnya saya sudah pernah ikut tes TNI di tahun 2017 dan di gelombang 2018. Tapi baru lulusnya pas ikut gelombang kedua di tahun 2018," jelasnya.
Setelah lulus, Prada DP lantas mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) di Lahat selama 5 bulan.
Kemudian dia sempat mendapat cuti dan kemudian melanjutkan pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.