Aiptu Erwin Menjerit Kesakitan, Tangan Bergerak Minta Tolong Saat Dibakar Hidup-hidup
Anggota Bhabinkamtibmas Polres Cianjur Aiptu Erwin dibakar hidup-hidup ketika massa melakukan demonstrasi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Anggota Bhabinkamtibmas Polres Cianjur Aiptu Erwin dibakar hidup-hidup ketika massa melakukan demonstrasi, Kamis (15/8/2019).
Anggota Polres Cianjur itu mencoba memadamkan ban yang dibakar oleh massa aksi.
Namun, salah satu orang dari kerumunan massa terlihat melemparkan kantong plastik berisi bahan bakar minyak.
Bahan bakar minyak tersebut mengenai Aiptu Erwin.
Alhasil, api menyambar di tengah kerumunan.
Berdasarkan video yang berisi peristiwa tersebut, badan Aiptu Erwin membara, dirinya berlari dari kerumunan massa.
Baca: 5 Cara Mengecilkan Perut Agar Langsing Sampai Usia 50 Tahun
Baca: Pelaku Pembunuhan Gadis dalam Karung di Tegal Tetap Tenang, Tak Merasa Bersalah, Hadiri Pemakaman
Baca: M Asraf, Paskibraka Pengibar Merah Putih di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek Saat Latihan
Di dekat trotoar, Aiptu Erwin berguling mencoba padamkan api di badannya.
Orang disekitarnya juga berusaha memadamkan api.
Terdengar teriakan yang menyuruh massa untuk minggir.
Aiptu Erwin yang terkapar juga menjerit kesakitan.
Setelah api padam, tangannya bergerak seperti melambai meminta tolong.
"Hei, hei ambulans, ambulans," ucap seorang pria yang terdengar dari video.
Selain Aiptu Erwin, ada dua polisi lainnya yang terkena luka bakar.
Mereka adalah Bripda Yudi Muslim dan Bripda F. A Simbolon yang merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur.
Keduanya menjadi korban karena mencoba memadamkan api yang membakar tubuh Aiptu Erwin.
Ketiga korban dilarikan ke RSUD Cianjur untuk mendapat penanganan medis.
Kronologi
Kabid Humas Polda Jabar, Kombespol Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan beberapa fakta pada insiden tiga polisi terbakar saat unjuk rasa ricuh OKP Cipayung Plus Cianjur pada Kamis (15/8/2019).
Sejumlah fakta itu dibeberkan Trunoyudo Wisnu Andiko saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sumurbandung, Bandung.
Dia menyebut demo yang digelar di Pendopo Kabupaten Cianjur itu dihadiri oleh 50 mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi kemahasiswaan.
Organisasi tersebut antara lain GMNI, PMII, HMI, HIMAT, CIF, IMM, PD Hima Persis Cianjur yang beraliansi dengan nama OKP Cipayung Plus Cianjur.
Baca: Kabar Terkini 3 Polisi Cianjur Dibakar, Penyiram Bensin Terungkap hingga 15 Mahasiswa Diamankan
Baca: Jadi Tersangka di KPK, Kemenkeu Langsung Pecat Dua Pegawainya
"Unjuk rasa sudah diagendakan sejak Senin (12/8/2019). Kelompok dengan koordinator lapangannya MF menyatakan saat laporan akan aksi menyatakan siap menjaga ketertiban dan keamanan," kata Trunoyudo Wisnu Andiko.
Trunoyudo menyebut massa mahasiswa itu mulai berkumpul untuk berunjuk rasa pada sekitar pukul 12.00 WIB.
Sekitar 50 mahasiswa Cianjur itu berunjuk rasa soal Pemerintah Kabupaten Cianjur yang dianggap gagal menyediakan lapangan pekerjaan hingga mengritisi masalah pendidikan.
Pada aksi itu, para mahasiswa itu meminta untuk bertemu dan audiensi dengan unsur pimpinan DPRD Kabupaten Cianjur.
"Saat tidak bisa bertemu pimpinan dewan, lalu mereka melakukan aksi demo dengan menutup jalan di Jalan Siliwangi, Cianjur. Sehingga menjadi kemacetan lalu pada aksi itu ada pembakaran ban," ucap dia.
Saat ban mulai dibakar sekitar pukul 13.00 WIB, jajaran Polres Cianjur pun melakukan pengaman lebih karena terjadi juga kemacetan.
Trunoyudo menegaskan, jajaran Polres Cianjur berusaha mengamankan dan menjaga ketertiban pada aksi tersebut karena sudah tampak tidak terkendali.
Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polres Cianjur, Aiptu Erwin, mencoba memadamkan api di ban yang terbakar.
Pada saat yang bersamaan, ada oknum dari massa aksi yang menyiram tubuh Aiptu Erwin pakai bahan bakar minyak.
"Karena disiram dengan bahan bakar minyak yang mudah terbakar, tubuh Aiptu Erwin seketika itu juga terbakar. Luka bakar di tubuhnya mencapai 80 persen," ujarnya.
Pelaku
Tiga polisi dari Polres Cianjur mengalami luka bakar parah saat mengamankan demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Cianjur Kamis (15/8/2019) siang.
Seorang warga yang berada di area unjukrasa, Mamur Abdulah (56), mengatakan, insiden itu terjadi beberapa saat setelah peserta unjuk rasa melakukan pembakaran ban.
Tiga polisi lantas mencoba untuk memadamkan api.
"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar tiga orang polisi," ujarnya.
Akibat kejadian itu Bripda Aris Simbolon, Bripda Yudhi, anggota Dalmas Polres Cianjur dan Aiptu Erwin Yudha anggota Polsek Cianjur mengalami luka bakar dan harus menjalani perawatan di RSUD Cianjur.
Dari video yang beredar, pelaku pelemparan bensin ke kobaran api yang membakar ban langsung diamankan polisi.
Jika video rekaman detik-detik terbakarnya polisi itu diputar pelan, terlihat jelas siapa pelaku pelemparan.
Orang yang diamankan polisi juga cocok.
Pria itu mengenakan jaket hitam dengan motif garis di lengannya.
Belum diketahui identitas pria tersebut, apakah termasuk mahasiswa pendemo atau orang luar. (Fidya Alifa Puspafirdausi)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dibakar Hidup-hidup, Tangan Polisi Cianjur Bergerak seperti Minta Tolong dan Menjerit Kesakitan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.