Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Dosen UGM yang Gantung Diri, Lulusan Terbaik IPK 4 dan Raih Gelar Doktor dalam Waktu Singkat

Berikut profil dosen UGM yang tewas gantung diri : Merupakan lulusan terbaik dengan IPK 4 dan raih gelar doktor dalam waktu singkat.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
zoom-in Profil Dosen UGM yang Gantung Diri, Lulusan Terbaik IPK 4 dan Raih Gelar Doktor dalam Waktu Singkat
Kolase Tribun Jabar (ISTIMEWA dan scholar.google.co.id)
Berikut profil dosen UGM yang tewas gantung diri : Merupakan lulusan terbaik dengan IPK 4 dan raih gelar doktor dalam waktu singkat. 

Berikut profil dosen UGM yang tewas gantung diri : Merupakan lulusan terbaik dengan IPK 4 dan raih gelar doktor dalam waktu singkat.

TRIBUNNEWS.COM - Sehari yang lalu, heboh kabar seorang dosen Fakultas Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Budi Setiyanto (51) tewas gantung diri, Kamis (15/8/2019).

Diketahui, Budi Setiyanto merupakan 3 dari lulusan terbaik Pascasarjana UGM.

Dosen UGM tersebut juga meraih gelar doktor dalam waktu singkat.

Namun, ia ditemukan gantung diri di teras rumahnya, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, Kamis (11/8/2019).

Baca: Dosen UGM Ditemukan Gantung Diri di Depan Rumahnya, Diduga Ini Penyebabnya

Baca: Penyebab Dosen Teknik Elektro UGM Gantung Diri, Ada Dugaan Depresi Penyakit Tak Kunjung Sembuh

Baca: Dorong Perekrutan Dosen Asing, Menristek Dikti Pastikan Perguruan Tinggi Tak Jadi Kelinci Percobaan

Menurut keterangan Kapolsek Mergangsan, Kompol Tri Wiratmo, korban ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB.

Dilansir Tribun Jogja, Tri Wiratmo menceritakan, saat itu korban di rumah bersama dengan adiknya, Yuli (47) dan Suparno (55).

Berita Rekomendasi

Sekitar pukul 09.00 WIB, Yuli pergi ke Wijilan untuk berbelanja.

Pada pukul 11.00, Yuli pulang dan menemukan kakanya telah tergantung di teras rumahnya.

"Kami langsung datang ke TKP dan memasang garis polisi untuk evakuasi dan identifikasi, saat ini sudah dilepas. Korban gantung diri menggunakan tali tambang. Saat ini tali tambang sebagai barang bukti," kata Tri, Kamis (15/8/2019).

Saat pemeriksaan, dokter tidak menemukan adanya bukti kekerasan fisik.

Oleh karena itu, dugaan sementara penyebab korban meninggal yakni karena bunuh diri.

"Tidak ada bukti kekerasan, lidahnya menjulur, berdarah karena digigit, keluar cairan sperma. Itu ciri-ciri orang yang gantung diri, dari dokter juga tadi mengatakan demikian," lanjutnya.

Olah TKP dosen fakultas Teknik Elektro UGM gantung diri di teras rumahnya, daerah Nyutran, Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta.
Olah TKP dosen fakultas Teknik Elektro UGM gantung diri di teras rumahnya, daerah Nyutran, Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta. (Tribun Jogja/Christi Mahatma)

Pihak kepolisian belum mengetahui alasan Budi mengakhiri hidupnya.

Hal itu dikarenakan tidak adanya surat atau wasiat yang ditinggalkan Budi.

Dugaan sementara, Budi mengakhiri hidupnya akibat depresi karena penyakitnya tidak kunjung sembuh.

Korban sempat menjalani observasi di RS Puri Nirmala pada Maret lalu, dan masih kontrol rutin.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol UGM Iva Ariani saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

"Tim dari Fakultas Teknik dan sebagainya juga mengonfirmasi memang benar kejadian itu," ungkapnya, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Menurutnya, pihaknya sudah melakukan pengecekan data kepegawaian UGM.

Dari hasil pengecekan, korban memang dosen aktif di Teknik Elektro UGM.

"Jelas kami kaget dan berduka. Kami menunggu hasil dari pihak berwajib," ujarnya.

Profil Budi Setiyanto

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar, Budi Setiyanto tercatat sebagai dosen di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi.

Dilihat dari latar belakang pendidikannya, Budi Setiyanto menuntut ilmu di tempatnya dia bekerja.

Ia menempuh pendidikan S1 Teknik Elektro UGM dari 1985-1989.

Setelah lulus, Budi melanjutkan studi master di jurusan serupa, masih di UGM.

Kemudian, ia mendapat gelar master pada 2005 silam, setelah 2 tahun menempuh S2.

Riwayat pendidikan Budi Setiyanto, dosen UGM yang tewas gantung diri.
Riwayat pendidikan Budi Setiyanto, dosen UGM yang tewas gantung diri. (acadstaffugm.ac.id)

Ternyata, jejaknya sebagai akademisi tergolong sangat cerdas dan membanggakan.

Ia termasuk lulusan terbaik yang berhasil memiliki IPK 4,00 dan berpredikat cum laude.

Selain itu, Budi Setiyanto tercatat sebagai mahasiswa S3 yang lulus dalam waktu paling singkat di antara yang lainnya.

Ia pun berhasil masuk menjadi 3 lulusan terbaik pascasarjana UGM saat wisuda, pada 19 April 2018.

Selain itu, jejak digital lain pun berupa karya ilmiah dari hasil pemikirannya sebagai akademisi.

Ditemukan sejumlah jurnal ilmiah hasil penelitiannya.

Dosen UGM Budi Setiyanto banyak mempublikasikan karya ilmiah.
Dosen UGM Budi Setiyanto banyak mempublikasikan karya ilmiah. (scholar.google.co.id)

Di Google Scholar, ia memiliki akun bernama Budi Setiyanto yang terdaftar melalui email domain UGM.

Akunnya terverifikasi sebagai dosen teknik elektro.

Terhitung, ada 38 artikel yang sudah diterbitkan.

Budi juga memiliki sejumlah rekam jejak pengabdian yang telah dilakukan, berdasarkan keterangan laman acadstaffugm.ac.id.

pengabdian budi s
Daftar pengabdian yang telah dilakukan Budi Setiyanto, dosen UGM yang tewas gantung diri. (acadstaffugm.ac.id)

Kasus Gantung Diri

Seorang ibu muda yang tengah hamil tua ditemukan tewas tergantung di rumahnya sendiri di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/8/2019) sore.

Polisi menduga korban berinisial LN (26) ini bunuh diri.

Dilansir Tribun Jabar, Kapolsek Mangkubumi, Ipda Agus Fredi, Jumat (9/8/2019) mengatakan, saat ditemukan korban sudah tak bernyawa.

Korban tergantung di kusen pintu kamar mandi.

Belum diketahui penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

"Pihak keluarga tidak mengetahui penyebab korban bunuh diri, termasuk suaminya yang menyebut kehidupan rumah tangganya tidak ada masalah," kata Ipda Agus Fredi.

Hanya ada pesan singkat di secarik kertas di kamar berisi permohonan maaf.

Jasad korban bunuh diri saat dibawa menuju ke RS dr Soekrdjo Tasikmalaya, Kamis (8/8/2019) malam.
Jasad korban bunuh diri saat dibawa menuju ke RS dr Soekrdjo Tasikmalaya, Kamis (8/8/2019) malam. (Tribun Jabar/Isep Heri)

Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya sendiri, Rizal (35).

Sore itu ia pulang kerja tapi saat hendak masuk rumah pintu dalam keadaan terkunci.

Ia berupaya mencari korban ke rumah tetangga serta mertua karena mengira korban sedang keluar.

Namun korban tak ditemukan.

Rizal kembali ke rumah dan menengok ke dalam ternyata kunci tergantung dari dalam.

Ia kembali memanggil-manggil korban tapi tak ada jawaban.

Ia berupaya menengok ke setiap ruangan dan curiga ada kain seprai melilit di kusen pintu kamar mandi.

Dengan perasaan tak menentu, Rizal berupaya mencari celah masuk ke rumah dan berhasil masuk melalui salah satu jendela.

Didapati LN tergantung sudah tak bernyawa di kusen pintu kamar mandi.

Kepada polisi Rizal mengatakan tak ada masalah dalam kehidupan rumah tangganya.

Hanya saja LN pernah melontarkan niatnya ingin mengakhiri hidupnya dan pernah dirukiah.

Jejak Digital Budi Setiyanto, dosen UGM yang ditemukan gantung diri
Jejak Digital Budi Setiyanto, dosen UGM yang ditemukan gantung diri (Kolase Tribun Jabar (ISTIMEWA dan scholar.google.co.id))

(Tribunnews.com/Citra Agusta PA/Tribun Jogja/Christi M/Tribun Jabar/Widia L/Kompas.com/Wijaya K)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas