Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aiptu Agus Sumarsono Menderita 5 Luka Sobek Akibat Sabetan Dua Senjata Tajam IM

Lima luka yang dialami Aiptu Agus Sumarsono diakibatkan sabetan dua senjata tajam yang dilakukan oleh pelaku, seorang pria berinisial IM.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Aiptu Agus Sumarsono Menderita 5 Luka Sobek Akibat Sabetan Dua Senjata Tajam IM
Fatimatuz Zahro/Surya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjenguk Aiptu Agus Sumartono, korban pembacokan oleh IM (30) di Polsek Wonokromo, yang kini dirawat di RS Bhayangkara, Minggu (18/8/2019) sore. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menerangkan hasil operasi medis yang dilakukan Dokter RS Bhayangkara terhadap korban pembacokan anggota Polsek Wonokromo Aiptu Agus Sumarsono, Minggu (18/9/2019).

Berdasarkan keterangan pihak Dokter RS Bhayangkara, menurut Barung, ada lima luka sobek pada korban.

Kelima luka itu diakibatkan sabetan dua senjata tajam yang dilakukan oleh pelaku, seorang pria berinisial IM.

"Dari kepala menghindari, pipi, leher dan lengan ada sekitar 5," ujar Barung setelah dampingi Gubernur Jatim dan Wakapolda Jatim menjenguk korban di Ruang Anggrek, RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (18/8/2019).

Pertama, luka pada bagian kepala, berdasarkan hasil CT Scan Kepala menunjukkan, ada tulang tengkorak kepala bagian atas yang mengalami cuil (avulsi).

"Tapi tidak ditentukan tanda-tanda luka yang menembus batok kepala," katanya.

Baca: Akhir September 2019 Jalan Tol Lampung-Kayuagung Siap Beroperasi

BERITA TERKAIT

Kedua, luka robek pada pipi kiri.

"Luka bacok di pipi kiri sampai mengenai tulang pipi atas dilakukan pencucian dan perawatan," tambahnya.

Ketiga, Luka bacok lengan kanan bawah.

"Luka bacok pada lengan kanan bawah, dilakukan cuci luka dan perawatan," ujarnya.

Empat, Luka bacok di punggung tangan kanan.

"Luka bacok pada jari tangan kanan dilakukan pemasangan pinning dan jahit robekan tendon." jelasnya.

Kelima, Luka bacok pada jari manis tangan kiri dan telapak tangan kiri.

"Dilakukan pemasangan pinning (flat) pada jari ketiga, keempat, kelima, serta jahit tendon," kata Barung.

Dua Senjata Tajam

Sebelumnya Polda Jatim mengungkap kronologis penyerangan anggota polisi di Mapolsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019).

Polisi berhasil mengungkap kronologis penyerangan berdasarkan hasil rekaman CCTV di Ruang SPKT Mapolsek Wonokromo, Surabaya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, penggalan video tersebut menggambarkan detail penyerangan pelaku terhadap angotanya.

"Di situ lengkap semua kita bisa tahu cara pelaku menyerang Aiptu Agus," katanya di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Minggu (18/8/2019).

Melalui penggalan rekamam CCTV yang berdurasi 4 menit 54 detik itu, kata Barung, ternyata pelaku menyerang polisi menggunakan dua jenis senjata tajam yang berbeda.

"Aiptu Agus dia pikir hanya membawa satu senjata itu yang digunakan (parang). Ternyata ada senjata lagi berupa celurit," tuturnya.

Baca: Riset Indonesia Indicator: Susi Pudjiastuti Menteri Termasyhur dan Paling Berpengaruh di Twitter

Bila ditilik dari keterangan rekaman video tersebut, rekaman tersebut dimulai sekitar pukul 16.33 WIB.

Tampilan video tersebut tampak hitam putih.

Pelaku penyerangan berinisial IM tampak duduk membelakangi kamera CCTV dan menghadap ke meja utama pelayanan SPKT tempat Aiptu Agus Sumarsono duduk.

Keduanya tampak terlibat percakapan, Aiptu Agus tampak menanggapi IM selama duduk di depannya.

Tepat saat keterangan waktu di CCTV menunjukkan pukul 16.35 WIB, pelaku mulai menyerang Aiptu Agus yang duduk di depannya menggunakan parang yang disimpan dalam tasnya.

Setelah IM tahu korban tersungkur bersimbah darah, sekitar pukul 16.36, IM langsung melompat keluar dari area ruangan SPKT dengan meloncat meja di depannya.

Namun belum sampai melintasi pintu utama Mapolsek Wonokromo yang terbuat dari kaca, pelaku sudah diadang oleh dua orang petugas polisi berpakaian biasa, yang keluar dari beberapa ruang yang berdekatan dengan ruang SPKT.

Pelayanan Tetap Normal

Situasi Mapolsek Wonokromo Kota Surabaya tampak lengang, Minggu (18/8/2019) setelah diserang terduga teroris IM, Sabtu (17/8/2019) sore kemarin.

Polisi berjaga di sekitar Mapolsek Wonokromo pasca aksi penyerangan oleh pelaku bernama Imam Mustofa (31), pria asal Sumenep Madura, Sabtu (17/8/2019)
Polisi berjaga di sekitar Mapolsek Wonokromo pasca aksi penyerangan oleh pelaku bernama Imam Mustofa (31), pria asal Sumenep Madura, Sabtu (17/8/2019) (KOLASE TRIBUN JATIM)

Tidak banyak aktivitas yang berlangsung di Mapolsek Wonokromo.

Ada sedikitnya 10 orang anggota Polisi yang tampak duduk di bawah terop tenda berdekatan dengan pintu pagar utama.

Tak semua anggota polisi di sana mengenakan seragam lengkap, beberapa di antaranya tampak mengenakan pakaian sipil.

Dari kesepuluh anggota polisi itu, tampak Kapolsek Wonokroko AKP Christoper Lebang.

Ia mengenakan pakaian seragam legam tampak memegang HT, dan turut dalam penjagaan bersama kesembilan anggotanya.

Tidak banyak yang bisa ia sampaikan terkait insiden penyerangan semalam.

Semua informasi yang berkaitan dengan insiden penyerangan semalam secara resmi sudah dilimpahkan ke pihak Polda Jatim dan Densus 88 Mabes Polri.

Tangkapan layar pelaku penyerangan Mapolsek Wonokromo Kota Surabaya, Sabtu (17/8/2019).
Tangkapan layar pelaku penyerangan Mapolsek Wonokromo Kota Surabaya, Sabtu (17/8/2019). (Istimewa)

Baca: Menikah 17 Agustus Pengantin Kibarkan Bendera Depan Pelaminan, Ayah Mertua Jadi Pemimpin Upacara

Ia mengaku hanya bisa memberikan informasi terkait situasi terkini di Mapolsek Wonokromo.

AKP Christoper Lebang mengungkapkan, sejauh ini situasi di Mapolsek Wonokromo terbilang aman dan terkendali.

Pelayanan di SPKT tetap normal seperti biasanya.

"Kami normal semua pelayanan kami masih seperti biasanya, silakan kalau mau masuk," ujarnya, Minggu (18/8/2019).

Sejauh ini, pihaknya hanya memaksimalkkan pengamanan di markasnya dengan anggota polisi yang terdaftar di Polsek Wonokromo.

"Kami rutinitas seperti biasa. Penambahan yang berjaga hanya anggota mapolsek," ujarnya.

Bahkan di halaman utama Mapolsek Wonokromo, tampak beberapa anggota Mapolsek Wonokromo beserta Kapolsek menata tata letak sepeda kayuh berwarna merah yang terparkir di depan pintu utama Mapolsek Wonokromo.

AKP Christoper Lebang mengatakan, sepeda kayuh itu hanya dipindahkan agar tampilan luar di depan Gedung Mapolsek tampak sedap dipandang.

Suasana terkini di SPKT Polsek Wonokromo Kota Surabaya sehari pasca diserang terduga teroris berinisial IM, Minggu (18/8/2019). Tribun Jatim/Luhur Pambudi
Suasana terkini di SPKT Polsek Wonokromo Kota Surabaya sehari pasca diserang terduga teroris berinisial IM, Minggu (18/8/2019). Tribun Jatim/Luhur Pambudi (Tribun Jatim/Luhur Pambudi)

"Enggak ada aktivitas, cuma dirapikan aja biar enak dilihat," ujarnya.

Membersihkan Bercak Darah

Ruang SPKT Mapolsek Wonokromo menjadi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan polisi, Sabtu (17/8/2019).

Ruang SPKT itu terdiri dari dua ruang yang berdekatan dan hanya dihubungkan satu pintu.

Pagi itu tampak tiga orang petugas polisi berseragam lengkap berjaga di dalam ruang SPKT.

Dua di antara mereka duduk tampak fokus menatap layar ponsel mereka seraya mendengarkan suara gemerisik yang terus bersahutan silih berganti dari pengeras suara radio handy talky.

Namun satu di antaranya, seorang polisi berpangkat Aiptu tampak sibuk membersihkan beberapa perabotan yang ada di dalam ruang SPKT.

Menggunakan kain lap pembersih ia mengusap berkali-kali beberapa prabotan di dalam ruang tersebut.

Mulai dari meja, kusen termasuk jendelanya, juga lengan kursi panjang yang terbuat dari besi.

Petugas polisi itu menuturkan, sedang membersihkan bercak darah yang masih tercecer di lantai, lengan kursi tunggu, dan tembok.

"Ini banyak bercaknya ada di kursi. Terus di lantai, saya bersihkan lagi. Sebenarnya sudah bersih, tapi saya bersihkan lagi," kata anggota polisi yang tak mau menyebutkan nama itu.

Di sela-sela aktivitas mengusap-usap perabotan di dalam SPKT, ia menuturkan, insiden pembacokan terjadi di area ruang tunggu publik tepat di depan meja SPKT.

Barang bukti yang dibawa pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Sabtu (17/08/2019)
Barang bukti yang dibawa pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Sabtu (17/08/2019) (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)

Seraya mengarahkan tangannya ke area pelaku duduk menunggu sebelum menyerang kemarin, ia mengaku tak mengetahui detail penyerangan yang dialami rekannya Sabtu (17/8/2019).

"Ya di sini, selebihnya saya gak tahu. Saya baru jaga di sini," tandasnya.

Kronologis

Seorang terduga teroris menyerang anggota Polsek Wonokromo Surabaya yang sedang bertugas Sabtu (17/8/2019) sore.

Seorang polisi bernama Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka akibat sabetan senjata tajam dalam peristiwa tersebut.

Kronologis penyerangan yang dihimpun dari Polrestabes Surabaya menyebutkan, awalnya pelaku tiba-tiba masuk ruang SPKT Polsek Wonokromo pukul 16.45 WIB.

Pelaku lalu diterima oleh petugas piket Aiptu Agus Sumarsono karena mengaku akan membuat laporan.

Saat polisi piket sedang menyiapkan berkas laporan, pelaku langsung menyerang dengan senjata tajam.

Akibat serangan pelaku, Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka di tangan, kepala dan pipi bagian kiri.

Karena diserang secara tiba-tiba, Aiptu Agus Sumarsono lantas meminta pertolongan kepada anggota lainnya.

Mendengar teriakan Aiptu Agus, anggota satuan reskrim polsek setempat datang menolong dan sempat memberikan tembakan.

Pelaku kemudian dapat dilumpuhkan.

Polisi menggeledah rumah kos pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Imam Mustofa (31) di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Surabaya.
Polisi menggeledah rumah kos pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Imam Mustofa (31) di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Surabaya. (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)

"Pelaku saat ini diperiksa oleh tim Densus 88 karena karena diduga kuat anggota jaringan pelaku terorisme," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho, di Mapolsek Wonokromo.

Diduga Simpatisan ISIS

Pelaku penyerangan polisi Polsek Wonokromo, IM (30), diduga simpatisan ISIS.

Polisi menyebut menemukan barang bukti beberapa senjata, makanan ringan dan kertas dengan cetakan lambang.

"Sajam, celurit, ada ketapel, ada anak ketapel, air soft gun, ada lambang tertentu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo, Sabtu (18/7/2019) seperti dikutip dari Surya.id.

"Iya begitulah (lambang ISIS)," tambah dia.

Suasana di Polsek Wonokromo setelah peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal, Sabtu (17/08/2019).
Suasana di Polsek Wonokromo setelah peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal, Sabtu (17/08/2019). (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)

Barung mengatakan, ada dugaan motif jihad yang dilakukan oleh pelaku.

"Sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah," kata dia.

Saat ini pelaku masih diamankan detasemen 88 Mabes Polri.

"Dibawa oleh detasemen 88 Mabes Polri dilakukannya masih bisa bergerak dan kita lakukan pengambangan itu. Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Korban Penyerangan di Polsek Wonokromo Alami Luka Sobek dari Kepala, Leher hingga Tangan

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas