Gubernur Olly Sudah Siap Beri Kuliah Umum Kebangsaan di Universitas Indonesia
Gubernur Sulut Olly Dondokambey akan memberikan kuliah umum kebangsaan di kampus Univesitas Indonesia (UI), Jumat ( 23/8).
Editor: Content Writer
Gubernur Sulut Olly Dondokambey akan memberikan kuliah umum kebangsaan di kampus Univesitas Indonesia (UI), Jumat ( 23/8).
Kuliah umum ini akan digelar di gedung Institute for Advancement of Science Technology and Humanity (IASTH) Kampus UI di Jalan Salemba Raya Nomor 4, Jakarta Pusat.
Dr Audrey GD Tangkudung, Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia Sekolah Pascasarjana (Iluni SPs) mengatakan, kuliah ini digagas bersama Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Sekolah Ilmu Lingkungan dan ILUNI UI Sekolah Pascasarjana.
"Pada kesempatan itu, nantinya Gubernur akan mengulas soal prospek dan potensi investasi Sulawesi Utara dalam menunjang pembangunan nasional," ujarnya.
Menurutnya, ini dengan upaya Gubernur menumbuhkan kinerja pariwisata hingga 600 persen.
Tangkudung mengatakam, Iluni SPs UI dalam menyelenggarakan kuliah umum kebangsaan selalu menghadirkan tokoh-tokoh nasional.
Jadi, kuliah umum ini menjadi penting bagi civitas akademika UI, mahasiswa, dan masyarakat umum.
"Bukan hanya untuk menambah wawasan kebangsaan, tetapi juga memahami dan mengerti problematika kebangsaan yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini, apalagi jika dikaitkan dengan era industri 4.0 saat ini," jelas Tangkudung.
Tangkudung juga menerangkan, bahwa kuliah umum kebangsaan yang digelar oleh Iluni SPs-UI ini bukan sebagai upaya politisasi kampus.
"Sebagai tokoh bangsa, siapa pun berhak dan mempunyai kesempatan untuk berbicara sebagai dosen tamu dalam kuliah kebangsaan ini."
"Apakah tokoh bangsa dari partai politik, maupun dari lembaga tinggi negara, termasuk para profesional dalam bidang tertentu yang dianggap mumpuni," terangnya.
Kuliah umum kebangsaan ini digelar sebagai bentuk implementasi salah satu program kerja dari pengurus Iluni SPs-UI periode saat ini terkait dengan bidang keilmuan dan kerja sama antarlembaga.
Menurut Tangkudung, program ini akan terus dilakukan.
"Pengurus sudah berkomitmen dan mengedepankan pemikiran yang logis dalam memajukan organisasi untuk kemajuan dunia pendidikan dan kepentingan nasional," pungkasnya. (*)