Setelah Alami Kejang-kejang Rizki Jadi Aneh, Suka Berburu Ular dan Kodok, Digigitnya Hinggat Mati
Rizki Maulana Yusuf (11), bocah yang kerap menangkap ular kobra dan kodo kemudian digigitnya hingga mati
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Seorang bocah di Kampung Condre RT 02/06, Desa babakan Sari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur memiliki kebiasaan aneh terhadap hewan.
Dialah Rizki Maulana Yusuf (11), bocah yang kerap menangkap ular kobra dan kodok.
Selain ular kobra dan kodok, target tangkapan Rizki Maulana Yusuf adalah kucing, anak ayam, dan anak bebek.
Kebiasaan aneh yang dialami Rizki Maulana Yusuf sejak dia berusia 6 tahun.
Ketika itu, Rizki Maulana Yusuf mengalami demam tinggi hingga tubuhnya kejang-kejang.
Setelah itu, perangai Rizki Maulana Yusuf mulai aneh.
"Seminggu setelah ia mengalami demam dan kejang-kejang, dia sering ngamuk-ngamuk," kata ibu Rizki Maulana Yusuf, Cucu (30).
Cucu mendapati anaknya memiliki kebiasaan aneh saat ia bermain-main dengan hewan seperti kodok dan ular.
Tak disangka-sangka, Rizki Maulana Yusuf menangkap ular hingga membuat Cucu kaget.
"Ular itu ditarik dan digigit hingga mati, lalu menangkap kodok lalu kodok itu ditarik dan digigit hingga mati," ucap Cucu.
Rizki tidak akan melepaskan ular yang ia tangkap hingga hewan itu mati.
Bahkan, karena kelakuannya itu, Rizki Maulana Yusuf nyaris dipatuk oleh ular kobra.
"Sempat menarik ular htam kobra dan dikira sudah mati karena lemas, namun setelah dilepas ular tersebut kembali bergerak dan siap mematuk anak saya," katanya.
Rizki akan mengamuk bila kebiasaan anehnya itu dicegah oleh warga
Nanan (52), tetangga Cucu mengatakan Rizki Maulana Yusuf akan tertawa bila hewan yang ia tangkap mati setelah digigit.
Awalnya, Rizki Maulana Yusuf akan mendengarkan suara hewan itu bila tak bersuara lagi akan ia gigit.
Nanan mengakui tingkah Rizki memang berbeda dari anak seusianya.
Ia melihat Rizki sering memperlakukan hewan selayaknya mainan.
"Kalau menangkap kodok ia suka mendengarkan suaranya, setelah tidak bersuara kodok itu digigit, hingga kodok itu tak bersuara, setelah tak bersuara ia ketawa. Dan setelah kodok itu mati, ia membuangnya, begitupun pada binatang-binatang lainnya seperti ular, anak ayam, dan anak kucing," katanya.
Tetangga Cucu sering kehilangan hewan peliharaannya, seperti kucing, anak ayam, dan anak bebek.
Namun, Cucu tidak bisa berbuat banyak.
Bila tidak menemukan kodok atau ular, Rizki Maulana Yusuf akan mengincar hewan peliharaan tetangganya itu.
Cucu tidak bisa mengganti rugi atas hewan peliharaan tetangganya itu.
Baca: Masih Misteri Pemicu Rizki Maulana Yusuf Suka Gigit Ular
Sebab, ia kesulitan dalam ekonomi. Untuk makan saja, Cucu masih kurang beruntung.
"Saya sering merasa bersalah jika ada tetangga yang datang bertanya apakah menemukan kucing, anak bebek, atau anak ayam mereka, karena kerap sekali anak saya menangkap hewan piaraan juga untuk ditarik-tarik hingga mati," kata Cucu.
Menanggapi tetangganya yang kebingungan mencari hewan piaraan mereka, Cucu hanya bisa meminta maaf.
"Saya hanya bisa minta maaf kepada para tetangga saya," kata Cucu.
Cucu mengatakan Rizki juga agak lambat bila diajak berkomunikasi.
Ia juga tak mampu mandi dan makan sendiri.
"Kalau lagi tenang biasanya suka bercanda dengan adiknya ngobrol juga suka masih nyambung meski agak lama jawabnya," ujarnya.
Menderita Gangguan Mental
Kepala Desa Babakansari, H Junaedi mengatakan bahwa Rizki mengalami gangguan mental.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah desa pernah memasukan ia ke untuk sekolah di SLB, namun itu tak berjalan mulus.
Di tengah perjalanan, orang tuanya memutuskan Rizki berhenti sekolah.
Baca: Kisah di Balik Kelakuan Ganjil Rizki, Bocah yang Setiap Hari Mencari Ular dan Kodok
"Kebetulan di Desa Babakansarj ada yayasan, dan di dalamnya ada SLB, saya tak tau apa alasan orang tua Rizki malah memberhentikan anaknya sekolah," katanya.
Camat Sukaluyu, Supiandi, mengaku telah mengetahui bahwa ada seorang anak di Desa Babakansari yang gemar menggigit hewan termasuk ular berbisa.
Ia mengetahui hal tersebut setelah mendapat laporan dari kepala desa setempat.
"Anak ini memang memiliki keterbelakangan mental, bahkan kata ibunya sendiri anak ini suka katak dan ini kami sangat prihatin," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengagendakan dengan organisasi masyarakat yang kebetulan mempunyai akses untuk melakukan pengobatan terhadap Rizki.
"Insya Allah kami akan memfasilitasi supaya anak itu bisa direhabilitasi hingga bisa sembuh normal seperti anak seusianya," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Setelah Kejang-kejang Rizki Jadi Aneh, Tertawa Bila Ular yang Ia Gigit Mati, Ngamuk Jika Dilarang, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/20/setelah-kejang-kejang-rizki-jadi-aneh-tertawa-bila-ular-yang-ia-gigit-mati-ngamuk-jika-dilarang?page=all.