Reaksi Prada DP Ketika Mendengar Dirinya Dituntut Penjara Seumur Hidup
Mendengar dirinya dituntutan hukuman penjara seumur hidup, Prada DP menangis di depan Hakim Ketua.
Editor: Adi Suhendi
Selama pertemuan dengan Serli, Prada DP bercerita pada Serli bahwa Vera Oktaria tak tahu terimakasih padahal sudah dibelikan ponsel 4 kali, dibayari sekolah, dan sering dibawakan makanan.
Selanjutnya pada tanggal 7 Mei 2019, Prada DP menghubungi Vera Oktaria dan berhasil.
Ini adalah momen-momen krusial pembunuhan berencana itu.
Karena Prada DP mengajak Vera bertemu dan tempat pertemuannya ialah di Stasiun Kertapati.
"Terdakwa mengajak bertemu di stasiun Kertapati agar seolah-olah ia baru tiba dari Baturaja ke Palembang," katanya.
Padahal Prada DP sudah lama berada di Palembang.
Pada pukul 20.00 di hari yang sama 7 Mei, Vera menghubungi Prada DP dengan bertanya " kamu dimana?'
Prada DP membaca pesan itu tapi tak buru-buru menjawab.
Ia lalu menghubungi temannya Putra Baladewa dan meminta diantarkan ke Stasiun Kertapati Palembang.
Baca: Dituntut Penjara Seumur Hidup, Prada DP Menangis, Ibu Vera Sindir Air Mata Buaya: Harus Dihukum Mati
Baca: Prada DP Dituntut Seumur Hidup, Dipecat dari TNI: Prada DP Menangis di Ruang Sidang
Ia membawa tas ransel hitam layaknya orang yang baru tiba.
Prada DP dan Vera lalu pergi ke Jembatan Ampera Palembang.
Sampai di sana Prada DP lalu membawa Vera lagi menuju Sungai Lilin.
Dalihnya untuk bertemu dengan bibi Prada DP bernama Elsa.
Di sinilah point penting lagi bahwa indikasi kuat Prada DP merencanakan pembunuhan.
Prada DP menurut Oditur sengaja membawa nama Elsa dan mengajak Vera ke sana karena Vera kenal dan akrab dengan Elsa.
Tapi Prada DP berbohong, rumah Elsa bukan di Sungai Lilin tapi di Betung yang jaraknya 60 kilometer sebelum Sungai Lilin.
Prada DP memilih Sungai Lilin karena ingin membawa Vera ke hotel di sana dan di Sungai Lilin jauh dari rumah Vera.
Selain itu rencana pembunuhan jadi semakin mudah karena Prada DP punya sejumlah paman yang tinggal di sana misalnya, Dodi dan Teguh.
"Tujuannya ke Sungai Lilin saat di BAP terdakwa mengaku untuk cari penginapan dan memeriksa handpohone korban. Jika ada foto laki-laki maka korban akan dibunuh. Sungai Lilin jauh dari rumah korban (Palembang) dia juga banyak keluarga di sana," kata Oditur.
Bukti pembunuhan berencana juga terlihat saat itu Prada DP dan Vera sempat beristirahat di Betung untuk Vera makan sahur.
Jika memang ingin ke rumah Elsa pastinya Prada DP langsung mengajak ke rumah Elsa.
Namun Prada DP malah membawa ke Sungai Lilin dan pura-pura lupa di mana rumah Elsa agar bisa membawa Vera ke Penginapan.
Penulis: Agung Dwipayana
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Prada DP Langsung Menangis Dituntut Penjara Seumur Hidup, Berdiri Sambil Teteskan Air Mata