ILUNI UI Peduli Palu, Sigi dan Donggala
koordinator Program ILUNI UI Peduli, Endang Mariani mengatakan, program ini direncanakan secara sistematis, berkesinambungan dan terukur.
Editor: Eko Sutriyanto
Pada tahap Rekonstruksi dan Rehabilitasi, ILUNI UI mulai membangun hunian sementara. Tipe pertama adalah unit tunggal yang diberi nama ANTARA.
Baca: Jadi Calon Lokasi Ibu Kota Baru, Pulau Kalimantan Disebut BMKG Punya Tingkat Kegempaan yang Rendah
Konsepnya didisain khusus oleh ILUNI Arsitek UI. Penjelasan atas konsep ini disampaikan oleh Irvan Toreza, ketua Community Development Center ILUNI UI mengatakan, ANTARA memiliki kelebihan dapat didirikan hanya dalam waktu sekitar empat jam secara knock down, dapat dipindah-pindah, dan dapat didirikan sendiri oleh masyarakat, setelah mendapatkan pelatihan dan supervisi.
ANTARA dapat digunakan sampai dengan dua tahun. Tipe kedua adalah unit komunal, berupa HUNTARA sesuai arahan kementerian PUPR” jelasnya ditempat yang sama.
Sampai dengan saat ini telah berdiri 145 ANTARA. 69 ANTARA di desa Ramba, Kabupaten Sigi dan 76 ANTARA di desa Lende Tovea.
Adapun HUNTARA yang terbangun total berjumlah 324 unit. 84 unit di desa Ramba, yang dibangun sendiri oleh ILUNI UI dan ILUNI FT UI. Sementara 240 uni lainnya tersebar di lima desa, yang semuanya terletak di Kabupaten Sigi. 72 unit di desa Kalawara, 36 unit di desa Sibowi, 48 unit di desa Pakuli Utara, 36 unit di desa Pandere, dan 48 unit di desa Tuva.
Pada tahapan rekonstruksi dan rehabilitasi, ILUNI UI memberikan dukungan serta pendampingan psikososial dan psikoedukasi, berbasis sekolah, keluarga dan masyarakat secara lengkap.
Bukan hanya di bidang pelayanan kesehatan dalam bentuk bakti sosial, melainkan juga di bidang pendidikan dengan melakukan berbagai kegiatan pemberian motivasi melalui parenting, program khusus remaja, program belajar CERIA, kelas inspirasi, pelatihan guru, hingga Edufair yang melibatkan para alumni penerima Beasiswa LPDP.
Peran Alumni Gerakan UI Mengajar “Sayap Dewantara” yang kemudian berkolaborasi dengan Yaku MOSIKOLA yang terdiri dari mahasiswa dan alumni Universitas Tadulako menjadi sangat penting. Tentu saja peran Dinas Pendidikan dan UPT setempat tidak kalah penting.
Memasuki tahap pemulihan dan normalisasi pasca bencana, ILUNI UI melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan berbagai pelatihan dan workshop yang diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.
Di antaranya yang sudah dan sedang berjalan adalah pembuatan tortila “Tori Sigi” dan piring lidi. Adapun budidaya ikan air tawar di dalam keramba, sebentar lagi akan memasuki usia panen.
Tidak berhenti sampai di sini, berbagai program pelatihan lain akan segera dilakukan, seperti pembuatan VCO dan pemberdayaan di sektor pertanian lainnya. Untuk itu ILUNI UI bekerjasama dengan ILUNI UI Wilayah Sulawesi Tengah dan Yaku MOSIKOLA.
Di bidang pelayanan kesehatan, ILUNI UI bekerjasama dengan RSCM-FKUI dan ILUNI FKUI, hal ini disampaikan oleh dr. Lies Dina Liastuti sebagai Dirut RSCM.
“Kami melakukan serangkaian kegiatan dalam satu program Rehabilitasi dan Mitigasi Bencana PASIGALA, yang terbagi dalam empat program besar meliputi pemberian donasi sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat dalam bentuk bakti sosial, serta penelitian dan pengembangan," katanya.
Berbagai program yang bertujuan membangun kembali dan meningkatkan pelayanan kesehatan Sulawesi Tengah, bersama-sama RSCM sebagai RSUP Nasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.