Pemilik KM Mina Sejati Ungkap Dugaan Kapal Karam Usai Insiden Pembantaian
Perwakilan pemilik KM Mina Sejati, mengungkap dugaan lain dibalik karamnya kapal tempat terjadinya pembantaian.
Editor: Adi Suhendi
Namun, dia belum dapat menjelaskan motif yang memicu perkelahian yang berujung pada aksi pembantaian itu.
“Sumber persoalannya itu di sini. Para pelaku ini terlibat perkelahian dengan ABK lain hingga jatuh bangun, lalu dilerai ABK lainnya hingga masalahnya selesai,” kata Adolof.
Ia mengaku mendapatkan laporan tersebut saat menghadiri acara resepsi HUT ke-74 RI bersama Danlanal Aru di Dobo.
Laporan ia dapatkan dari pemilik KM Mina Sejati di Dobo.
Saat keributan terjadi ada 36 orang di atas kapal tersebut. Jumlah itu termasuk tiga orang pelaku pembantaian.
Dia mengatakan, dalam insiden tersebut, 11 orang selamat, dua ditemukan tewas dan 23 orang lainnya belum ditemukan, termasuk para pelaku.
Menurutnya untuk membantu pencarian 20 ABK dan tiga pelaku pembantaian yang belum ditemukan itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak TNI AL dan juga PSDKP Pusat agar KM Mina Sejati dapat ditarik ke darat.
“Nanti kami koordinasi dengan Danlanal dan PSPDKP Pusat karena kami dapat informasi kapal itu tidak bisa langsung tenggelam, dia (kapal) masih bisa terapung 30 persen sehingga mungkin ada kapal yang dari Tual itu bisa tarik ke darat sehingga kita bisa cek apakah masih ada orang di kapal atau tidak, sehinga clear,” ungkap Adolof, saat dihubugi, Sabtu (24/8/2019).
Kronologi
KM Mina Sejati sempat dibajak oleh Anak Buah Kapal (ABK) sendiri, sejak Sabtu (17/8/2019).
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Aru Letkol Laut Suharto Silaban memberikan keterangan terkait peristiwa pembantaian yang terjadi di atas KM Mina Sejati.
Menurut dia, para korban dihabisi saat dalam kondisi tidak berdaya.
Adapun dua korban pembantaian di Kapal Motor (KM) Mina Sejati tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuh.
Kedua korban itu bernama Waridin dan Masrohin.