Pemilik KM Mina Sejati Ungkap Dugaan Kapal Karam Usai Insiden Pembantaian
Perwakilan pemilik KM Mina Sejati, mengungkap dugaan lain dibalik karamnya kapal tempat terjadinya pembantaian.
Editor: Adi Suhendi
“Masih pemeriksaan terus di Polres,” kata Perwakilan Pemilik KM Mina Sejati di Dobo, Koko Rianto kepada Kompas.com, Minggu.
Koko mengatakan, meski secara fisik para ABK dan nakhoda kapal dalam kondisi sehat, namun mereka masih mengalami trauma akibat aksi pembantaian tersebut.
Baca: Prediksi Susunan Pemain Wolverhampton vs Bunrley FC Liga Inggris 2019, Tim Tamu Andalkan Barnes
Baca: Respons Hendardi Sikapi Tudingan Koalisi Kawal Capim KPK: Biar Saja, Enggak Saya Pikirin
Baca: Suasana Upacara Minum Teh di Resepsi Pernikahan Roger Danuarta dan Cut Meyriska
Baca: Resepsi Pernikahan Meyriska dan Roger Danuarta Padukan Dua Budaya Berbeda
“Nakhoda kapal masih trauma sampai saat ini, sekarang beliau sedang bersama saya. ABK juga mengalami hal yang sama,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, trauma yang dialami nakhoda dan ABK KM Mina Sejati itu lantaran mereka tidak pernah menyangka sebelumnya akan terjadi pembantaian yang sadis.
“Ya mereka tidak menyangka kalau kejadiannya akan seperti ini, jadi trauma pastinya,”katanya.
Pembantaian di KM Mina Sejati berawal dari perkelahian pada Sabtu (17/8/2019) saat kapal tersebut sedang berada di perairan Kepulauan Aru.
Dari total 36 ABK dan nakhoda di atas kapal tersebut, baru 13 orang yang ditemukan, sedangkan 23 ABK lainnya hingga kini belum diketahui nasibnya.
Dari 13 ABK yang ditemukan itu dua di antaranya tewas, sedangkan 11 ABK lainnya selamat setelah mereka memilih melompat ke laut dan akhirnya ditolong KM Gemilang Samudera.
Saat ini para ABK selamat itu sementara berada di Polres Kepulauan Aru untuk dimintai keterangannya terkait insiden tersebut.
Penyebab
embantaian yang terjadi di atas KM Mina Sejati berawal dari aksi perkelahian sesama ABK.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormosa. Menurutnya perkelahian terjadi di Laut Aru pada Jumat (17/8/2019).
Perkelahian sempat dilerai dan diselesaikan antara sesama ABK.
Pada malam hari keributan kembali terjadi dan menewaskan beberapa orang ABK di kapal tersebut. Peristiwa tersebut dilaporkan ke pemilik kapal yang langsung meminta bantuan dari kapal-kapal lainnya.