4 Kerangka Manusia di Banyumas Korban Kekejian Minah dan 3 Anaknya Demi Warisan, Mayatnya Ditumpuk
4 kerangka manusia yang ditemukan di Banyumas adalah korban kekejian Minah dan 3 anaknya demi warisan. Mayatnya bahkan ditumpuk oleh para pelaku.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuhan dalam kasus penemuan 4 kerangka manusia di Banyumas kini telah terkuak.
Empat kerangka manusia tersebut merupakan korban kekejian Minah dan 3 anaknya, yang tak lain adalah saudara sendiri.
Mayat keempat korban bahkan ditumpuk oleh para pelaku demi warisan.
Diberitakan sebelumnya, warga Grumbul Karanggandul, RT 7 RW 3, Desa Pasinggangan dihebohkan dengan penemuan empat tengkorak manusia di belakang rumah warga bernama Misem, Sabtu (24/8/2019).
Diduga kuat, keempat kerangka merupakan anggota keluarga Misem yakni anak dan cucunya.
Keempat orang tersebut selama ini disebut oleh salah satu anak Misem, Minah, pergi merantau.
Baca: Pelaku Eksekusi 4 Kerangka di Banyumas Pakai Gas Elpiji 3 Kg & Besi Ungkitan Dongkrak 5 Tahun Lalu
Baca: Kebanyakan Nonton Video Melahirkan, Kartika Putri Jadi Tegang Jelang Persalinan
Polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan termasuk memeriksa tujuh anggota keluarga Misem dan mengambil sampel darah untuk tes DNA.
Misteri ini pun akhirnya terkuak.
Polisi berhasil mengungkap identitas empat kerangka yang ditemukan di lubang bekas kubangan bebek milik Misem.
Mereka dalah Supratno atau Ratno (56), Sugiyono atau Yono (51), dan Hari Setiawan atau Heri (46).
Sementara satu lainnya adalah Fifin Dwi Loveana atau Pipin (27) yang merupakan cucu Misem.
Mirisnya, pelaku dari aksi pembunuhan adalah keluarga sendiri yakni Minah (53), anak kedua Misem.
Tak hanya Minah, tiga anaknya yakni Sania Roulita (34), Irvan Firmansyah (31), dan Achmad Saputra (27) juga memiliki andil besar dalam aksi pembunuhan tersebut.
Aksi tersebut dilakukan oleh Minah dan tiga anaknya pada 9 Oktober 2014 silam.
Motif pembunuhan adalah soal warisan.
Untuk diketahui, Misem memiliki empat anak secara urut yakni Ratno, Minah, Yono, dan Heri.
Mengutip dari Tribun Jateng, beberapa tahun lalu sebelum kejadian, keempat saudara tersebut kerap beradu mulut soal harta gono-gini tersebut.
"Mereka berempat itu menempati tanah atau lahan sejumlah 22 ubin atau 298 meter persegi yang di atasnya sudah ada rumah Misem."
"Di mana lahan tersebut nanti akan menjadi warisan dari Misem," ujar Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada Tribunjateng.com, Selasa (27/8/2019).
Akan tetapi ternyata di lahan seluas 298 meter tersebut dibangun rumah Minah yang bersebelahan dengan rumah Misem.
Rumah tersebut dibangun oleh suami Minah.
Pihak bank sudah mengambil gambar rumah seakan lahan telah digunakan.
Baca: TERPOPULER: Video Viral Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek dan Hina Indonesia, Ini Penjelasan Gojek
Baca: Pasca-Ibu Kota Baru Dimumkan, Viral Iklan Apartemen Agung Podomoro di Kaltim, Ini Penjelasannya
Hal ini memicu kemarahan dari tiga saudara Minah.
Pertengkaran pun tak dapat dihindarkan.
Sementara dua anak Minah yakni Irvan dan Putra menganggap sang ibu selalu dicecar oleh ketiga pamannya.
Irvan dan Putra bahkan juga terlibat dalam konflik tersebut seiring mereka dewasa.
Lambat laun, mereka semakin merasa terancam oleh paman-pamannya.
Keinginan untuk membunuh tiga paman tersebut muncul di benak anak Saminah.
Menurut mereka, mereka yang akan dibunuh jika tidak membunuh terlebih dahulu.
Sempat dilarang oleh Minah, keinginan untuk membunuh tiga pamannya tersebut akhirnya terkabul.
"Bahasa yang digunakan Saminah kepada anak-anaknya adalah, 'Terserah, silakan.'"
"Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan pembunuhan itu," tambah Bambang.
Aksi pun di mulai saat Minah berpura-pura membawa Misem ke rumahnya dengan tujuan mengosongkan rumah Misem.
Irvan dan Putra lalu masuk ke rumah Misem.
Yono yang baru selesai mandi dihabisi oleh Irvan menggunakan besi.
Sementara Putra menghabisi Yono menggunakan tabung elpiji ukuran 3 kg.
Mayat Yono lalu dibawa ke sebuah kamar.
Tak berselang lama, Ratno datang dan dihabisi oleh Irvan dan Putra dengan cara sama.
Myaatnya kemudian ditumpuk.
"Begitu masuk ruang tengah, Ratno langsung dipukul pakai besi dan tabung elpiji.
Mayatnya ditumpuk bersama dengan mayat Sugiyono,"
Target selanjutnya yakni Heri yang juga dipukul oleh kedua pelaku.
Ketiga mayat tersebut ditumpuk bersama di dalam kamar.
Tak berselang lama, sepupu Irvan dan Putra yang merupakan anak Ratno yakni Pipin, datang ke rumah.
Takut ketahuan, Pipin juga dihabisi oleh kedua sepupunya tersebut.
Bambang menyebut, Irvan dan Putra mencoba mengirim pesan Pipin agar tidak pulang terlebih dahulu menggunakan handphone milik Ratno.
Namun sayang Pipin tak membaca pesan tersebut.
Setelah menghabisi 4 orang, Irvan dan Putra membawa keempat mayat ke belakang rumah Misem.
"Hari itu juga, malam harinya dikubur di belakang rumah dengan lubang berukuran 1,5 meter X 1,2 meter dengan ketebalan 40 centimeter," kata Bambang saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/82/2019), dikutip dari Kompas.com.
Menurut Bambang, jasad pertama yang dimasukkan lubang adalah Ratno dan di sampingnya jasad Yono
Sedangkan jasad jasad Pipin ditumpuk di atas jasad Yono dan jasad Heri di atas jasad Ratno.
Saat ditemukan pihak kepolisian, keempat kerangka dalam kondisi bertumpuk-tumpuk.
Lubang tempat ditemukannya kerangka merupakan lubang bekas kandang atau kubangan bebek.
Baca: Istri Jadi Otak Pembunuhan, Kronologi 4 Pembunuh Bayaran Habisi Ayah & Anak, Bakar Jasad Para Korban
Baca: Terbongkar, Aulia Kesuma Istri Kedua Bakar Suami dan Anak Tirinya karena Terlilit Utang
Bambang mengungkap, lubang tersebut memiliki panjang 1,5 meter dan lebar 1,2 meter sementara kedalamannya hanya 40 cm.
Sebelum ditumbuhi rumput liar, belakang rumah Misem dulunya adalah bekas kandang bebek.
Penemu empat tengkorak manusia, Rasman, sebelumnya diminta oleh Misem untuk membersihkan kebun di belakang rumah.
Rasman membersihkan kebun tersebut menggunakan pacul.
Tiba-tiba, pacul yang digunakan Rasman terpental membentur sesuatu benda keras.
Ia kemudian mencoba mencangkul di area tanah lain.
Pria 63 tahun tersebut semakin terkejut karena menemukan tengkorak yang diduga tengkorak manusia.
Temuan ini kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.
(Tribunnews.com/Miftah)