Terowongan Curug Jompong Nanjung yang Disebut Solusi Atasi Banjir Sudah Tembus
Suwarno, menuturkan bahwa kedua terowongan sepanjang 460 meter tersebut sudah tembus.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM, SOREANG - Proses pembangunan dua terowongan air (terowongan) di Curug Jompong Nanjung, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, ditargetkan selesai di bulan November mendatang.
Sejauh ini pembangunan dua terowongan ini sudah mencapai 50 persen.
Kepala Bidang Perencanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jabar, Suwarno, menuturkan bahwa kedua terowongan sepanjang 460 meter tersebut sudah tembus.
"Sekarang lagi me-lining atau melapisi terowongan dengan konstruksi beton. Kami juga sedang mengerjakan outletnya, sediment-rep sepanjang 100 meter, dan masih banyak lagi," ujarnya melalui telepon seluler, Rabu (28/08/2019).
Suwarno juga menambahkan pintu untuk dua terowongan tersebut juga sedang dalam tahap konstruksi di pabriknya. Hingga nanti tinggal memasang jika sudah diselesaikan.
"Kami November schadulenya itu selesai (pembangunanya). Mudah-mudahan tahun ini kami bisa mengerjakan dan berusaha menyelesaikan pekerjaan ini. Kalau sudah selesai kita langsung operasikan," tuturnya.
Suwarno menjelaskan, nantinya dua terowongan ini akan dioperasikan jika terjadi banjir besar di wilayah Cekungan Bandung (Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang).
Sementara jika tidak terjadi banjir, maka dua terowongan tersebut tidak akan dioperasikan, air akan dialirkan melalui aliran biasa melewati Curug Jompong.
"Jadi gini, terowongan ini akan beroperasi optimum atau akan kita operasikan kalau debitnya di atas 100 meter kibik. Baru pintunya akan kami buka, tapi kalau belum (mencapai 100 meter kibik), masih memakai alur yang lama," katanya.
Suwarno mengklaim bahwa terowongan ini nantinya bisa menyelesaikan permasalahan banjir di Kabupaten Bandung.
Dibantu dengan program dan pembangunan-pembangunan lain seperti program peningkatan kapasitas Citarum, pembangunan floodway, dan sodetan-sodetan serta embung-embung.
"Terowongan ini untuk memepercepat aliran air, dulu yang alirannya lambat akibat tertahan Curug Jompong, karena ada ambang alam (curug) sehingga terhambat. Dengan adanya terowongan ini, air nantinya akan lancar ngalir ke Saguling lebih cepat," katanya.
Suwarno mengaku tidak ada kendala berarti dalam pengerjaan proyek terowongan tersebut. Meski di awal pengerjaan proyek terowongan ini, pihaknya kehilangan cukup banyak waktu karena masalah Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
"Kemarin kita cukup kehilangan waktu di awal pengerjaan, karena waktu itu amdalnya belum terbit, sekitar 2 bulan kita kehilangan waktu. Kontraktor sudah tandatangan kontrak cuma tidak berani melaksanakan karena amdalnya belum ada," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Begini Perkembangan Terowongan Curug Jompong Nanjung yang Disebut Solusi Atasi Banjir, https://jabar.tribunnews.com/2019/08/28/begini-perkembangan-terowongan-curug-jompong-nanjung-yang-disebut-solusi-atasi-banjir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.