Sosok Dibalik Viralnya KKN di Desa Penari, SimpleMan, Sempat Tak Diizinkan Narasumber Menulis
Sosok dibalik viralnya kisah horor KKN di Desa Penari, SimpleMan. Sempat tak diizinkan saat akan menulis.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Sosok dibalik viralnya kisah horor KKN di Desa Penari, SimpleMan. Sempat tak diizinkan saat akan menulis.
TRIBUNNEWS.COM - SimpleMan, sosok dibalik viralnya kisah horor KKN di Desa Penari, sempat tak diizinkan narasumber saat akan menulis.
SimpleMan, penulis KKN di Desa Penari, akhirnya buka suara terkait kisah horornya yang viral.
Pada Jumat (30/8/2019), Raditya Dika mengunggah video klarifikasi SimpleMan di kanal YouTube-nya.
Dalam video berdurasi 22 menit 25 detik ini, SimpleMan menjelaskan secara detail awal ia mendapat cerita soal KKN di Desa Penari.
Baca: Sosok SimpleMan, Penulis KKN di Desa Penari, Kisah Pertama hingga Tak Pernah Ungkap Identitas
Baca: KKN di Desa Penari akan Dijadikan Novel? Naskah Sudah Ada di Penerbit
SimpleMan mengatakan ia awalnya mencuri dengar cerita soal KKN di Desa Penari melalui teman ibunya.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk bertanya lebih lanjut pada sosok yang namanya disamarkan sebagai Mbak Widya.
Niat SimpleMan untuk menulis KKN di Desa Penari karena ia merasa ada pembelajaran yang bisa diambil para pembaca.
"Saya tertarik untuk mengangkat cerita Beliau (Mbak Widya, red) ini. Jadi saya mulai bertanya, mulai minta Beliau menceritakan pengalaman-pengalaman dia selama kegiatan KKN ini."
"Kemudian saya pikir cerita Beliau ini, walaupun mungkin mengerikan, tapi ada pembelajaran yang mungkin bisa diambil, bila saya menuliskan cerita ini," jelas SimpleMan, seperti dikutip dari video Raditya Dika berjudul 'KLARIFIKASI KKN DESA PENARI LANGSUNG DARI SUMBERNYA @SIMPLEM81378523'.
Namun, niat SimpleMan untuk menulis kembali kisah KKN di Desa Penari tak berjalan mulus.
Mbak Widya selaku narasumber awalnya tak mengizinkan SimpleMan menuliskan kisah berdasarkan pengalamannya.
Meski sempat ditolak, SimpleMan mencoba membujuk Mbak Widya dan mengatakan nama-nama serta pihak terlibat akan disamarkan.
Mbak Widya pun akhirnya setuju dengan perjanjian SimpleMan tersebut.
Walau begitu, SimpleMan mengaku ada beberapa poin penting yang tidak ia rubah dalam KKN di Desa Penari.
"Beliau akhirnya setuju dan meminta saya untuk benar-benar mengaburkan semua poin, dari universitas, desa, bahkan bagaimana cara untuk menuju ke sana. Semua saya set ulang," tutur SimpleMan.
"Meski saya tidak benar-benar mengaburkan semua, karena ada beberapa poin penting yang memang lebih baik tidak diubah. Karena ada hubungannya dengan cerita ini," lanjut dia.
Baca: TERPOPULER: Viral Cerita KKN di Desa Penari, Ini Sederet Faktanya: Raditya Dika pun Ikut Membahas
Baca: VIRAL Kisah KKN di Desa Penari: Hutan Inikah yang Dimaksud dalam Cerita Itu?
Dalam klarifikasinya, SimpleMan mengatakan kisah KKN di Desa Penari tidak murni persis seperti yang diceritakan Mbak Widya.
Di kisah yang ditulis SimpleMan, tokoh utama KKN di Desa Penari hanya enam orang, yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, serta Wahyu.
Namun faktanya adalah ada 14 mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN.
SimpleMan juga mengatakan dosen pengawas sebenarnya terlibat.
"Cerita yang saya tulis dengan cerita yang Beliau ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang."
"Sebenarnya, yang terlibat dalam kegiatan ini ada 14 orang. Tidak hanya 14 orang, bahkan ada dosen pengawasnya juga terlibat," ujar SimpleMan.
SimpleMan memilih untuk mengurangi jumlah tokoh karena tidak ingin kewalahan menuliskan inti cerita serta pesan yang ingin disampaikannya.
Tak hanya jumlah mahasiswa, kisah soal Widya dan Wahyu disuguhi makanan saat motor mereka mogok di hutan juga hanya tambahan.
SimpleMan menyebutkan kejadian tersebut sebenarnya dialami dua teman lelaki Widya, bukan Widya dan Wahyu.
"Itu bukan pengalaman dia, tapi lebih ke pengalaman teman-temannya."
Baca: Banyak yang Menerka Lokasi KKN Desa Penari, Penulis SimpleMan Sebut Ada Tebakan yang Benar
Baca: Konfirmasi Lengkap Penulis Kisah KKN di Desa Penari Soal Lokasi & Sumber Cerita, Ini Pengakuannya
"Jadi pihak narasumber bercerita bahwa pengalaman di hutan ini yang motornya mogok kemudian mendapat bingkisan yang ternyata isinya kepala monyet, itu dialami oleh dua temannya laki-laki," terang dia.
Disisi lain, SimpleMan juga mengungkapkan alasannya memilih menggunakan akun Twitter anonim untuk membagikan kisah horor yang ia tulis.
Ia mengaku ingin melindungi privasi narasumber karena merasa kisah horor bisa menjadi hal sensitif bagi sebagian orang.
"Untuk melindungi privasi dari narasumber karena cerita seperti ini bersifat sensitif untuk beberapa orang dan bisa saja menjadi perdebatan. Karena semua ini menyangkut kepercayaan masing-masing," ujar SimpleMan.
Lokasi kisah horor
Sejak kisah KKN di Desa Penari ditulis SimpleMan, banyak warganet yang menebak-nebak soal lokasi hingga universitas pihak terkait.
Bahkan baru-baru ini beberapa video di YouTube membahas soal daerah Rowo Bayu di Banyuwangi, yang disebut-sebut menjadi lokasi KKN di Desa Penari.
SimpleMan pun mengatakan Rowo Bayu sama sekali tak memiliki kaitan dengan kisah horor yang ditulisnya.
"Ini saya mau klarifikasi juga, dimana banyak sekali komentar dan beberapa orang yang membuat video penjelajahannya ke lokasi Desa Penari yang diduga berada di Rowo Bayu," ujar SimpleMan.
"Saya tegaskan bahwa kejadian ini tidak ada hubungannya sama Rowo Bayu," tandas dia.
Baca: MENGUNGKAP Misteri Kisah Horor KKN di Desa Penari, Deretan Fakta: Lokasi Persis Desa Penari
Baca: Sikapi Tudingan IPW Soal Banyak KKN, Febri Diansyah: Itu Isu Daur Ulang Untuk Menyerang KPK
Meski begitu, ia tak menampik ada tebakan-tebakan dari warganet soal lokasi KKN di Desa Penari yang memang tepat.
"Bila ada pertanyaan apakah ada tebakan yang benar, saya cuma akan menjawab ada," tegasnya.
Saksikan video full klarifikasi SimpleMan berikut ini:
Akan dijadikan novel?
Kisah horor KKN di Desa Penari tampaknya akan segera dijadikan novel.
Pada Jumat (30/8/2019), penerbit Bukune mengunggah sebuah naskah berjudul KKN di Desa Penari melalui Twitter.
Dalam buku tersebut tertulis nama pengarang KKN di Desa Penari.
"Oke, sudah di tangan. Siap? #kkndidesapenari," tulis Bukune.
Menanggapi hal tersebut, SimpleMan terlihat bahagia melihat naskah KKN di Desa Penari sudah berada di tangan penerbit.
"Wah sudah sampai juga naskah saya di Bukune (emoji jatuh cinta)," ujar SimpleMan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)