Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Kisah Dramatis di Balik Kecelakaan di Cipularang:Tergantung di Jurang & Pesan Korban Sebelum Tewas

Berikut lima kisah dramatis dibalik kecelakaan di Cipularang, dari sepasang suami istri yang tergantung di jurang hingga pesan korban sebelum tewas.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
zoom-in 5 Kisah Dramatis di Balik Kecelakaan di Cipularang:Tergantung di Jurang & Pesan Korban Sebelum Tewas
Kolase Tribun Jabar, Mega Nugraha/Kompas.com, Muhammad Isa Bustomi
Berikut lima kisah dramatis di balik kecelakaan di Cipularang, dari sepasang suami istri yang tergantung di jurang hingga pesan korban sebelum tewas. 

Berikut lima kisah dramatis di balik kecelakaan di Cipularang, dari sepasang suami istri yang tergantung di jurang hingga pesan korban sebelum tewas.

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan terjadi di Tol Cipularang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019) lalu.

Sebanyak 20 kendaraan terlibat dalam kecelakaan yang merenggut delapan nyawa orang tersebut.

Ternyata, ada lima kisah dramatis yang terjadi di balik kecelakaan di Tol Cipularang kemarin.

Dari kisah suami istri yang tergantung di jurang, hingga pesan seorang korban kepada sang anak sebelum tewas.

Baca: Pengakuan Korban Selamat Kecelakaan Tol Cipularang: Mobilnya Terbang Ke Jurang dan Hancur

Baca: Warga Korsel Korban Selamat Kecelakaan Cipularang Ternyata Tim Ahli dari KONI Jabar

Baca: Hermansyah Cari Anaknya yang Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Mobilnya Hangus Terbakar

Lantas, bagaimana saja kelima kisah dramatis yang berkaitan dengan kecelakaan di Cipularang?

Berikut lima kisah dramatis di balik kecelakaan di Cipularang, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:

Berita Rekomendasi

1. Pekerja Proyek Tolong Korban Meski Api Berkobar

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat itu, sebuah truk pasir yang melaju kencang berusaha menyalip kendaraan yang ada di depannya.

Namun, tak lama setelah menyalip, truk tiba-tiba kehilangan keseimbangan lalu terguling.

"Truk yang terguling itu membuat kendaraan lainnya yang ada di belakangnya bertabrakan. Sekitar lima menit langsung kecelakaan (beruntun)," ungkap Asep Ayub (30), seorang saksi mata di lokasi tabrakan, dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar.

"Mobil pertama terbakar. Tiga mobil terseret, yang dua langsung terbakar. Satu lagi jatuh ke bawah," lanjutnya.

Dilansir Tribun Jabar, Asep sedang beristirahat kala kecelakaan terjadi.

Hari itu, Asep bersama 30 rekannya sesama pekerja PT Jasa Marga, sedang mengerjakan pembuatan lereng di dekat jalan Tol Cipularang.

Asep mengatakan, bersama beberapa rekannya, mereka sempat memburu ke lokasi untuk memberi pertolongan.

Saat itu, seorang korban, kata Asep, merintih-rintih meminta tolong karena tubuhnya yang luka terjepit di dalam mobil.

Saat yang sama, tak jauh dari sana, api yang membakar empat kendaraan terus membesar dan mulai mengeluarkan ledakan.

"Saya otomatis ke pinggir karena api membesar. Banyak teriakan minta tolong," ujar Asep.

Meski ketakutan, Asep dan rekannya terus berusaha menyelamatkan korban.

Korban yang terjepit akhirnya bisa dikeluarkan.

Asep juga sempat menyelamatkan beberapa penumpang yang terjebak di mobil Toyota Avanza yang terguling dan ringsek.

"Syukur mereka selamat. Mereka berteriak-teriak histeris. Ada yang menyebut nama Allah. Saya juga sempat melihat ada ibu yang tangan kirinya putus dan badannya terbakar," kata Asep.

2. Mobil Terbang dari Ketinggian 20 Meter

Dwi Resa (38), sopir mobil Xenia berplat nomor H 8670 K?Y yang terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (2/9/2019). Mobil yang dikendarainya terbang ke jurang akibat kecelakaan itu.
Dwi Resa (38), sopir mobil Xenia berplat nomor H 8670 K?Y yang terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (2/9/2019). Mobil yang dikendarainya terbang ke jurang akibat kecelakaan itu. (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Eris (35), rekan Asep, mengisahkan, ia melihat sebuah mobil Daihatsu Xenia terbang dari jalan tol dan menabrak pembatasan jalan.

"Saya lihat persis itu, mobil tiba-tiba membanting ke kiri, menabrak pembatas jalan dan terbang " kata Eris.

Beruntung, pengemudi mobil yang belakangan diketahui bernama Dwi Reza Febrian (35), itu selamat.

Padahal mobil Xenia berpelat nomor H 8670 KY yang dikendarainya jatuh ke dasar tol dari ketinggian 20 meter.

"Katanya mobil saya terbang, kayak di film Fast & Furious," kata Dwi kepada wartawan Tribun Jabar di satu rumah sakit di Purwakarta, Senin (2/9/2019).

Warga Desa Tawang Sari, Kecamatan Semarang Barat, Semarang, itu mengaku tak mengetahui bagaimana ia bisa selamat.

"Saya hanya ingat mobil saya ditabrak dari belakang. Saya sudah tidak sadarkan diri. Mobil saya loss. Setir saya loss. Saya pasrah," ujar Dwi.

Meski mobilnya rusak parah, Dwi selamat tak kurang satu apa pun.

"Saya sudah pasrah. Ternyata mata saya masih bisa terbuka. Saya langsung tendang pintu mobil, lalu keluar. Kepala saya berdarah," kata Dwi.

"Saya dibantu pekerja proyek. Setelah itu saya langsung video call sama istri, memberi kabar saya saya selamat. Saya bersyukur bisa selamat, padahal mobil hancur," lanjutnya.

Dilansir Tribun Jabar, sebelumnya Dwi bahkan sempat merekam detik-detik sebelum kecelakaan terjadi.

Hingga beberapa saat kemudian, mobil yang dikendarainya dihantam truk dan terbang ke sisi kiri jalan.

Lantas, mobilnya seketika terbang, berputar-putar, dan berguling, hingga kondisinya ringsek tak berbentuk.

Namun dalam video itu, Dwi masih sempat memegang kamera saat menyelamatkan diri ke luar dari dalam mobil.

3. Satu Keluarga Selamat Karena Airbag

Suherman menunjukkan kondisi mobilnya yang berada di semak-semak di jurang akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Suherman menunjukkan kondisi mobilnya yang berada di semak-semak di jurang akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (2/9/2019). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Keluarga Suherman (58) selamat dari kecelakaan beruntun di Cipularang.

Saat kecelakaan terjadi, mobil Fortuner putihnya ditabrak dari belakang.

Seketika, mobilnya pun terdorong dan masuk ke jalur yang berlawanan.

Hingga akhirnya, mobilnya keluar ke jalur arah Jakarta-Bandung‎.

"Saya langsung banting kanan, melabrak pembatas jalan dari besi dan masuk ke jalur arah Bandung dan mobilnya terjun ke dasar jurang."

"Saat bangun tiba-tiba mobil saya ada di semak-semak," ujar Suherman di UGD RS MH Thamin, Purwakarta, dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar.

Kala itu, mobilnya ditumpangi oleh Suherman dan keempat anggota keluarganya.

Mereka adalah istri, anak, orang tua dan saudara perempuan Suherman.

Semuanya selamat meskipun mobilnya ringsek.

Lantas, Suherman kemudian keluar dari mobil dan menyelamatkan keluarganya.

"‎Saat sudah keluar, saya kaget tiba-tiba sudah ada di jalur arah Bandung. Alhamdulillah kami tidak ada luka, cuma syok saja," kata Suherman.

Anaknya tampak berlarian dan tersenyum.

Mobil yang ia tumpangi termasuk jenis SUV.

Fasilitas yang ada di dalamnya membuat keluarga ini selamat.

"Saya kan nyetir, di samping istri. Saat tabrakan, air bagnya tiba-tiba keluar. Jadi kepala saya dan istri kena air bag. Kalau yang duduk di belakang paling benjol di kepala saja," ungkap Suherman.

Informasi yang dihimpun, mobil tersebut memang dilengkapi dengan air bag.

Satu airbag tersimpan di kemudi dan satu lagi tersimpan di dashboard.

‎Diketahui, mobil tersebut dijual dengan harga di atas Rp 400 juta.

4. Tergantung di Tepi Jurang

Salah satu truk yang terlibat dalam kecelakaan di KM 91 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).

Kondisi truk pengangkut pasir merah yang dikendarai Subhan (43) dan ditumpangi istrinya Mani (39) nyaris terjun ke jurang sedalam 20 meter di KM 91+200 Tol Cipularang, Senin (2/9/2019). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

Pasangan suami istri, Subhan dan Mani, berkendara menggunakan truk dari Cianjur.

Mereka menanggung pasir merah menuju Karawang Timur.

Akibat kecelakaan beruntun itu, truknya tersangkut di tepi jurang.

Kepala truk sudah menghadap ke dasar jurang, sedangkan badan truk menggantung di bibir jurang.

"Saya lihat jurang. Sedikit lagi saja, truk saya terjun ke jurang," kata Subhan.

Kaca truk pecah, Subhan dan Mani terjebak di dalamnya.

Mani akhirnya memberanikan diri membuka pintu dan naik ke atap mobil.

Ia pun menyuruh suaminya untuk melakukan hal yang sama.

Dari atap mobil itu, keduanya sadar di depan mata adalah jurang.

Mereka pun kesulitan mencari pertolongan karena kondisi di jalanan sangat kacau.

Akhirnya mereka pun turun dari atap truk secara perlahan.

"Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit. Akhirnya saya turun perlahan-lahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," terang Mani.

5. Pesan Seorang Korban kepada Sang Anak Sebelum Tewas

Ratna (34), istri Iwan, salah satu korban kecelakaan di tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019).
Ratna (34), istri Iwan, salah satu korban kecelakaan di tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019). (KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi)

Di antara delapan korban tewas, satu di antaranya adalah Iwan (34), warga Kampung Tanggulin RT 1 RW 3, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang, Banten.

Istri Iwan, Ratna (34) mengatakan, sebelum mengalami kecelakaan, suaminya yang merupakan pekerja di satu perusahaan plastik sedang bertugas mengantarkan barang ke kawasan Bandung pada Minggu (1/9/2019) malam.

Dilansir Kompas.com, menurut Ratna, sebelum berangkat, tak banyak pembicaraan antara dirinya dengan suami.

Hanya pada saat itu, korban menitipkan pesan kepada anak semata wayangnya, Muhammad Ibrahim (13), untuk menjaga ibu.

"Dia sebelum jalan cuma datangin dia (Ibrahim) cuma bilang dan nitip pesan selama pergi jaga ibu baik-baik," kata Ratna saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Selasa (3/9/2019).

Bagi Ratna, komunikasi tersebut tak biasa dilakukannya.

Namun, saat itu ia tak menganggap berlebihan.

Meskipun begitu, kata Ratna, suaminya tidak biasa berangkat malam hari.

"Biasanya kalau berangkat itu seharusnya Senin pagi. Tapi malah dia berangkat malam hari. Jadi saat kejadian itu sebenernya dia udah nganter barang mau pulang," katanya.

Saat itu, Ratna langsung menjerit menangis begitu mendapat kabar kecelakaan tersebut.

Ia langsung memberi kabar orangtua suaminya, Nisin (50), untuk memastikan.

"Saat itu bapak langsung kesana Rumah Sakit MH Thamrin untuk memastikan. Baru sampai jenazah tadi pagi, langsung dimakamkan di TPU terdekat rumah," ujar Ratna.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri A/Tribun Jabar/Ichsan/Haryanto/Widia Lestari/Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas