Dusun Anawit Kini Tanpa Penghuni dan Menyisakan Tiga Rumah dan Satu Masjid
Dusun Anawit berada Desa Artain, Kecamatan Aranio berada di waduk Riam Kanan dan termasuk dalam kawasan Tahura Sultan Adam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Nia Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Nama Dusun Anawit yang berada di Desa Artain, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar punya cerita seram.
Saat ini dusun itu karena tak berpenghuni hanya menyisakan rumah kosong dan masjid.
Dusun ini punya potensi karena masuk kawasan konservasi Tahura Sultan Adam.
Desa Artain di Kecamatan Aranio berada di waduk Riam Kanan dan termasuk dalam kawasan Tahura Sultan Adam, banyak memiliki tempat tempat wisata, mulai mandiangin, riam dan puncak gunung sampai dengan wisata sejarah.
Warga meninggalkan dusun yang pada tahun 2010/2011 usai dilanda banjir besar.
Baca: Sebelum Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Reva Mencium Bau Menyengat Dari Truk
Dusun Anawit atau Teluk Dalam ini kini meninggalkan sisa tiga buah rumah dan satu buah masjid.
Salah seorang warga Desa Artain, Hasan, yang lahir dan di besarkan di Anawit menceritakan, pada tahun 2010 lalu pernah terjadi banjir yang cukup besar dan dusun ini hampir tenggelam.
“Saya sangat sedih melihat dusun ini. Di sana tempat saya bermain pada masa kecil. Dulu banyak rumah, namun warga membongkar dan pindah ke Artain,” ujarnya.
Selain rumah juga tersisa masjid.
Baik rumah maupun masjid tampak kusam karena bangunan lama, tanpa penghuni.
Baca: Viral Kasus Video Panas Banjarmasin: Ada 3 Video, Model, hingga Soal Jeratan Hukum
Masjid tersebut masih berdiri kokoh namun tidak terpelihara.
Di sekitar masjid yang berada di tengah hutan ini banyak terdapat pohon buah-buahan, seperti durian, kasturi, ramania, dan jenis buah hutan lainnya.
Dusun Anawit berjarak sekitar 20 kilometer dari desa Artain dan memiliki riam yang bersih dan indah.
Kepala Desa Artain, Asmadi, membenarkan bahwa dulu ada permukiman di Anawit tetapi, ditinggalkan oleh warganya.
Kepindahan itu menyisakan beberapa bangunan rumah dan masjid.
“Saat ini jalan menuju ke Anawit bisa di tempuh dengan waktu 1 jam. Tetapi jika musim hujan agak parah. Cocok untuk mereka yang hobi motor trail,” ucapnya.
Kepala Tahura Sultan Adam, Rahmad Riansyah, ketika dihubungi Selasa (3/9) membenarkan jika Dusun Anawit masuk kawasan konservasi Tahura Sultan Adam.
Termasuk nasib Dusun Anawit kedepannya karena punya potensi.
Baca: Ada 2 Dusun Terpapar Paham Radikal & Tolak Pancasila dari Kajian FKUB Lamongan, Ini Tindakan Polisi
"Kami sudah beberapa kali menurunkan tim survey untuk mengexplore jasa lingkungan yang ada di sana. Nanti dari beberapa jasa lingkungan yang ada akan kami buat prioritas dalam pengembangannya," katanya.
Rahmad mengatakan dan punya harapan nanti setelah belangian atau kahung selesai maka akan lanjut ke artain.
"Karena ada jalan desa yang bisa dihubungkan dari jalan TMMD ke artain dengan waktu sekitar 1 jam," kata dia.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Kisah Dusun Anawit, Dusun Tengah Hutan Tanpa Penghuni Hanya Tersisa Tiga Rumah dan Satu Masjid
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.