Empat Jasad yang Belum Teridentifikasi Dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati
jenazah yang belum teridentifikasi dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati. Alasan pemindahan jenazah yang hangus terbakar untuk melindungi jasad.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriady menjenguk korban selamat dalam kecelakaan beruntun di KM 91+200 arah Jakarta, Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).
Korban selamat dirawat di RS MH Thamrin, Purwakarta, Selasa (3/9/2019).
Kapolda datang sekira pukul 14.20 WIB dan langsung menuju ruangan rawat inap VIP RS MH Thamrin.
"Yang korban selamat dirawat disini ada tujuh orang. Termasuk warga negara asing asal Korea Selatan," ujar Wakapolres Purwakarta Kompol Ijang Syafei.
Pantauan Tribun, Kapolda mendatangi setiap kamar di ruangan VIP lantai 3 tersebut.
Kemudian, ia memberikan keterangan pers pada sejumlah pewarta.
"Karena disini tidak ada freezer, maka jenazah yang belum teridentifikasi kami pindah ke RS Polri Kramat Jati," ujar Kapolda Jabar.
Seperti diketahui, delapan orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Empat korban lagi sudah teridentifikasi. Namun, sisanya empat lagi belum teridentifikasi karena hangus terbakar.
"Empat jenazah belum teridentifikasi. Masih mencari dan mencocokkan sample DNA. Sudah ada beberapa keluarga yang mencocokan sample DNA. Tapi ada yang tidak cocok," ujarnya.
Alasan pemindahan jenazah yang hangus terbakar untuk melindungi jasad.
Sample DNA empat korban sudah diambil dan diserahkan ke RS Polri Kramat Jati.
Cari Anak Bernama Kanza
Seorang warga negara asing asal Korea Selatan (Korsel) turut jadi korban kecelakaan Tol Cipularang KM 91+200 arah Jakarta, Senin (3/9/2019) kemarin.
Saat ini, ia dirawat di UGD RS MH Thamrin.
"Ada WNA terkena luka bakar, masih selamat namun kini di UGD," ujar drg Puspa Yuwi, anggota Tim DVI Polda Jabar di dekat kamar jenazah RS MH Thamrin, Selasa (3/9/2019).
WNA tersebut bernama Sin Hu Sof (63).
Ia mengalami luka bakar dan masih mendapat perawatan intensif.
Sementara itu, Puspa mengatakan saat ini sudah ada satu keluarga yang menyerahkan sample DNA untuk mengidentifikasi korban hangus terbakar dalam kejadian itu.
Dalam kejadian itu, ada empat korban hangus terbakar. Satu pun belum ada yang teridentifikasi.
"Baru ada satu keluarga yang menyerahkan sample DNA, atas nama Bapak Hermansyah," ujar Yuli.
Ia mengatakan, anaknya bernama Kanza. Hilang kontak terakhir di sekitar lokasi kejadian.
"Mobil Mazda-nya ada, terbakar. Tapi kami belum bisa pastikan hasil DNA-nya," kata dia.
Selain itu, ada juga keluarga lain yang ingin menyerahkan sample DNA untuk mengidentifikasi korban hangus terbakar.
"Sempat ada yang datang, tapi bukan keluarga sedarah," ujarnya.
Korban Warga Bekasi
Satu di antara korban kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 91 arah Jakarta, Senin (2/9/2019) kemarin satu di antaranya warga Bekasi.
Mereka terdiri dari tujuh orang anggota keluarga menggunakan kendaraan Toyota Avanza hitam.
Tujuh orang anggota keluarga ini tinggal di Jalan Pulau Maluku 16, Perumnas III, Nomor 91, RT09, RW09, Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Kondisinya dikabarkan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit MH. Thamrin Purwakarta.
Febriansyah Putra (24), keluarga korban saat dijumpai di kedimannya, mengatakan, tujuh orang anggota keluarganya yang turut jadi korban kecelakaan yakni, orang tuanya Zulfahmi dan Asparida.
Rico Apriadi Tanjung kakak kandungnya, Ade Suryani kakak iparnya, Safira dan Muhamad Azka keponakan, serta adik dari kakak iparnya bernama Vivi.
"Saya dapat kabar kemarin siang dari kakak ipar saya (Ade Suryani), langsung dari situ saya kabarin kakak pertama dan kedua saya, saat ini kakak-kakak saya masih di sana (rumah sakit)," kata Febriansyah, Selasa (3/9/2019).
Kondisi ketujuh anggota keluarganya selamat, hanya saja kedua orang tua Zulfahmi dan Asparida mengalami luka berat.
Sementara untuk anggota keluarga lainnya mengalami luka patah kaki, luka akibat pecahan kaca dan memar akibat benturan.
"Ibu sama bapak saya informasinya mau dirujuk ke RS Juanda Bekasi, tapi belum tahu kapannya," ujar dia.
Adapun tujuan kelurga ini melakukan perjalanan untuk kembali ke Bekasi usai berlibur ke wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Mereka berangkat sejak minggu pagi dan dijadwalkan kembali pada Senin sore atau malam.
Namun ditengah perjalanan, kendaraan yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.
"Terakhir ngontak itu kemarin pagi, kasih tahu mau perjalanan pulang kira-kira siang udah dari sana, terus pas jam 2 siang ditelepon lagi udah dapet kabar begini kecelakaan," ujarnya.
Identitas 36 Korban
Kecelakaan maut di tol Cipularang kilometer 91 Senin (2/9/2019) melibatkan 20 kendaraan.
Dalam insiden kecelakaan tersebut, 8 orang dinyatakan meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka berat dan 25 orang luka ringan.
Dilaporkan TribunJabar, sebanyak total 36 korban ditangani di tiga rumah sakit yakni RS MH Thamrin, RS Siloam, dan RS Bayu Asih.
Dari delapan korban meninggal dunia, baru empat korban yang berhasil diidentifikasi lantaran keempat korban lainnya kondisinya hangus terbakar.
Pihak kepolisian akan melakukan pengambilan sampel DNA guna mengetahui identitas korban yang terbakar.
"Empat (korban meninggal dunia) lagi, diadakan pengambilan sampel DNA. Diambil DNA karena korban dalam kondisi terbakar dan cukup sulit," kata Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius.
Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, Dr Jamal Abdul Naser mengatakan korban yang luka-luka rata-rata karena terbentur benda keras.
"Ya korban luka berat mengalami luka bakar, cedera kepala berat dan patah tulang. Yang lainnya luka ringan dan luka sedang ada yang patah tulang bahu, atau cedera ringan di kepala," ucap dia saat ditemui di depan ruang IGD RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta.
Untuk mengetahui penyebab secara pasti kejadian kecelakaan tersebut, polisi akan menganalis menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihak kepolisian tak mau terburu-buru dan akan memastikan penyebabnya melalui hasil TAA.
"Penyebabnya nanti dilihat dari hasil analisa TAA-nya dulu. Kita enggak boleh buru-buru karena dari TAA, kita gunakan analisis dan secara ilmiah baru diketahui, apakah penyebab tunggal atau ada penyebab lainnya," ungkap Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Berikut data-data korban luka ringan yang Tribunnews.com himpun dari Tribun Jabar.
Korban meninggal dunia yang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Siloam Purwakarta:
1. Iwan Bin Nisin (35), warga Tanggulun, Kecamatan Sepatan Timur, Tanggerang.
2. Dedi Hidayat (45), warga Kalibaru Barat, Cilincing, Jakarta Utara
3. NG. Endi Budianto
4. Hendra Cahya (64) warga Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tiga korban luka berat yaitu :
1. Dedih (25) tercatat sebagai warga Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tanggerang
2. Winarni (48), warga Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muara Gembong, Bekasi.
3. Husein Husof (61) tercatat sebagai warga negara asing (WNA) mengalami luka bakar.
25 luka ringan lainnya antara lain:
1. Asparida (63) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi.
2. Rico Apriadi Tanjung (34) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi.
3. Fira (4) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi.
4. Kenzo (6) warga Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi
5. Zulfahmi (56) merupakan warga Perum 3 Bekasi.
6. Nur Alpipi (27) warga Desa Batu Ampar, Aliadiruru, Sumatera Barat.
7. Posma Lumban (57), Petukangan Utara, Pasangan, Jakarta Selatan.
8. Hamidah (66) warga Cadas Sari, Pandeglang, Banten.
9. Hudsiah (45) warga Cadas Sari, Pandeglang, Banten.
10. Iroh Rohayati (46) warga Kadumumbang, Cimanuk, Pandeglang, Banten.
11. Subana (40) warga Pangerangan, Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Bekasi.
12. Manih warga Pangerangan, Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Bekasi.
13. Ade Suryani (33) warga Arenjaya, Bekasi Timur, Bekasi
14. Napi (37) warga Caringin, Sukagalih, Sukajadi, Bandung
15. Sofa warga warga Cadas Sari, Pandeglang, Banten.
16. Suherman (53) warga Desa Cibadak, Tangerang, Banten.
17. Anjar Subagja (23) warga Keluraha Nagrikidul, Purwakarta.
18. Suheri (34) warga Babakan Kecamatan Babakanciparay, Bandung.
19. Suryanto (51), warga Babakantarogong Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung.
20. Seniri, Desa Kopo Kecamatan Bojongloa Kaler, Bandung.
21. Dwi Reza Febriawan (35), Desa Tawang Sari, Kecamatan Semarang Barat, Semarang.
22. Nurbaya (35) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.
23. Yeti Kusniati (26) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.
24. Raya Dia Zhafira (3) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.
25. Rafania Ghaisani Huminah (5) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung.